10 Tips Jadi Penulis Cerpen

Penulis: Setiawan Chogah

Kegiatan menulis sangat berguna, terutama dalam mendokumentasikan sesuatu, entah kisah hidup kita, kisah spesial yang kita anggap perlu dikenang selamanya hingga peristiwa sejarah. Tradisi lisan mudah hilang dalam ingatan, sebaliknya tulisan akan selalu abadi sepanjang masa (begitu kata orang).

Berikut ini beberapa tips yang akan memudahkan Sobat dalam menulis, terutama menulis cerita pendek.

1. Menulis Harus Ada Minat.

Langkah pertama untuk menjadi seorang penulis adalah: ada keinginan yang kuat untuk menjadi seorang penulis. Ada gairah yang menggebu-gebu untuk menulis. Gairah ini akan mengantarkan kita pada semangat ‘saya pasti bisa’. Tanpa itu, hanya akan melahirkan seorang penulis iseng yang se-ala kadarnya saja.

2. Rajinlah Membaca.

Seringkali kita membaca buku hanya pada saat menjelang ujian (sekedar untuk kepentingan merebut nilai tinggi). Membaca, hanya sekedar menghafal. Membaca yang dimaksud di sini adalah benar-benar untuk mengerti, memahami dan menikmati isi buku. Jika anda ingin menjadi seorang kolomnis maka banyaklah membaca opini di media massa.

Jika kita ingin menjadi seorang cerpenis maka banyaklah membaca cerpen yang memungkinkan kita mencerna, menikmati dan meniru isinya. Agar bisa menulis, usahakanlah banyak membaca. Hanya perlu dicatat, mulailah dengan membaca sesuatu yang mudah dimengerti dan sesuaikan dengan jenis tulisan apa yang ingin kita tekuni.

Misalnya kita ingin menjadi seorang cerpenis remaja. Maka banyaklah membaca cerpen-cerpen remaja di majalah remaja maupun di dalam buku kumpulan cerpen. Perhatikan bagaimana cara penulisannya dari awal hingga akhir dan bagaimana penulisnya mengelola konflik remaja dalam bentuk cerita menarik. Karya orang lain penting untuk dijadikan referensi bagi seorang pemula.

3. Mulailah dengan Menulis Cerpen Singkat.

Banyak orang yang mengeluh, bahwa ia sudah banyak membaca novel dan cerpen tetapi tidak juga bisa menulis sebuah cerpen pun. Ada juga yang mengatakan apabila ia paling pandai bercerita lisan kepada temannya namun amat sulit menuangkan ke dalam bentuk tulisan.

Mulailah dengan menulis cerpen yang singkat dan semampu kita menulisnya. Sebaiknya tidak usah dulu mengacu pada standar penulisan cerpen di majalah atau ketentuan dalan lomba. Semakin sering mencoba menulis cerpen, dengan gaya seperti apapun, kita akan semakin terbiasa dan menguasai teknik menulis cerpen. Apalagi diringi dengan membaca dan meminta bimbingan khusus dari seseorang yang sudah mahir menulis.

4. Latihan dengan Metode “Plagiat”

Cara ini adalah dengan Menulis Ulang Karya Orang Lain. Ingat, ini hanya untuk latihan sebaiknya tidak dipraktekkan untuk keperluan yang lain.

Pertama-tama kita pilih dulu tulisan orang lain yang kita anggap menarik. Misalnya sebuah cerpen yang berjudul Aku Lemah Karena Cinta. Kemudian kita menulis ulang karya itu dengan ketentuan sebagai berikut: kita bebas mengedit dan ‘memodifikasi’ naskah itu sesuai dengan kehendak kita, silahkan ganti juga nama tokohnya dan ubahlah judulnya, misalnya menjadi Jangan Berikan Aku Cinta. Atau kalau bisa, balikkanlah cerita itu sehingga judulnya menjadi Ku Tegar Karena Cinta.

Cerita asli yang seharusnya sedih cobalah diputarbalikkan sehingga menjadi cerita gembira (happy ending). Banyak orang yang latihan dengan cara ini dan lama kelamaan berhasil menulis cerpen secara mandiri.

