Pemenang Kuis Buku La Taias for Ummahat : Kekuatan Itu Bernama Ibu

Terima kasih buat yang telah mengikuti kuis buku Buku La Taias for Ummahat : Kekuatan Itu Bernama Ibu



Taraaa inilah para pemenangnya :)

Apa kesan terbaik Anda tentang Ibu?

Pemenang Gamis Cantik


Dwi Aprilytanti Handayani

Ibu, Bunda, Mama, Ummi...beda cara memanggil tetapi sama arti dan perannya.Mama - begitu saya memanggil sosok wanita yang melahirkan saya - adalah wanita yang lebih perkasa dari Xena, lebih tabah dari seekor singa dalam melindungi anak-anaknya.Mama, ucapannya adalah doa, tatapan matanya serupa cahaya.Bagi orang Jawa, biyung kuwi "ngidu geni, opo sing diucapke dadi" artinya kalau mengucapkan sesuatu itu banyak mustajabnya, dimudahkan Allah untuk dikabulkan.Saya benar-benar mengalami seperti kata pepatah Jawa dan ucapan bijak bahwa ucapan adalah doa. Dulu saat Papa meninggal, Mama terpaksa meminta bantuan sanak kerabat yang lebih mampu untuk memberikan donasi bulanan seikhlasnya, maklum Papa adalah tulang punggung keluarga, meninggal saat anak-anaknya masih belia dan Mama tidak memiliki keahlian khusus kecuali sebagai ibu rumah tangga. Mama berujar "Ndhuk, anakku kabeh suk aja ditiru apa sing tak lakoni. Wong wedhok kudhu iso mandiri ben yen sakwayah-wayah ana apa-apa nang bojo iso tetep jejeg, ora goyah" artinya kurang lebih : "Nak, anak-anak perempuanku jangan pernah meniru yang saya (Mama) lakukan. jadi wanita, istri harus bisa mandiri. Agar kelak jika terjadi sesuatu terjadi pada suami (tidak mampu memberikan nafkah lagi) sang istri tetap bisa tegak berdiri, mandiri dan berjuang melanjutkan kelangsungan kehidupan keluarga.Qodarullah, atas seizin Allah ucapan Mama menjadi kenyataan. Dari tiga anak perempuannya (termasuk almarhumah adik bungsu saya sebelum meninggal) alhamdulillah bisa mencari nafkah sendiri. Kakak saya memberikan les privat di rumah, almarhumah adik saya dulunya adalah seorang asisten apoteker dan saya pernah bekerja sebagai pegawai kantoran selama lebih dari sepuluh tahun. Pun ketika saya telah mengundurkan diri dari dunia kerja kantoran alhamdulillah saya masih bisa mencari nafkah meski tinggal di rumah dari hasil menulis ataupun sesekali mengikuti kuis.Tanpa doa Mama mungkin semua ini tak pernah terjadi karena bagaimanapun ridha orang tua adalah juga ridho Illahi.


Pemenang Buku 
 Intan Novriza Kamala Sari 
 Ibu ..Kesan pertama yang aku rasakan tentang wanita tercantik sejagat raya ini ialah cerdas. Bagaimana tidak, darinya aku belajar banyak hal. Banyak sekali. Sampai aku sendiri tidak bisa menghitung seberapa banyak.Dari ibu, aku diajarkan etika sesederhana makan menggunakan tangan kanan. Membaca doa sebelum memulai dan mengakhiri aktivitas apapun. Diajari murah senyum dan ringan lisan mengucapkan kata-kata mulia, seperti “maaf”, “tolong”, dan “terimakasih”.Lewat kecerdasannya pula aku diajari mengeja kata diawali dengan gabungan 3 hingga 4 huruf dalam kata lalu menjelma menjadi tumpukan buku siap santap Ibu jugalah yang membantuku menemukan beda jahe dan kunyit, merica dan ketumbar. Cara meracik segelas kopi yang nikmat hingga ajariku cara meramu semangkuk sup ayam yang lezatLewat wanita yang ku panggil ibu, aku jadi banyak tau. Terimakasih ibu :))

