Eliminasi Hepatitis Menuju Keluarga Sehat



Assalamualaikum Sahabat Smart Mom,

Eliminasi Hepatitis Menuju Keluarga Sehat. Ketika Bowo Susilo mengatakan akan ada Temu Blogger dari Kemenkes mengenai Peringatan Hari Hepatitis Sedunia, aku jadi berbinar-binar. Info hepatitis ini sangat minim bagi keluarga kami. Sedangkan Ibuku saat meninggal dinyatakan mengidap Hepatitis B dan sudah menjadi Kanker Hati.

Entah bagaimana awalnya Ibuku sakit hepatitis karena kami pun tidak menyangka ibu sakit berat. Awalnya Ibu mengeluh gatal-gatal dan alergi dibagian tangannya karena usai membersihkan selokan. Sedangkan selokan itu bekas mewarnai batik. Zat kimia yang mengendap lama banyak berkumpul. Usai sembuh dari alergi, ditemukan benjolan di belakang telinga. Kata dokter, benjolan itu adalah kelenjar getah bening dan Ibu harus dioperasi. Ibuku shock dan mengalami drop luar biasa, hingga akhirnya berat badan turun secara dratis. Dari sakit hingga meninggal cepat sekali selama dua bulan, Ibu kembali layaknya anak kecil. Ibu ingin dilayani dan mudah ngambek.


Oiya, sebelumnya aku lupa cerita, kalau Ibu sejak Tahun 1991 (Usai Ayah meninggal, memiliki penyakit Maag yang akut). Selalu usai puasa, kalau berbuka muntah hebat. Namun, Ibu tetap ingin berpuasa. Rasa ingin tahu yang besar mengenai hepatitis inilah kemudian membuat aku bersemangat mengikuti pertemuan ini.
Menceritakan pengalaman saat Ibuku menderita Hepatitis B (Foto by Tris Sujarwo)

Pagi itu, aku membawa ketiga anakku. Awalnya dari pihak panitia acara akan dimulai Pukul 10.00 WIB, tapi dipercepat Pukul 08.00 WIB, sehingga aku tak tega meninggalkan anak-anak di rumah hingga tengah hari. Sampai di Hotel Asoka Lexury, aku disambut ramah oleh petugas registrasi. Peserta mendapatkan goodie bag dan wajib berganti baju kaos yang disiapkan.

Usai berganti kaos hitam, kami masuk ruangan yang telat dipadati blogger. Iya dong secara acaranya emang mengundang 30 Blogger Lampung dari Tapis Blogger, jadilah seru acara berdiskusinya, hehe...

Usai memilih tempat duduk, aku langsung mendengarkan dengan seksama penjelasan pemateri dari dr Wiendra Waworuntu, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan dan dr. Rino Alvian Gani, Ketua Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia (PHHI). Sembari nyimak dan ngetweet,hehe... karena telat hadir, banyak materi yang terlewat euy, duu sayang banget, untungnya ada modul dan brosur yang disiapkan. Wah, ikutan senang karena bisa baca-baca nih. Ini loh info mengenai hepatitis.

Eliminasi Hepatitis Menuju Keluarga Sehat


Hepatitis adalah proses peradangan sel-sel hati.


Penyebab Hepatitis

Hepatitis merupakan masalah kesehatan masyarakat di negara berkembang, termasuk di Indonesia. Hepatitis Virus terdiri dari Hepatitis A, B, C, D dan E. Antara Hepatitis satu dan lainnya tidak berkaitan. Perlu diketahui, saat ini Virus Hepatitis B telah menginfeksi 2 M orang di dunia dan sekitar 240 juta mengidap virus Hepatitis B Kronis. Sedangkan penderita Hepatitis C di dunia telah diperkiraan sekitar 170 juta orang. Bahkan data menyebutkan, ada sekitar 1,5 juta penduduk dunia meninggat setiap tahun karena terinfesi Virus Hepatitis B dan Hepatitis C.

Jaga hatimu, jangan kena hepatitis ya!

Untuk hepatitis A dan E dapat muncul sebagai kejadian luar biasa. Hepatitis A dan E dapat ditularkan melalui makanan dan minuman yang tercemar oleh virus tersebut, sedangkan Hepatitis B, C dan D ditularkan melalui darah, hubungan seksuall dan kulit terbuka.