Metode ini akan membuat kita menguasai anatomi (bagian-bagian) cerita, cara menempatkan penanda, cara memulai, cara menggunakan kalimat sambung, variasi kata dan juga bagaimana sih cara mengganggu pembaca dengan kejutan-kejutan. Saya sendiri, pertama kali menulis sebuah artikel di sebuah media massa dengan metode ini. Waktu itu temanya sudah diatur oleh media yang bersangkutan yaitu tentang konsep ideal tentang gerakan mahasiswa.

Saya menemukan sebuah artikel bagus dan langsung saya modifikasi. Judul artikel itu saya ubah, kemudian paragrafnya saya ubah dengan bahasa saya sendiri dengan tema yang masih seperti aslinya dan, artikel itu dimuat oleh media massa setelah menyisihkan banyak saingan mahasiswa. Waktu itu saya memang tidak tahu bahwa metode seperti ini tidak bagus untuk praktek langsung untuk di media. Tetapi sebenarnya cara ini boleh saja asalkan hasil modifikasinya tidak mirip-mirip banget.

5. Teori Dalam Pelajaran Bahasa Tetap Penting.

Bagaimanapun juga pelajaran bahasa Indonesia di sekolah dan kampus tetap penting untuk membantu kita menjadi penulis. Dalam menulis biasakanlah menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar terutama untuk penulisan artikel. Waktu menjadi juri lomba cerpen pelajar, banyak sekali saya temui naskah cerpen yang salah menempatkan tanda (titik, koma, tanda petik dst). Ada juga cerpen yang menggunakan bahasa singkatan yang tidak dimengerti. Minatilah pelajaran bahasa sehingga anda benar-benar menguasainya.

6. Segera Catat Inspirasi Yang terlintas.

Seringkali ide dan inspirasi itu datang pada waktu yang tidak terduga dan kalau kita tidak mencatatnya bisa jadi kita akan lupa dan hal itu belum tentu akan datang lagi. Saya menyarankan biasakan membawa buku kecil ke manapun anda pergi. Atau bisa juga ide yang datang tiba-tiba itu dicatat melalui ponsel dan direkap ulang di dalam buku pada saat kita sempat.

Pastikan pada saat yang tepat anda akan menulis ide itu ke dalam bentuk tulisan yang utuh. Usahakan juga, kalau kita mendengar sesuatu (kosa kata menarik, tema, judul, kalimat indah, kata mutiara dll) dari orang lain, segera catat sebab itu akan membantu perbendaharaan kata kita di dalam menulis. Saya sendiri mendapatkan banyak manfaat dari cara seperti itu. Usahakanlah punya satu buku khusus untuk mencatat hal-hal singkat yang mengingatkan anda pada tema tulisaan (kamus pribadi), misalnya ide tulisan yang hendak dijadikan cerpen, inspirasi yang kemarin malam muncul sebelum tidur, daftar novel yang ingin ditulis, daftar nama tokoh dalam cerpen yang menarik, cuplikan deskripsi dalam sebuah novel yang ingin dibaca berulang-ulang saking bagusnya, dan seterusnya.

7. Pelajari Karakter Teman Di Sekitarmu

Ada banyak karakter manusia yang diulas dalam satu cerita. Kita tahu bahwa manusia memiliki karakter yang berbeda. Hal ini memberi kita pelajaran penting dalam menulis. Menulis cerpen akan lebih mudah (terutama dalam mendiskripsikan tokoh dan membuat adegan dialog) jika kita menjadikan orang yang kita kenal sebagai referensi. Misalnya begini, dalam cerpen kita ada tokoh antagonis yang cerewet, pemuja penampiran dan suka anill. Carilah di antara teman di pergaulanmu yang memiliki sikap demikian dan perhatikan bagaimana gaya bicaranya, pilihan kalimatnya dan intonasinya. Contoh lain, dalam cerpen ada tokoh baik, penyabar dan jujur. Perhatikan di sekeliling adakah temanmu yang memiliki sifat demikian? Jika ada perhatikan cara bicaranya, sikapnya, kesukaannya.

