Laporan Talkshow Berjuanglah, Bunda Tidak Sendiri


Pukul 13.55 WIB, aku tiba di Gramedia Lampung. Wew, telat banget ya? Soalnya kan mulai acara pukul 14.00 WIB, hehehe...secara aku biasa naik motor, sekarang terpaksa naik bis bersama sahabatku Izzah Mustafa. Jiaaaah, sempat cemas juga bisnya agak lama berhenti di Ramayana:)

Pukul 14.00 WIB acara dimulai. Pak Budiman sebagai MC sangat pintar membawakan acara. Diawali dengan pembagian door prize untuk seorang siswa SD yang sedang mencari buku di Gramedia. Lalu dilanjutkan dengan peserta talkshow lainnya, yakni Yazmin Aisyah.

Waduh, sempat ditanya Pak Budiman, "Apa pendapatmu tentang Naqiyyah Syam?" huaaah si Yazmin Asiyah buka kartu,

"Mbak Naqiyyah Syam dikenal sebagai ratu antologi," wedew....tutup muka aku, secara emang baru satu buku soloku, tuing-tuing:D

Talkshow pun berjalan dengan tanya-jawab soal kepenulisan, FLP dan tentu saja seputar buku Berjuanglah, Bunda Tidak Sendiri. Peserta yang hadir berasal dari FLP Wilayah Lampung, IIDN Lampung, LRS Lampung dan pengunjung Gramedia Lampung.

"Bunda, bagaimana sih perasaannya ketika melahirkan?"

Wow, ini pertanyaan yang sungguh membuat aku terbayang masa melahirkan Faris dulu. Di buku, kukisahkan kalo Faris lahir secara normal walau sempat 1 jam sebelumnya divonis harus ceasar oleh dokter karena posisinya sungsang bokong murni dan kelilit tali pusat. Sungguh bahagia saat Faris lahir dengan selamat dan tentu saja secara normal. Bahagia, perjuangan hamil dan melahirkan telah dilalui, selanjutnya perjuangan menyusui:)



"Bunda, kok judulnya Berjuanglah,Bunda Tidak Sendiri? Memangnya Bunda sama siapa saja?"

Huah, ini ini pertanyaan kritis, bo! Ayo...kenapa nih penerbit memilih judul ini? *tuing-tuing*

Ehem, yang jelas berjuang di sini, tentu melibatkan si Ayah dan Janin. Kenapa? Ya..iyalah, masak Ayahnya gak ikutan berjuang?:D Ayah ikutan membantu Bunda menghadapi persalinan, menyiapkan mental dan ekonominya. Tahukan persiapan apa saja saat menjelang melahirkan? *cek tips-tips ada di buku ini:D*

Lalu, dengan janin kita ajak berkomunikasi. Ajarkan beberapa kegiatan harian. Nah, boleh dong kita minta,"Dek, lahirnya normal ya, bantu Bunda, ya!" hehehe... so, berjuanglah, karena rasa sakit melahirkan juga dirasakan oleh Bunda-bunda se-dunia. Kalopun ada yang melahirkan tanpa rasa sakit seperti kisah Mbak Hapsari, itu sebuah anugrah.

"Bunda, apa sih manfaatnya melahirkan secara normal dibanding ceasar?"

Nah, ini pertanyaan yang kudu dijawab secara ilmiah:)

Seperti kisah Mbak Ade Anita yang melahirkan secara normal walau bayinya hampir 5 Kg. Wow, itu melahirkannya di Sydney, Australia. Coba kalo di Indonesia, dokter pasti menyarankan ceasar aja:)

Menurut dokter di kasus Mbak Ade Anita, ada beberapa kelemahan dari tindakan ceasar.

Pertama, setelah melahirkan, Bunda harus menunggu setidaknya tiga tahun jika ingin melahirkan lagi.

Kedua, setelah melakukan ceasar, biasanya, kehamilan berikutnya menjadi tergantung pada tindakan ceasar kembali. Kenapa? Karena jalan lahir yang terbentuk sudah terlanjur dibentuk lewat ceasar. Nah, karena harus melahirkan ceasar lagi, maka ada kelemahan ketiga.


Ketiga, Bunda hanya dapat melahirkan anak sebanyak tiga kali saja. Tidak boleh lebih.

Ke empat, Bunda tidak bisa langsung menyusui anak Bunda begitu mereka lahir. Mengapa? Karena Bunda masih dalam pengaruh obat bius,dll.

“Bunda, kok aku jadi takut melahirkan,sih? Bagaimana ini?”

Nah, ini khas pertanyaan gadis yang belum menikah atau belum hamil.

Calon Bunda, hamil, melahirkan dan menyusui itu banyak sekali lho pahalanya. So, jangan takut duluan. Di buku ini juga dibahas lho keutamaan hamil, melahirkan dan menyusui. Yuk, persiapkan saja ilmu sebanyak-banyaknya agar ketika tiba waktunya kelak, para calon Bunda tidak akan ‘ketakutan’ . Apalagi sekarang banyak sekali metode mengurangi rasa sakit ketika melahirkan.



Ehem, aku jadi terasa mules-mules nih, secara udah 38 Minggu, hehehe…

Diskusi berlanjut soal kepenulisan. Baik bagaimana awal penyusunan buku ini dan keterlibatanku di FLP. Acara ditutup sekitar pukul 15.30 WIB dengan diakhiri foto bersama dan mendapatka kenangan dari Gramedia. Makasih ya, pihak Gramedia Lampung ^__^

Berharap buku ini semakin bermanfaat untuk para Bunda yang sedang berjuang menjelang proses melahirkan.

So, selamat buat para Bunda!

Posting Komentar untuk "Laporan Talkshow Berjuanglah, Bunda Tidak Sendiri"