#OOTD Ala Aku: Baju Biru Baru Vs Baju Lungsuran

#OOTD Ala Aku: Happy dengan Baju Biru



“Mbk, beli bajunya dong,” ujar seorang teman yang memasang DP di Blackberry. Sebuah baju dengan model cantik sekali. Maklum temanku itu punya bisnis ol shop.
“Aku jarang beli baju, tuh. Maaf ya,” jawabku.
“Masa sih? Kulihat foto Mbk bajunya bagus-bagus,” temanku masih ngotot promosi dagangannya.
“Oh, itu baju lungsuran. Dikasih kakakku. Kalau aku jarang beli baju. Paling setahun sekali, dekat lebaran.”

**


Ya, aku jarang sekali beli baju. Dulu sih waktu aku masih jadi guru dan dapat sertifikasi. Tiap sertifikasi cair, aku bisa beli baju untuk dipakai acara undangan pernikahan atau baju kerja. Tapi, tidak banyak. Paling 2 stel. Lebih banyak beli buku dibanding baju hehehe...

Suatu hari menjelang lebaran, suamiku menawarkan buat beli baju. Uhuy, asyik banget dong, soalnya kan jarang beli baju. Kami langsung ke Rabbani. Ya, soal beli baju dan jilbab, aku memilih di Rabbani. Selain modelnya bagus-bagus, bahannya nyaman. Jadi, enggak masalah dapat 1 stel baju saja karena bisa dipakai dalam jangka waktu lama.

“Eh, yang benar, Bi boleh pilih? Harganya kan mahal,” ujarku ragu-ragu. Jiaah... melihat harganya, 1 stel gamis Rp. 200 ribu-an. Belum jilbabnya sekitar Rp. 45 ribu. Bisa bikin dompet jebol dong?

“Boleh, pilih aja. Apa sih yang enggak untuk Ummi?” jawab suamiku. Aiih, pipiku langsung merona. Tanpa menunggu lama aku langsung memilih baju dengan warna kesayanganku, yakni biru.



Hamil 5 bulan dengan baju biru
Soal warna biru. Aku memang senang sekali menggunakan warna biru. Bajuku banyak sekali warna biru. Sejak kuliah, aku mengoleksi baju berwarna biru. Enggak bosan? Enggak tuh, soalnya aku berasa jadi putri biru *tsaaah...*

Ada kejadian lucu soal warna biru. Saat mau menikah, aku mewajibkan calon suamiku memakai jas warna biru. Sedangkan kebaya biru aku nitip kakak belikan di Pasar Mangga Dua, Jakarta. Padahal, acara nikahanku itu mendadak. Awalnya hanya maunya lamaran saja, tapi jadi langsung akad nikah. Kebayangkan paniknya menyiapkan acara nikahan hanya dalam 1 minggu?

“Aduh, susah loh nyari jas biru, gimana kalau hitam saja?” tanya calon suami (sekarang jadi suami).


“Enggak boleh, pokoknya harus warna biru. Kalau enggak biru, enggak jadi!” aku memberi ultimatum. Padahal, dalam hati kebat-kebit euy. Kalo benaran enggak jadi gimana? Alhamdulillah pas akad nikah suamiku berhasil mendapatkan jas biru. Jadilah kami sehari menjadi pengantin biru *cie...cie...*

Balik cerita soal baju berwarna biru. Aku lebih pe-de jika menggunakan baju berwarna biru. Namun, aku enggak menolak kalau harus pakai baju warna lainnya. Baju adalah identitas seseorang. Jadi kalau muslimah memilih baju  yang akan dikenakan, aku punya syarat khusus dalam memilih baju, yakni : 

1.         Bajunya menutup aurat (tidak tipis dan panjang).
2.         Berbahan yang nyaman (tidak tebal, menyerap keringat)
3.         Berkancing depan (bisa hemat, dapat dipakai saat menyusui)
4.         Tidak menjuntai ke lantai (bisa dipotong di tukang jahit)

Nah, begitulah gaya OOTD ala aku, semoga Smart Mom lainnya dapat lebih pede dengan style masing-masing.


Eksis dengan baju biru bersama teman-teman FLP Lampung


10 komentar untuk "#OOTD Ala Aku: Baju Biru Baru Vs Baju Lungsuran"

  1. Biru emang warna yg menyejukkan

    BalasHapus
  2. saya banyakan warna coklat sama merah bata. kadang ga sadar eh ternyata baju di lemari ko banyaknya warna coklat ya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya tanpa sadar kita ngoleksi baju warna favorite ya hihihi...

      Hapus
  3. baju saya dulu banyak yg warnanya biru mba... :)

    BalasHapus
  4. ayu nya mbak ku ini. sukses ya kak :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. hayyah emak2 rempong kayak gini dibilang ayu hihihi, amin aja deh :)

      Hapus
  5. Mbak suka warna biru. Biru itu sangat cerah ya. Pasti mbak ini orang nya cerah ceria.(*udah kayak dukun aja* nebak2 hahaha)

    btw, makaciiii udah ikutan GA ku. goodluck

    BalasHapus
    Balasan
    1. hihihi iya aku mah orangnya gituuu... makasih ya, amin. semoga aku menang hehehe *pe-de*

      Hapus

Terima kasih telah meninggalkan jejak. Mohon maaf komentar saya moderasi untuk menghindari spam. Mohon juga follow blog, Google +, twitter: @Naqiyyah_Syam dan IG saya : @naqiyyahsyam. Semoga silaturahmi kita semakin terjalin indah ^__^