Suka Duka Pj Naskah Antologi


Pertama kali menjadi pj naskah antologi dimulai usai Silnas FLP, tahun berapa ya? Lupa nih! Ingatnya, pas pulang Silnas, Ayuk Novi, Ayuk Siska dan Kak Pendri pengurus FLP Wilayah Bengkulu awalun:) memberikan amanah kalo aku menjadi pj naskah untuk Kumcer Sumbangsel. Nah, mulailah aku bertugas mengontak teman-teman Se-Sumbangsel, yakni Sumatera Selatan dan Lampung. Awalnya mau ngajak Riau, tapi saat itu mereka belum ada pengurus FLPnya, baru kontributor saja. Alhasil proyek dimulai! Naskah yang datang mulai banyak di emailku dan juga via pos. Ribetnya kalo kudu ngetik lagi, banyak penulis yang bilang gak ada simpanan filenya, terpaksa direntalkan, maklum kalo ngetik ulang, gak tahan!


Tahap seleksipun dimulai, aku merekomendaikan beberapa cerpen yang layak untuk naskah antologi dan mengirimkan pada Teh Pipiet Senja. Nah, alhamdulillah naskah teman2 terkumpul dan bisa deh jadi buku! Salutnya, buku ini dapat kami launching bersama di Sumatera Selatan, dana yang minim tapi panitia yang oke banget, si Koko Nata dkk menjadi tamu yang ramah. Nah, di sini juga bermula untuk membuat antologi FLP Se-Sumatera.


Kedua kalinya aku menjadi Pj Naskah antologi menjalankan proyek buku Antologi FLP Se-Sumatera. Lagi-lagi berkutat dengan naskah yang kadang-kadang ejaannya salah, mengontak teman-teman, nagih-nagih cerpen, dan lainnya. Jadilah aku sering ke warnet. Zaman itu belum ada fb, kami bergabung di milis FLP Sumatera, kebetulan FLP Pusat mengamanahkan padaku menjadi Koor Jarwil Sumatera, jadilah moment ini menjadi kebangkitan bagi kami untuk lebih berkarya. Sayang, dikumcer ini FLP Jambi dan Riau belum bisa menyumbangkan karya. Lagi-lagi karena pengurus FLP-nya belum terbentul. Kapan dong kita buat proyek Se-Sumatera lagi ya?:)


Sedihnya pas launching di Padang, aku tak bisa ikut. Ekonomi dan masih momong bayi menjadi kendala. aih, sedihnya gak bisa launching bareng-bareng:( bahkan di acara tersebut aku harus mengundurkan diri jadi koor jarwil, karena beberapa pendapat meminta dengan halus, kalo aku belum pas menjadi koor apalagi karyaku saat itu masih sedikit sekali, belum bisa menjadi contoh hehehe....akhirnya koor jarwil diganti:)


Buku antologi yang terbit selanjutnya, saat aku menjadi pj buku Cinta Monyet Never Forget bersama Bayu Insani di Hongkong. Tiap hari ke warnet, sampai bela-belain malam sekalipun mengecek email en mengejar target buku ini terbit. Beberapa naskah belum lengkap dan harus menelpon para kontributor. Lama, aku bolak-balik ke warnet, setelah akhirnya dapat rezeki bisa beli modem, komunikasi pun kian lancar. Namun, taraaaaaaaaa menjelang terbit, aku mendapatkan email dari penerbit kalo bukunya dah siap edar en dilampirkan cover yang...huah bikin aku mewek 3 hari, 3 malam (lebay.com)...namaku sebagai koordinator tak ada T_T namun, pihak penerbit hanya bisa minta maaf dan berjanji menggantikan 1 eksemplar buku akibat kesalahan itu. Pihak penerbit minta maaf karena semua akibat kesalahan teknis saat lay-out. huaaaaaaaaah mau mewek 7 hari, 7 malam tapi males ah...menghabiskan energi:)


Kini, beberapa antologi yang kugarap masih tersendat-sendat, beberapa harus revisi, melamar penerbit, sampai mogok di para pj lainnya:(


Namun, tetep semangat ah, sampai suatu hari kelak di mana aku bisa lebih fokus untuk menulis buku soloku! Hidup antologi! Hehehehe...

Way Jepara, 27 Januari 2011 jam 16:36


Posting Komentar untuk "Suka Duka Pj Naskah Antologi"