Taman Baca Keliling FLP Lampung : Menebar Cinta Lewat Buku

"Ayo, datang ya! Taman Baca sudah buka!"

Sebuah pesan masuk di hpku. Ahmad Tarmudzy ketua FLP Bandarlampung, koordinator Taman Baca Keliling FLP Lampung mengirimkan pesan. Lalu, beberapa teman langsung menjawab.

"Tunggu ya, segera datang!"
"Nanti sekalian rapat, ya!"

Ya, setiap Ahad pagi Taman Baca Keliling FLP Lampung dibuka di depan GSG Unila. Di dekat Kadang Rusa yang ramai dikunjungi orang untuk olahraga dan bersantai di area car free day.

Taman Baca Keliling FLP Lampung : Menebar Cinta Lewat Buku


Awal di Buka Taman Baca Keliling FLP Lampung


Saat itu aku masih menjadi Ketua FLP Lampung. Tahun 2013 pulang dari Munas 3 FLP di Bali, kami pengurus ingin membuat kegiatan yang menjadi icon FLP Lampung. Kami pun rapat mengulas hasil Munas 3 FLP dan rencana kegiatan ke depan. Tak lama, aku melihat DP Mbk Wiwik ketua FLP Bali kala itu. Di BB-nya FLP Bali akan membuka Taman Baca di Car Free Day. Aku pun ingin mencoba ide tersebut. Ketika aku sampaikan dengan teman-teman, mereka menyambut dengan sangat antusias. Maka, kami pun berencana membuka Taman Baca untuk FLP Wilayah Lampung bergabung dengan FLP Cabang Bandarlampung di depan GSG Unila dan FLP Metro membuka di Taman Metro.

Bersama teman-teman FLP Lampung dan FLP Bandalampung, kami berbagi tugas. Memang sih terdengar nekad membuka Taman Baca ini, apalagi kami belum punya buku yang banyak. Tapi, kami bersama-sama ingin menebar manfaat. Agar makin banyak orang gemar membaca buku. Apalagi harga buku kian mahal. Tak semua orang mampu sering membeli buku. Nah kami ingin menjembataninya. Apalagi kegiatan ini sukarela. Tak ada gaji lho! 

"Kita bawa buku saja, setiap orang minimal 2 buku."
"Iya,kita bawa spanduk FLP juga ya!"
"Saya bawa majalah!"

Pagi itu, aku membawa Fatih yang masih berusia 2 tahun dengan berbagai buku dan majalah mengelar Taman Baca. Saat tiba di tempat, teman-teman sudah beberapa orang yang datang. Kami memilih lokasi dan memasang alas bekas spanduk kegiatan sebelumnya dan mulai menyusun buku. 

Tak lama orang-orang usai berolahraga menghampiri.

"Bukunya berapa harganya?" tanya seorang perempuan.
"Ini tidak dijual. Gratis baca di tempat ya!" jawab kami.

Semakin lama, pengunjung semakin ramai. Aku juga menyiapkan alat tulis untuk anak-anak yang ingin mewarnai. Teman-teman yang datang semakin banyak dan membawa buku.



Sejak hari itu FLP Lampung resmi membuka Taman Baca Keliling di depan GSG Unila. Bergantian menjaga dan melayani orang membaca dan akhirnya meminta untuk meminjam.

Buku-buku di Taman Baca FLP Lampung

Taman Baca Keliling  FLP Lampung digemari anak-anak, orang tua dan umum

Selain Taman Baca Keliling, FLP Lampung juga membuka kelas menulis



Suka Duka Membuka Taman Baca Keliling


Semakin hari Taman Baca Keliling FLP Lampung  semakin berkembang. Donatur semakin bertambah. Bahkan Taman Baca Keliling FLP Lampung  bisa memberikan sumbangan untuk sekolah atau komunitas lain yang membutuhkan. Namun, di dalam perjalanan, tetap saja ada hambatan yang menghadang. Pernah, saat menjaga Taman Baca Keliling FLP Lampung  tiba-tiba hari hujan. Lalu, kami berlomba dengan waktu meyelamatkan buku.

