Kisah Inai Pengantin

Kisah Inai Pengantin. Assalamualaikum sahabat Smart Mom, aku mau cerita  tentang 24 jam menjelang pernikahan. Kalau ingat itu jadi  senyum-senyum sendiri deh.  Tapi karena banyak banget kisahnya, dari rasa kikuk, mikirin baju yang belum pakai puring, dan lainnya. Tapi, kali ini aku mau fokus cerita tentang malam berinai aja. 

Ada yang taukan berinai? Inai  atau pacar yang sering digunakan di kuku calon pengantin. Nah, karena  aku dari sumatera, jadi aku pengen banget pakai inai. Dua hari sebelum akad nikah, malamnya aku berinai. Tidak ada acara  khusus sih seperti adat Bengkulu sebenarnya. Malam berinaiku bersama keluarga saja. Saat aku menikah, kedua orang tuaku telah wafat, jadi enggak merasakan deh wejangan Ayah dan Ibu. Namun, aku cukup bahagia malam  berinaiku ada Eyang panggilan mertua kakakku dari Jakarta. Eyanglah yang memakaikan inai di tangan dan kakiku sembari memberikan wejangan. Nasehatnya ya kalau jadi istri yang penurut, yang rajin, bla...bla...deh hihihi... 


Lalu sepupuku yang masih lajang pada curi inai. Tahukan tradisi ini kabarnya bikin cepat dapat jodoh, hahah... sebenarnya bukan curi dalam arti mencuri betulan ya, tetap aja kelihatan deh mengambil inainya.Jadi, beberapa sepupu dan saudara yang masih lajang pakai inai juga deh di tangan dan kakinya.

Nah, karena calon suamiku dulu (cerita sebelum akad nikah hehehe...), datangnya sehari sebelum akad nikah, jadi pakai inainya di penginapan sebelum hari nikah. Waktu itu kata suamiku dipakaikan oleh ibu dan kakak-kakaknya lalu diberi wejangan, hehehe...

Ada cerita lucu usai akad nikah. Malam kedua usai akad nikah kami keluar membeli sendal. Pas lagi milih sendal, pelayan tokonya senyum-senyum ke arah kami. Bahkan ada yang berbisik-bisik melirik inai di tangan suamiku. Ternyata mereka sedang mengamati kami, caile...malu deh, hahaha kan laki-laki ketahuan tuh kalau pakai inai pasti pengantin baru :) lucukan kisah inai pengantinku?

Oiya Moms, kalau zaman aku dulu masih tradisional, cuma pakai inai kayu atau inai dari mekkah. Belum ada jasa pasang henna. Kalau lihat pengantin sekarang pakai hiasan henna, jadi mupeng deh pengen jadi nyoba pasang henna. Dulu, saat di Lampung Timur, aku pernah bantu masangin henna temanku yang mau menikah. Ada yang cuma beli terus dicap di tangan aja, tapi ada yang diukir-ukir gitu deh dari yang jago masang henna. 


Bahkan aku suka kepo dengan teman-teman yang bisa pasang henna. Ya, tertarik banget deh pasang juga hihi..cuma mikir itu masangnya berapa lama? Ke salon 2 jam aja ditelpon suruh pulang cepat hahahah *curcol*  

Saat nemani teman yang pasang henna, ada yang blepotan ada yang rapi, si calon pengantin sih cuek aja, "Ala yang tahu juga paling si X (nyebutin calon suaminya)," wkwk...itu kalau pengantin muslimahnya pakai sarung tangan loh ya, jadi hennanya emang yang tahu suaminya doang. Tapi, ada yang enggak pakai sarung tangan jadi sayang dong kalau pakai henna blepotan hihihi.... nah biar menarik dan cantik aku punya teman yang jago pasang henna, namanya Dewi Mafita Sari. Dia owner V Wedding Art. Duu, jika saja zaman aku nikah udah ada jasa pasang henna mungkin aku juga pakai ya, hihi... asyiknya pasang henna itu beda dengan inai ya. Kalau inai kan lama ya, sampai berganti kuku deh. Sekitar sebulan lebih. Kalau pasang henna sepertinya lebih cepat hilang.


Nah, Moms, bagi yang punya saudara yang akan nikah dan ingin pasang henna, yuk hubungi Dewi Mafita Sari. Hari bahagia semakin lengkap dengan pasan henna. Seru ya kisah inai pengantin di atas? Bagaimana dengan kisah pasang inaimu? atau Kisah pasang hennamu? Berbagi dong! :)

5 komentar untuk "Kisah Inai Pengantin"

  1. Aku dulu juga pake hena pas nikah, mamaku gak suka sih katanya kesannya jorok. Trus beberapa hari setelah nikah juga suami bilang gak suka ngeri katanya kwkwkwk... tapi aku tetep syukaaaaa

    BalasHapus
  2. Kalo mbakku dl pake pacar doang, nggak ukir2 kaya skrg

    BalasHapus
  3. wkwkwk cieee
    btw ternyata di sana yang laki-laki pake inai juga ya mbak?
    kalo ke sini nanti aku henna insyaAllah...
    nice share, mbak. thank you ^^

    BalasHapus
  4. Aku lupa, dulu pakai hena nggak ya, pas nikah. Secara aku baru pulang menjelang akad. Abis, banyak kuliah, sih :D

    BalasHapus
  5. Cowok nggak pakai hena ya :D ahaha, aku pribadi juga kurang suka sih lihat cewek pakai ditotol-totol gitu. Tapi kalau dilihat unik juga ya cara ukir-ukirnya.

    BalasHapus

Terima kasih telah meninggalkan jejak. Mohon maaf komentar saya moderasi untuk menghindari spam. Mohon juga follow blog, Google +, twitter: @Naqiyyah_Syam dan IG saya : @naqiyyahsyam. Semoga silaturahmi kita semakin terjalin indah ^__^