Mengajak Anak Membersihkan Rumah

Mengajak Anak Membersihkan Rumah
Faris dan Abi Kompak Membersihkan Rumah


Assalamualaikum Sahabat Smart Mom, 

[Parenting] Punya anak sulung laki-laki membuat aku sering minta tolong dalam pekerjaan rumah tangga. "Faris, tolong bantu nyapu ya!"
 "Faris tolong bantu buka jendela ya!"
"Faris, tolong piring yang kotor dikumpulkan, Ummi mau nyuci piring!"
Apalagi sekarang sudah punya adik. "Mas, tolong bantu rapikan mainan, ya!"

Kalau begini mau tidak mau harus mempersiapkan anak membantu membersihkan rumah. Kalau ada anggapan, anak laki-laki enggak perlu mengerjakana pekerjaan rumah itu salah euy di kamus keluargaku hihihi....

Dulu, Ayahku mencontohkan kalau laki-laki bisa saja mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Ayahku membantu ibu ke pasar, memasak dan menyapu rumah. Aiih Ayah rumah tangga banget? Enggak juga Moms, Ayahku PNS punya jabatan penting di kantornya. Tapi, Ayahku tidak malu melakukan pekerjaan rumah tangga karena sudah terlatih sejak kecil.



Ayahku anak tertua dan punya adik yang cukup banyak. Konon, Ayah sangat pandai memasang bedong bayi saat kakak-kakaku lahir. Ayah membantu ibu mengasuh dan merawat bayi. Nah, cerita yang seperti ini menjadi kenangan indah dan membawa aku menghayal (saat aku belum nikah) untuk mempunyai suami yang mau membantu pekerjaan rumah tangga :)

So, saat menikah, apakah suamiku langsung rajin membantu tugas rumah tangga? Eeeeng.... awalnya diabatasi adat Moms. Saat itu kami tinggal di Lampung Timur, rumah kami dekat dengan Mamak mertua dan kakak ipar. Pernah saat suami membantu mengangkat jemuran. Kelihatan tetangga dan nyampe ke Mamak kena omel deh. Aku baru tahu kalau di adat Jawa atau pun di Lampung, suami itu harus dihormati banget dan tidak diajak mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Sedihnya Moms, suami ikut aja keputusan Mamak untuk enggak ngebantu pekerjaan rumah tangga itu, huhuhu....

Faris menanam rumput
Faris Membantu Menanam Rumput Untuk Halaman di Depan Rumah

Lalu, setelah kami pindah rumah tidak lagi dekatan dengan Mamak dan Kakak Ipar, sikap suami mulai berubah. Pelan-pelan sih, tapi itu sudah cukup baik Moms, suami udah mau bantu mencuci piring atau membantu memandikan anak atau juga ke pasar. Lalu, sejak hamil anak ketiga, suami juga udah mau bantu mencuci baju. Apalagi setelah tidak ada ART, suami sudah mau berbagi tugas, alhamdulillah ya... :)

Nah, dari pengalaman aku di atas, sebenarnya ya, anak laki-laki bisa loh diajak membantu membersihkan rumah. Semua karena ala bisa karena biasa. Jika Ayahku terbiasa sejak kecil dan suamiku terbiasa karena terpaksa hahaha...karena tak ada ART, tapi garis besarnya adalah KEBIASAAN.

Untuk itulah, aku membuat kebiasaan kepada Faris. Sederhana aja dulu sih :
1. Membantu menyapu rumah
2. Membantu membuka jendela
3. Membantu angkat jemuran
4. Membantu merapikan mainan
5. Membantu jaga adik
6. Dan lain-lain

Kelak, aku ingin anak laki-lakiku dapat membantu menjaga kebersihan rumah. Ini sangat berguna saat dia menikah kelak. Kehidupan tak selalu enak bukan? Iya kalau dapat pekerjaan yang bagus dan bisa memberi gaji ke ART, coba kalau nikah hidup dari nol? Pas istrinya melahirkan siapa yang bantuin? Kalau merantau? Gimana dong? Ya ini semacam life skill aja sih ya, agar anak-anak terbiasa membantu pekerjaan rumah tangga. Dulu, saat aku mengajar di SDIT Baitul Muslim Lampung Timur, sekolah mewajibkan anak-anak mengikuti eksul life skill seperti memasak, menjahit, menggosok baju, mengepel, menyapu, dan lainnya. Ini sangat membantu bagi anak-anak untuk belajar mandiri loh.