Selain itu, pernah juga Taman Baca Keliling FLP Lampung dilarang Petugas Keamananan Kampus Unila dikira sebagai penjual buku. Alhamdulillah kini tidak lagi, petugasnya malah mendukung 

Namun, dibalik hambatan itu, Taman Baca Keliling FLP Lampung  tetap melayani para pelangannya. Anak-anak usai latihan karate, orang tua yang menunggu anaknya latihan, orang tua usai berolahraga, semua pernah mampir di Taman Baca Keliling FLP Lampung. Tak sedikit juga ada yang memberikan sumbangan buku.



Tri Sujarwo, Pj Taman Baca Keliling FLP Lampung 2013-2015

Ahmad Tarmudzy (tengah) ketua FLP Bandarlampung,
 
koordinator Taman Baca Keliling FLP Lampung 2016

Cara Mendapatkan Donatur Buku


"Gimana sih cara mendapatkan donatur buku?"

Pertanyaan ini sering ditanyakan kepada kami relawan Taman Baca Keliling FLP Lampung. Jujur, awalnya ini buku dari kami, oleh kami dan untuk kami sebagai anggota saja. Kami saling tukar membaca buku. Jika pengunjung semakin bertambah dan menyukai buku-buku yang kami siapkan, itu sebuah bonus.

Saat ada lowongan memberi hibah buku untuk taman baca, kami mencoba mendaftar. Kala itu ada penerbit Diva Press  mengirimkan 100 judul buku untuk Taman Baca Keliling FLP Lampung. Lalu, kian hari makin banyak donatur yang datang. Baik secara langsung, mau pun lewat pengiriman ke alamat para pengurus FLP Lampung. Contohnya saja buku dari Mbk Ary Nilandari, Mbk Afifah Afra atau Penerbit Indiva, Mbk Ida Mulyani Robit dan lainnya.

Tak ada cara yang khusus untuk mendapatkan donatur buku. Semua mengalir saja. Kami membuka taman baca dan mengupload  kegiatan kami di media sosial, baik di Facebook, Twitter dan Instagram para pengurus FLP Lampung.


Salah satu donatur yang memberikan buku ke Taman Baca Keliling FLP Lampung

Menebar Semangat Membuka Taman Baca Keliling

Kini, selain FLP Lampung, FLP Bali dan FLP Metro, sudah banyak FLP lain yang membuka taman baca di car free day setiap Ahad. Alhamdulillah apa yang kami lakukan dapat menjadi inspirasi teman-teman lainnya. Di Lampung sendiri, ada Taman Baca Keliling FLP Lampung (bersama FLP Bandarlampung),FLP Metro, FLP Lampung Tengah dan FLP Lampung Selatan.


Mendapat Penghargaan sebagai Penggerak Literasi

Kegiatan menebar cinta lewat buku ini menarik perhatian pemerintah. FLP Lampung mendapat penghargaan sebagai Penggerak Literasi Rabu, 21 September 2016 di Perpustkaan Provinsi Lampung. Acara tersebut bersamaan dengan Peresmian Peragaan IPTEK dan Hari Kunjung Perpustakaan Provinsi Lampung. Dihadiri juga oleh perwakilan Menteri Ristek dan Dikti. Selain itu juga banyak pelajar dan undangan memenuhi Perpustakaan Provinsi Lampung. 

Perjuangan FLP Lampung dalam menyebarkan cinta lewat buku belum usai. Taman Baca Keliling tetap dibuka setiap Ahad. Asal tidak hujan loh heheh...soalnya Lampung sekarang sering hujan :)

Aku bangga dapat mengenal FLP dan menjadi relawan di Taman Baca Kelilingnya. Semoga kelak semakin berkembang dan mendapatkan tempat yang strategi untuk menyusun buku yang sudah banyak ini. 