Sehingga ketika ingin menggambarkan kepada pembaca bagaimana sih sosok tokoh baik itu, maka anda akan dimudahkan oleh teman yang baik tadi sebagai referensi. Hal ini akan membantu untuk mendiskripsikan karakter orang. Sebab, dalam sebuah cerita, pasti akan mengulas sifat. Ada yang baik, jahat, nakal, penyabar, curang, gagah, centil, penggoda, penggombal, pembohong dan seterusnya. Karakter seperti itu ada di sekeliling kita. Tinggal comot saja mereka sebagai tokoh dalam cerita.

8. Buatlah Kerangka Cerita

Dalam pelajaran bahasa sering kita dianjurkan untuk membuat kerangka karangan. Hanya saja metodenya cukup formal dan sulit dijadikan acuan dalam mengarang. Menurut saya, bikinlah kerangka cerita itu sesuai dengan kebiasaan dan gaya kita sendiri misalnya, ingin menulis sebuah cerpen tentang persahabatan dengan seseorang. Kitaa harus mencatat dulu apa aja sih yang ingin diceritakan? Kisah persahabatan itu dengan siapa? Sisi menarik apa dalam kisah itu? Apa saja kesan kita terhadap dia? Kenyataan persahabatan apa yang terjadi dengannya? Bagaimana akhir dari kisah itu dan apa harapan kita dalam persahabatan dengannya.

Dari kerangka sederhana dan acak, kita tinggal susun dalam bentuk cerita. Untuk tahap permulaan, tuliskan saja cerita tersebut berdasarkan ingatan yang ada dalam pikiran dan mengacu pada kerangka karangan. Nanti setelah selesai baru diedit lagi agar lebih menarik.

9. Latihan Menulis Dialog

Cerita pendek seringkali dibuka dengan narasi atau deskripsi tempat atau orang. Dalam latihan menulis kita harus membiasakan diri diselingi dengan dialog antar tokoh. Kalimat dialog itu juga harus disesuaikan dengan karakter usia dan topik pembicaraan si tokoh. Kalo tokohnya seorang guru Fisika yang sedang ngajar nggak mungkin pake bahasa gaul ala sinetron yang serba abu-abu, kalau tokohnya seorang galak kemungkinan bahasanya ketus dan kasar. Selain itu perhatikan juga variasi keterangan dialog, misalnya:

“Aku sayang sama kamu.” Bisik cowok itu yang membuat jantung Diva seakan berhenti berdetak.

Kita bisa merubahnya menjadi:

“Aku,” Cowok itu berbisik pelan di dekat telinga Diva, “Sayang sama kamu.”

Bisa juga diubah menjadi:

Cowok itu merangkul Diva dan berbisik pelan di antara gemerisik flamboyan yang diterpa angin malam, “Aku sayang sama kamu.”

Itu adalah contoh variasi dialog. Masih ada lagi jenis keterangan dialog yang perlu diperhatikan yang harus disesuaikan dengan adegan, misalnya:

“Jangan tinggalkan aku.” Pinta Ratu lirih. Atau bisa juga dengan: Ratu memohon pada cowok itu agar tidak meninggalkannya sendirian.

“Jangan coba-coba dekati aku lagi!” hardik Diva dengan muka merah padam. Atau bisa juga dengan: Dengan muka yang merah padam Diva menghardik cowok itu agar tidak berusaha lagi mendekatinya.

“Aku berharap kita akan selalu bersama selamanya.” Ucap perempuan itu. Atau juga bisa, “Aku berharap kita akan selalu bersama, selamanya.” Desis perempuan itu memecah keheningan malam.

Hal-hal lain yang perlu diperhatikan:

- Pandai mendramatisir cerita.

-Banyak menguasai kosa kata.

-Memasukkan unsur-unsur baru yang lain dari yang lain.

-Jangan terikat oleh ketentuan bahwa panjang cerpen harus sekian halaman (ada cerpen yang cuma 3 halaman dan ada yang sampai 25 halaman).

10. Bimbingan Langsung Pada Penulis

Hal ini yang paling cepat membuat kita mahir menulis. Kita bisa menulis dulu satu naskah cerpen kemudian konsultasikan dengan penulis yang dikenal, dan mintalah agar naskahmu diedit dan dikemas dengan lebih baik. Dengan begitu kamu bisa langsung mengetahui kelebihan serta kelemahan tulisannya. Saya sendiri sering membantu memperbaiki naskah cerpen para pemula dan akhirnya mereka berhasil menembus media massa dan memenangkan berbagai lomba cerpen.

