![]() |
Memilih Resign dan Melepaskan Sertifikasi guru demi keluarga |
Juni
tahun 2013, aku resmi resign dari
guru di sebuah SD Swasta. Aku melepas impianku menjadi wanita karir. Punya baru
seragam, bekerja dan punya penghasilan sendiri. Aku juga harus rela melepaskan
sertifikasi guru yang susah payah aku dapatkan, bahkan dengan berdarah-darah
dan berurai air mata (kisahnya ada di sini).
Temanku
sampai menegur, "Emang kamu tahan jaga anak sampai 24 jam?" atau
"Enggak sayang tuh dengan sertifikasi gurunya? Kan bisa buat DP
mobil."
Ada
juga yang lebih menohok, "Kamu mau kerja apa? Nanti enggak bisa punya uang
jajan, kamu kan suka jajan," kata seorang teman melihat aku jajan di
kantin sekolah.