Hari ini Hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober, aku jadi teringat perjuangan pemuda zaman perjuangan dulu. Bagaimana menyatukan daerah-daerah dengan bahasa yang satu, Bahasa Indonesia. Dulu, perjuangan bangsa dipelopori oleh orang-orang yang peduli (Jong United). Lalu semangatnya kini menular ke group dan komunitas.

Berbahagia hidup di zaman mengisi kemerdekaan ini dengan terus berkarya. Menebar cinta lewat buku. Senang kalau didukung pemerintah atau media yang ikut menebar manfaat. Contohnya yang dilakukan Opin.id sebagai media yang me-support semangat anak muda.

"Membaca adalah ruh peradaban bagi bangsa. Bagaimana kita bisa melahirkan generasi bangsa yang intelek dan peka hatinya jika kegiatan gerakan membaca buku masih asing bagi masyarakat. FLP Lampung melalui gerakan Taman Baca Keliling memberi satu alternatif untuk melahirkan generasi intelek dan peka hati. Mari bersinergi, melebur bersama masyarakat dalam gerakan TBM FLP Lampung." ujar Suwanda, Ketua FLP Lampung 2016.

Nah, buat kamu yang ingin menyumbangkan buku, silakan berbagi dengan Taman Baca Keliling FLP Lampung, silakan hubungi salah satu pengurusnya di bawah ini :

FLP Lampung 
FB : FLP Lampung
IG : @flpbalam
Blog : http://seputarflplampung.blogspot.co.id/
CP : Ahmad Tarnudzy (PIN BB : D268BD1B), Destiani ( WA : 085378789996)

Yuk, kibarkan semangat Sumpah Pemuda!

21 komentar untuk "Taman Baca Keliling FLP Lampung : Menebar Cinta Lewat Buku"

  1. Alhamdulillah. Senang membaca kegiatan taman baca keliling FLP Lampung ini. Semoga menginspirasi FLP di kota lain

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih ya Ko, semoga bermanfaat buat masyarakat Lampung :)

      Hapus
  2. Ada juga ya cerita seru pake diusir satpam kampus :D
    Tapi pasti hikmah dan manfaat dari kegiatan ini lebih banyak lagi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Bang, dan alhamdulillah kini enggak lagi :)

      Hapus
  3. Ingat waktu saya kecil sering menyewa majalah Bobo kepada teman yang berlangganan, sayangnya minat baca anak-anak sekarang berkurang.

    BalasHapus
  4. dulu pertama kali liat sebelum gabung sama FLP, ngah ngeh kalo itu taman baca, taunya lagi jualan buku hehe

    Sukses terus yah FLP Lampung dng kegiatan andalannya ^_^

    BalasHapus
  5. Senang kalau acara seperti ini disambut antusias ^_^

    BalasHapus
  6. wah kegiatan yang keren sekali ya, mmebuat minat baca masarakat semakin tinggi dengan adanya bacaan gratis

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mbk, alhamdulillah ramai sekali yang datang

      Hapus
  7. Menginspirasi sekali kreatif membuka Tan bacaan keliling mba

    BalasHapus
  8. Mb naqi keren. Di sini belum ada perpus keliling yg dari masyarakat. Paling adanya mobil perpus daerah yg kelilingnya jarang2. Semoga makin banyak menebar manfaat mb.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya alhamdulillah senang banget bisa bersama teman-teman membuka TBM Keliling :)

      Hapus
  9. Salut sama FLP Lampung, semoga menebar inspirasi untuk FLP seluruhnya

    BalasHapus
  10. Salut...menginspirasi, Mbak. Kalau di Jabar yang saya tahu ada FLP Sumedang hehe. Semoga kegiatannya membawa keberkahan dan diikuti oleh FLP maupun komunitas literasi lainnya.

    BalasHapus

Terima kasih telah meninggalkan jejak. Mohon maaf komentar saya moderasi untuk menghindari spam. Mohon juga follow blog, Google +, twitter: @Naqiyyah_Syam dan IG saya : @naqiyyahsyam. Semoga silaturahmi kita semakin terjalin indah ^__^