Info mengenai Hepatis A,B, C, D dan E


Wah, ngeri juga ya penyakit hepatitis ya? Nah, untuk itu Indonesia mencadangkan Eliminasi Hepatitis dengan mensosialisasi dan Percepatan Peningkatan Capaian Kabupaten/Kota yang melaksanakan Deteksi Dini Hepatitis B pada Ibu hamil 2017 di 6 kota, yakni Kota Medan, Kota Kupang, Kota Pontianak, Kota Mamuju, Kota Banjarmasin dan Kota Ternate.

Materi Penularan Hepatitis, waspada ya Moms!

Menurut dokter 1-10 penduduk Indonesia mengidap Hepatitis B, sebagian besar tidak menyadari sampai saat muncul kompikasi (terlambat). Nah, untuk itu pemerintah berharap Indonesia sudah bebas dari hepatitis d tahun 2030 kelak. Secara perlahan gerak Eliminasi Hepatitis digalakkan dengan startegi pencegahan infeksi vertikal hepatitis B :

1. Ibu hamil diperiksa screening Hepatitis B
2. Ibu hamil terinfejsi HB melakukan konsultasi
2. Saat bayi lahir diberi vaksin tunggal, yakni 0-24 jam (Vaksin HB0 + HBIG jika (Ibu HbsAgg reaktif) Bayi yang dari hamil yang HbsAg reaktif, akan mendaptkan tambahan HBIG < 24 jam setelah kelahiran
4. Menyarankan ibu hamil dengan Hepatitis B (AbsAg reaktif), untuk melahirkan di fasilitas layanan kesehatan.

Aku jadi teringat cerita temanku di Lampung Timur dulu, dia menderita Hepatitis dan harus melahirkan dengan pengawasann dokter,kuatir janinnya ikut tertular. Oiya, di acara Kemenkes Eliminasi Hepatitis ini, aku juga sempat meminta penjelasan, bagaimana nasib kesehatanku dengan riwayat ibu penderita Hepatitis B, sedangkan hasil cek up setelah ibu meninggal, aku negatif.

Ketika Blogger Lampung dan Kemenkes RI bersinergi eliminasi hepatitis

“Sebaiknya cek up lagi, apalagi anak-anak belum pernah dicek kan?” nasehat dr. Wiendra Wororuntu, Direktur Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan.

Seingat aku, tes cek up terakhir (Awal 2017), aku tak ada gejala hepatitis, aku malah mendapatkan gejala kolesterol. Cuma perlu banget nih jaga-jaga agar terhindar dari Hepatitis.


Berikut Pencegahan Hepatitis ini :

1. Masak air sampai mendidih, untuk buah dan sayur mentah ccucilah dengan bersih.
2. Budayakan prilaku hidup bersih dan sehat :
Misal mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir sebelum makan, setelah buang air besar dan setelah mengganti popok bayi.
3. Buang air besar  di jamban yang memenuhi syarat kesehatan
4. Menutup luka agar tidak tersentuh orang lain
5. Hindari menggunakan sikat gigi orang lain
6. Tidak memakai obat terlarang
7. Pemberian imunisasi hepatitis
8. Rajin Cek up, karena tidak akan ketahuan menderita hepaitis atau tidak jika belum dicek kesehatannya.
Dll


Acara Temu Blogger Lampung dengan Kemenkes ini berlangsung seru, apalagi banyak yang bertanya, seperti Novi Nusaibah yang bertanya, "Bagaimana jika penderita hepatitis malu untuk mengecek kesehatannya?" Lalu, Dwi seorang perawat gigi, “Apakah saya bisa bebas hepatitis sedangkan pekerjaan saya rentan penularan hepatitis?” Menurut pemateri, walau sebagai perawat gigi, perlu dijaga kesterilan alat yang digunakan. Kedua dokter yang ramah ini menyambut hangat untuk saling bersinergi mengedukasi masyarakat mengenai Hepatitis ini.