4 Pemenang pulsa @25 ribu.

1. Nia ApriliyahApa kesan terbaik anda tentang ibu? Aku belajar banyak dari perempuan bertangan ajaib dan berparas cantik ini. Dia mengajariku, betapa pentingnya sifat sabar. Ya sabar, sabar mengajari adikku yg sedikit berbeda dengan teman sebayanya. Terkadang, ibu selalu menyunggingkan senyum manisnya, melihat perubahan adik yg pandai mewarnai, mengeja dan menghafal doa sehari-hari. Meski tidak banyak- tapi itu cukup membuat ku bangga. Usiannya memang sudah 40th. Tapi, ibu tidak henti-hentinya mengingatkan aku, untuk selalu memaafkan kesalahan orang lain, tidak pendendam dan saling berbagi walau sedang kekurangan. Terimakasih ibu. 
2.  Irhayati Harun
Kesan yg paling kuingat tentang ibuku adalah ketegaran dan keikhlasannya menerima takdir harus kehilangan kedua anak lelaki kebanggaan dan kesayangannya karena kanker. Meskipun ibuku sudah ditinggal ayah hingga dia harus menghadapinya sendirian tanpa tempat bersandar dan berbagi pada suaminya. Hal inilah yg membuat kami anak anak ikut kuat menjalani sedihnya kehilangan kakak tercinta secara berurutan. Yah, ibuku telah menunjukkan kekuatan sebagai seorang ibu di usia senjanya. Moga ibuku yg kini telah dipanggil oleh yang Kuasa karena kanker juga dibahagiakan disana. Aminnn
 3. Mugniar Bundanya Fiqthiya
Beliau membela dengan caranya sendiri, hal yang dianggapnya kesewenang-wenangan pada anaknya. Misalnya, saat adik bungsu saya ikut lomba Matematika tingkat nasional waktu adik masih duduk di bangku sekolah dasar, disinyalir ada "permainan". Jatah uang yang harusnya diterima anak-anak yang mewakili provinsi Sul Sel tidak diberikan semuanya oleh yang berwenang. Oleh Ibu, oknum itu digebrak, dengan cara membanting sejumlah uang dihadapan sang oknum sembari disemburkan kata-kata yang "menggugah" grin emotikon
Saya pernah juga dibelanya. Waktu itu ikut rombongan keluarga, mau ke acara pernikahan sepupu. Saya duduk di bagian belakang. Sialnya, saya yang masuk terakhir hampir saja terlempar ke luar mobil gara-gara sang sopir dengan sewenang-wenang menancap gas. Betapa marahnya ibu saya, pak sopir yang ternyata seorang bapak paruh baya dimarah-marahinya saat kami tiba.
4. Suwanda 
Hmmm... Berbicara tentang ibu. Tentu aku harus katakan, ibuku adalah pahlawanku, pahlawan bagi kami tepatnya. Kami 10 bersaudara, mestinya 12 bersaudara karena yang 2 Allah tidak izinkan untuk tinggal lebih lama di dunia ini. Abahku, dengan penghasilan pas-pasan terus berusaha untuk memenuhi kebutuhan kami. Berusaha menyekolahkan anak-anaknya setinggi-tingginya. Biar jadi orang sukses. Yang paling berkesan adalah, setiap kali kami meminta uang untuk kebutuhan sekolah, pasti saja ada. Walau terkadang aku berfikir, dari mana uang di dapat, padahal aku tahu pasti bahwa tidak mungkin menyisihkan uang dari pengahasilan abah. Setelah sekian lama rasa penasaranku mengendap, ternyata ibuku menggadaikan tenaganya untuk memenuhi kebutuhan sekolahku, sekolah anak-anaknya tentunya. Duuhhh... sampai segitunya ya. Inilah kesan yang sampai sekarang masih hangat melekat, dan aku belum bisa membalasnya, dan kuyakin tak akan pernah bisa. Semoga saja Allah balas dengan yang lebih baik.




Terima kasih buat peserta yang telah mengikuti dan terima kasih buat para sponsor. Bagi peserta harap mengirimkan alamat lengkap dan atau no hp ke inbox saya ya :)


2 komentar untuk "Pemenang Kuis Buku La Taias for Ummahat : Kekuatan Itu Bernama Ibu"

  1. Selamat buat para pemenang, walaupun ane belum beruntung untuk menjadi salah satu tung... hehehe :D

    *SaHaTaGo (Salam Hangat Tanpa Gosong) pojok Bumi Kayong, Ketapang-Kalimantan Barat

    BalasHapus

Terima kasih telah meninggalkan jejak. Mohon maaf komentar saya moderasi untuk menghindari spam. Mohon juga follow blog, Google +, twitter: @Naqiyyah_Syam dan IG saya : @naqiyyahsyam. Semoga silaturahmi kita semakin terjalin indah ^__^