Untuk kebutuhan pelajaran menulis, pembaca (khusus pemula) bisa mengirimkan naskahnya (cerpen singkat) ke email penulis dan penulis akan berusaha mengirimkannya kembali sesuai permintaan pemilik cerpen.

Demikian sedikit tips dalam menulis cerpen. Yang pasti jangan berhenti untuk belajar dan mencoba. Kalau di negeri ini ada ribuan penulis sukses yang benar-benar mulai dari nol, kenapa kita tidak segera menyusul mereka?

18 komentar untuk "10 Tips Jadi Penulis Cerpen"

  1. terimakasih mba naqiyyah. ini sangat membantu saya yang ingin bisa menulis. tapi tak punya modal atau tidak punya ilmu atas tidak belajarnya di ruang klas atau tidak sekolah mba. saya hanya masih percaya bahwa saya tidak bodoh banget, sebab saya masih tahu bagaimana caranya tahu?, yaitu belajar.he3.. iya ga mba?. hingga artikel2 seperi ini yang sangat saya sukai. di atas mba naqiyyah menulis, untuk kebutuhan pelajaran menulis, khusus pemula bisa mengirimkanya ke email penulis. apa mba naqiyyah juga menerima cerpen untuk di nilai mba? mohon di bantuane ya mba? terima kasih..

    BalasHapus
    Balasan
    1. boleh2 kita akan diskusikan ya, kirim ke emailku aja naqiyyahku@yahoo.co.id

      Hapus
    2. Mbak Naqiyyah, saya suka nulis boleh gak saya kirimin aja ke gmail anda hasil karya saya ke gmail mbak Naqiyyah..Entar sama Mbak Naqiyyah tolong diedit. Oh ya, Mbak Naqiyyah punya gmail gak? Minta dong Gmail?

      Hapus
    3. Mbak Naqiyyah, maaf boleh minta gmailnya gak? Karena kayaknya saya mau kirimin karya saya ke gmail mbak Naqiyyah terus minta diedit...Boleh gak Mbak Naqiyyah?

      Hapus
  2. maksih infonya..bagimana kalau perempuan berumur 14 tahun menulis cerpen yg bergenre cinta,persahabtan dan komedi?apa masih bisa diterima penerbit?

    BalasHapus
    Balasan
    1. boleh aja, tentu dengan bahasa sesuai umurmu:)

      Hapus
  3. tidak sia sia mampir blog ini
    slam knal . inda novita 14 th
    klau aku dah buat cerpen aku krim ke e mail kaka ya .

    BalasHapus
  4. tidak sia sia mampir blog ini
    slam knal . inda novita 14 th
    klau aku dah buat cerpen aku krim ke e mail kaka ya .

    BalasHapus
  5. makasih ya atas infonya.jadi makin semangat aku untuk menjadi seorang penulis cerpen terkenal.

    BalasHapus
  6. Makasih ya atas infonya.jadi makin semangat nih buat jadi seorang penulis cerpen terkenal dan salam kenal dari aku fatah umur 17 th.

    BalasHapus
  7. kalau dulu setiap sekolah kalau mau ngirim cerpen ke majalah selalu minta bantuan guru buat revisiin sekarang karna udh sangat lama gak pernah nulis cerpen dan hanya nulis artikel aja jadi canggung buat nulis cerpen lagi apa bisa revisi sama ibu naqiyyah syam ya?? hehehe

    BalasHapus
  8. Terimakasih atas infonya, saya mau mulai jd penulis cerpen tapi masih ragu dengan diri sendiri bisa atau tidak membuat pembaca jadi tertarik dengan cerita saya tapi kalau tidak dicoba tidak akan tau right ^ ^ salam kenal ya aku icha

    BalasHapus
  9. saya pemula
    saya hobi menulis
    namun saya bingung di awali dengan bagaimana?
    Mohon bantuannya

    BalasHapus

Terima kasih telah meninggalkan jejak. Mohon maaf komentar saya moderasi untuk menghindari spam. Mohon juga follow blog, Google +, twitter: @Naqiyyah_Syam dan IG saya : @naqiyyahsyam. Semoga silaturahmi kita semakin terjalin indah ^__^