Faris Membuat Ice Cream
Faris Membuat Ice Cream Usai Membantu Ummi, alatnya dibersihkan ya :)
Saat diajarkan life skill menggosok misalnya, anak-anak sangat antusias. Bahkan ada yang bilang pertama kali pegang setrikaan karena di rumah dilarang ibunya. Ada juga yang belum pernah pegang alat pel karena di rumah dilarang ibunya. Lagi-lagi karena tak bisa karena belum biasa atau bahkan sangat dilarang. Ayolah Moms, ajari anak-anak kita alat-alat kebersihan rumah agar dapat sedini mungkin membantu kebersihan rumah. Bukankah rumah bersih akan terasa nyaman? Ada hadist juga kan,Rasulullah Saw berkata, "Kebersihan itu sebagian dari iman."

Nah, Moms, yuk mengajak anak membersihkan rumah. Lalu, apa saja life skill yang telah Moms berikan untuk anak laki-laki? Yuk, share ya!


11 komentar untuk "Mengajak Anak Membersihkan Rumah"

  1. Kalau di rumahku, biasanya Abah yang malah suka nyontohin bersih-bersih rumah. Trus biasanya aku yang sering berantakan huhuhu. Gimana ntar kalo punya anak... #eh

    BalasHapus
    Balasan
    1. hihihi Mbk ini lucu deh, ntar punya anak jangan berantakan mbk, ajak bersihkan sama2 aja :)

      Hapus
  2. Banyaknya orang tua "ga tegaan" gitu ya kalo mau "nyuruh" anaknya bantuin kerjaan rumah, apalagi kalo anaknya cowok. padahal mah bagus juga buat di masa depannya yah..

    BalasHapus
  3. Semuanya emang tergantung ajaran daro ortu, ya, Mbak.
    saya rada sebel dengan ipar krn maleeesss banget, disuruh bantu nyapu rumah aja gak mau, duh gimana ya mba? padahal uda SMA uda mau lulus, ikutan gemes, cewek soale :(

    BalasHapus
  4. luarbiasa mendidik anak berdasarkan learning by doing ya mba

    BalasHapus
  5. Sebenarnya kalau dibantu anak-anak itu terkadang malah tambah kerjaan dan merepotkan. Tapi mungkin itulah ongkos dari satu pendidikan dan pembiasaan. Mudah-mudahan seiring bertambahnya usia mereka, pekerjaan yang mereka lakukan jadi bertambah baik

    BalasHapus
  6. iyap bener, anak cowok juga harus bisa , belum dapat anak cowok ni. doain ya

    minta resep ice cream dong

    btw itu di awal tulisan masih ada yang typo.

    BalasHapus
  7. Itu rumah yang di Lampung ya Mbak? Btw, abinya Faris facenya kayaknya familier. Jangan-jangan kakak tingkat saya he he.

    BalasHapus
  8. Baru anak perempuan satu. :D Sukanya ngikut mulu apa saja yang aku kerjain >,<

    BalasHapus
  9. weeeeh..senengnya lihat mas Faris rajin bantu umminya. Hiii..masih boleh peluk cium mas Faris gak ya udah segede itu. hehehe🙈

    BalasHapus
  10. Setuju mom, perempuan/laki2 hrs diajarkan ttg life skill termasuk urusan domestik

    BalasHapus

Terima kasih telah meninggalkan jejak. Mohon maaf komentar saya moderasi untuk menghindari spam. Mohon juga follow blog, Google +, twitter: @Naqiyyah_Syam dan IG saya : @naqiyyahsyam. Semoga silaturahmi kita semakin terjalin indah ^__^