DR. Dr. Rino A Gani, SpPD-KGEH, FINASIM

“Jangan sampai batal nikah karena hepatitis, ada dulu pasien saya sudah sebar undangan, saat tes kesehatan ia kena hepatitis, calon suaminya membatalkan!” ujar dr. Rino A. Ghani, Ketua Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia (PHHI).

Wah, sedih dong kalau batal nikah ya? Hiks... tapi jangan kuatir, pencegahan dan komunikasi itu diperlukan. Jangan putus harapan heheh... untuk itu, perlu sekali jika menjaga pola hidup sehat, jangan sampai kena hepatitis karena kelalaian.

Ikut mengedukasi masyarakat dalam eliminasi hepatitis, menuju Indonesua sehat

Acara temu blogger siang itu ditutup dengan kejutan dari panitia kalau yang paling banyak ngetweet mendapat hadiah, yakni atas nama akun @makanbdl dengan 150 kicauan, berhak mendapatkan power bank. Selain itu ada peserta lain mendapatkan bingkisan hadiah seperti aku sendiri (bertanya),Rinda Gusvita (Ngetweet) dan Tri Sujarwo (Peserta paling awal datang).

Hermawan pemenang ngetweet dan beberapa blogger dapat hadiah

Nah, sahabat Smart Mom, itulah informasi Eliminasi Hepatitis Menuju Keluarga Sehat semoga bermanfaat ya! Tetap semangat! Ajak orang terdekat kita deteksi dini hepatitis. Apakah kamu pernah punya pengalaman mengenai hepatitis? Yuk, share!


Foto bersama pemateri dan Tapis Blogger

14 komentar untuk "Eliminasi Hepatitis Menuju Keluarga Sehat"

  1. Nggak ada kata malu untuk kesehatan ya? Apalagi gejala hepatitis kadang nggak kerasa. :(

    BalasHapus
  2. Intinya gaya hidup sehat dan bersih, ya? :)

    BalasHapus
  3. Wah seru banget ya Mbk Naqiyyah acaranya. Pas di Jakarta, saya juga sering ikut acara Kemenkes. Sayang pas di Lampung belum bisa join hehe

    Semoga kita semua selalu diberikan kesehatan yah mbk Naqiyyah, terhindar dari penyakit hepatitis.

    Salam Sehat

    BalasHapus
  4. Ponakan ku meninggal ini karena Hepatitis, semoga kita bisa mencegah anak-anak dan sehat terus

    BalasHapus
  5. duh itu nyesek banget batal nikah karena hepatitis :( semoga kita selalu tetap sehat y mba dan terhindar dari penyakit ini

    BalasHapus
  6. Pakdheku meninggal karena liver, sama gak sih itu?

    Kalo anak2 udh pernah vaksin waktu kecil, perlu cek usia brp ya mba? Aku malah nanya aja nih, hihii

    BalasHapus
  7. Lengkap dan padat,
    Ayo semangat eliminasi hepatitis

    BalasHapus
  8. Terakhir medical check up disaranin dokter vaksin hepatitis sampe sekarang belum jalan juga saya, hiks! Terima kasih infonya Mbak..Jadi tahu saya dan mau vaksin saja nanti:)

    BalasHapus
  9. Mbak, hepatitis itu penyakit keturunan kah?
    Kok mbak Naqi khawatir kena setelah ibunya mbak pernah terkena hepatitis.

    BalasHapus
  10. makasih mbak infonya.. semoga kita sehat selalu.. amin

    BalasHapus
  11. Terimakasih mbak informasinya. Semoga kita sehat selalu aaaammmiiin ya rabball alamin (2)

    BalasHapus
  12. terima kasih infonya mba naqy bermanfaat sekali , memang kesehatan keluarga harus dperhatikan dan penting sekali menjaga pola hidup

    BalasHapus
  13. sangat penting nih kita aware dengan hepatitis

    BalasHapus
  14. Thanks infonya. Ternyata ada yang ditularkan melalui makanan dan ada yang melalui darah ya.

    BalasHapus

Terima kasih telah meninggalkan jejak. Mohon maaf komentar saya moderasi untuk menghindari spam. Mohon juga follow blog, Google +, twitter: @Naqiyyah_Syam dan IG saya : @naqiyyahsyam. Semoga silaturahmi kita semakin terjalin indah ^__^