Lapanta: Mengkaji Trend dan Gaya Ilustrasi Buku Anak

Gramedia Jl. Merdeka, Rabu 23 November, Pk.10.00-12.00
O

Untuk pertama kalinya, FPBA mengadakan acara ini. Penulis dan ilustrator jalan-jalan bareng, menjelajahi toko buku sambil mengkaji desain dan ilustrasi buku anak. Kenapa harus di toko buku, kenapa tidak di sebuah ruang diskusi dengan kopi/teh dan camilan? Alasannya sederhana. Toko buku adalah rimba, berisi ribuan buku anak. Hamparan display memberikan kesan berbeda terhadap satu buku tertentu, dibandingkan jika kita memegang buku itu di luar rimba.

Ada buku-buku yang "standing out", ada buku-buku yang tenggelam, dalam display. Jauh sebelum isi/cerita di dalamnya punya kesempatan membuktikan diri, perwajahan bukulah yang dituntut untuk berdaya menarik perhatian pembaca.

Untuk bacaan anak, ilustrasi dan desain cover sangat menentukan. Judul, sinopsis (blurb), dan nama penulis mungkin menjadi pertimbangan kedua. Karena itu, bagi penulis, membuka wawasan tentang seni ilustrasi dan desain menjadi sangat penting. Tugas penulis belum selesai dengan menulis saja. Sayang sekali naskah yang bagus jika terpuruk di toko buku karena kalah bersaing dari segi tampilannya.

Kerja sama penulis, ilustrator, desainer, yang difasilitasi penerbit menjadi keharusan jika ingin buku kita "standing out".

Peserta dipersilakan mengambil satu buku yang "klik", bisa karena bagusnya, bisa juga sebaliknya, untuk dikaji. Ada sekitar 10 judul, sebagian karya lokal, sebagian lagi terjemahan, dibedah tuntas oleh lima orang seniman kita: ilustrator, komikus, dan desainer (terima kasih Pandu Sotya, Wing, Mukhlis, Paula Rosalina, dan Harlia Hasjim)

PaBers, terus terang, aku sulit menceritakan lagi apa saja yang kami dapatkan kemarin. Pembicaraan membanjir cepat tentang

  • tata letak yang dinamis, antara teks, ilustrasi, dan ruang kosong. Bagaimana teks menjadi bagian dari sebuah halaman, bukan cuma tempelan. Bagaimana ilustrasi harus ada fokus, sudut pandang yang dinamis, dll. Pada satu halaman, tidak semua ilustrasi harus "berteriak", perlu ada yang mengalah.
  • komposisi warna, bukan masalah soft atau genjreng yang cocok untuk anak, melainkan harmoni di dalamnya.
  • tipografi, bagaimana teks di cover dan di dalam buku perlu diperhatikan. Kita belajar tentang grid, pemilihan font, shadowing, dll.
  • bagaimana ilustrasi yang bagus bisa rusak karena pemotongan ceroboh dari percetakan, atau tumpang tindih teks yang menunjukkan tidak ada perencanaan dan pembicaraan lebih dulu antara semua pihak yang terlibat.
  • bagaimana respons anak terhadap efek tertentu ilustrasi dan desain buku. Anak itu ingin tahu, suka mencoba, bereksperimen, dan aktif. Ilustrasi dan desain yang mengabaikan karakter anak, akan membuat buku itu hanya dilihat sekali, lalu dilupakan.
  • dll.

Ok, aku tahu, penggambaran di atas tidak memberikan penjelasan konkret, mana yang lebih baik, atau bagaimana seharusnya, ilustrasi dan desain buku anak. Karena perlu pakarnya untuk menjelaskan hal ini.

Tetapi kalau teman-teman hadir kemarin, pastilah akan memahami penjelasan para ilustrator ini, karena disertai contoh langsung dari buku-buku anak. Maaf membuat Anda menyesal tidak hadir :(

Mungkin lain kali akan diadakan lagi acara semacam ini. Yang jelas, yang hadir kemarin merasa perlu ada followup diskusi. Dan dua jam berdiri bergerombol di selasar toko buku, dipandangi dengan heran dan waspada oleh pramuniaga dan pengunjung lain, sangat layak dilakoni. :)

Kalau ada yang ingin menambahkan, silakan edit saja doc ini :)

Salam kreatif

Ary Nilandari

Posting Komentar untuk "Lapanta: Mengkaji Trend dan Gaya Ilustrasi Buku Anak"