Cantik Dari Hati : Bahagiakan Diri dan Orang Lain


Suatu hari diawal Juni 2016. Aku dan keluarga melakukan perjalanan dari dari Padang ke Lampung. Saat itu aku mengirimkan fotoku sedang memangku Aisyah di bis. Kukirim kesebuah group kepenulisan yang aku ikuti lebih dari dua tahun. Fotoku sedikit close up. Tak menyangka, selain untaian doa agar perjalanan kami lancar, sehat dan selamat sampai tujuan, salah satu teman penulis memperhatikan wajahku.


Wajahku kering tanpa perawatan, hiiks...

“Wajahmu kok kering banget sih? Pakai pelembab dong!”
“Jangan malas merawat wajah. Usia 35-an memang rawat kerutan!”
“Tak harus ke salon, rawat sendiri aja!”
“Aku sendiri enggak pakai perawatan loh. Cukup rajin pakai pelembab dan minum air putih.”

Banyak lagi saran yang masuk dan intinya, aku terlihat malas merawat wajah. Olala...aku segera mengamati wajahku. Ada apa? Aku akui sejak memiliki anak tiga aku jarang  memperhatikan penampilanku. Sejak hamil Aisyah, aku sudah tidak ke salon. Aku juga stop mengunakan perawatan wajah bahkan malas membersihkan wajah. Akibatnya, komedo subur makmur bak jamur di musim hujan. Kalau hidungku dipegang terasa kasar sekali.

Berawal dari coletehan di group itu aku jadi rajin mengecek wajahku. Aduh, jauh banget ya dari kesan cantik. Eh, emang kenapa dengan cantik? Nah, sudah tahukan kalau namanya wanita itu fitrah tampil cantik. Ada berbagai alasan mengapa ingin tampil cantik. Entah di depan suaminya atau untuk meningkatkan percaya diri di depan teman-teman.


Balik soal wajah tadi ya, aku jadi penasaran dan saat tiba ke Lampung aku segera menuju  salon muslimah. Saat itu aku langsung memilih perawatan wajah dengan menggunakan  produk wardah.

Mulai peduli dengan perawatan wajah :)
Di salon, wajahku dibersihkan dengan produk wardah. Komedo ikut dibersihkan hingga hidungku semakin licin, uhuy! Jadi lebih percaya diri deh difoto selfie, haha... di salon, Mbaknya mengenalkan aku beberapa manfaat menjaga kulit wajah. Terutama mengunakan produk wardah.

“Bu, wajahnya rajin dibersihkan bu, ini komedonya banyak sekali. Pakai saja lightening milk cleanser dengan kapas sebelum tidur, lalu gunakan lightening face toner-nya. Lebih bagus lagi setelahnya pakai cream malam dan paginya.” Aku hanya manggut-manggut. Sembari wajahku dibersihkan, aku jadi memikirkan berapa sih biaya agar tampil cantik?

Selama ini cantik bagiku bukan sekedar fisik. Aku lebih menonjolkan inner beauty (cantik dari dalam). Beberapa ibu yang “cantik” menurutku telah menginspirasiku untuk menjadi “cantik”. Beberapa makna cantik menurutku adalah :

1. Cantik itu Menjadi Wanita Cerdas

Setelah menikah dan punya anak, prioritasku adalah keluarga. Aku bahkan memilih resign dari kerjaku menjadi guru yang telah bersertifikasi. Saat di Padang, aku berkenalan dengan Ibu yang cerdas. Namanya Dr. Yesi Elsandra. Seorang dosen di  Universitas Dharma Andalas Padang dan praktisi parenting. Menurutku, beliau tampil cantik dengan membagikan inspirasi bagi keluarga lain. Bu Yesi memilih untuk mendidik anak-anaknya sendiri tanpa ART. Namun, beliau tetap aktif berbagi dengan memberikan pelatihan parenting diberbagai acara. Beliau juga mengasuh siaran di Program Parenting Clinic. Setiap Kamis jam 10-11 di Radio Sippfemale 105.8 FM, Padang.

Bersama Dr. Yesi Elsandra.
Inilah kecantikan yang mengispirasi. Ilmu yang didapat seoarang ibu ditularkan kepada ibu yang lain, sehingga semakin banyak ibu yang cerdas dalam mendidik anak. Apalagi sekarang banyak sekali kasus kekerasan seksual yang menimpa anak-anak. Seperti kasus Yuyun di Bengkulu atau Neysa Nur Azlya dari Kalimantan Timur. Ibu cantik harus cerdas dalam mempersiapkan anak-anaknya dari berbagai kejahatan. Untuk itu menjadi ibu tak hanya cantik wajah, tapi juga cerdas bersikap.

2. Cantik Itu Menjadi Wanita Inspiratif

Di balik lelaki yang sukses, pasti ada wanita hebat. Begitulah pepatah mengatakan. Aku menemukannya disosok Ibu Harneli Bahar, istri dari H. Mahyeldi Ansharullah, SP, Wali Kota Padang. Saat pertemuan pertama di kediamannya, aku pikir beliau peserta biasa. Mengunakan jilbab biasa tanpa riasan. Namun, tak lama beliau maju dan menceritakan kisah bagaimana beliau mendidik anak-anaknya disaat suaminya bertugas. Ada rasa haru mendengarkan. Beliau mengajarkan anak-anak akhlak mulia lewat lagu. Beberapa lagu beliau ubah, sehingga enak didengar dan mudah dihapal anak-anak. Mendengarnya, aku jadi terinspirasi. Beliau menjadi cantik di mataku karena beliau mampu menularkan virus kebaikan pada orang lain. Cara bicaranya, sikapnya, tutur katanya, caranya berinteraksi menjadi teladan. 


Ibu Harneli Bahar, istri Walikota Padang


3. Cantik Itu Menjadi Wanita yang Menebarkan Energi Positif

Aku mengenal Bu Enchim sebagai guru PAUD di dekat rumahku di Padang. Usianya mungkin sudah 50-an. Beliau mengelola PAUD yang berintegrasi dengan Posyandu. PAUD ii hanya memungut bayaran Rp. 2000/ anak setiap kali datang. Jadi, jika anak-anak tidak datang tidak dikenakan bayaran. Uniknya, Bu Enchim bersedia membagi waktunya untuk anak-anak di sekitarnya. Beliau hanya seorang guru  honor di sebuah sekolah swasta. Sorenya beliau berjualan ayam goreng untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Wah, kebayangkan dengan pendapatan minim begitu beliau masih mau berbagi mendidik anak-anak usia dini di sekitar rumahnya? Saat itu aku sempat bertanya alasan beliau mengelola PAUD yang hampir mati suri dan tanpa bantuan dari pemerintah ini. Menurutnya, beliau ingin anak-anak di sekitar rumahnya berakhlak mulia. Maklum di sekitar rumah kami di Padang, anak-anak usia balita sering mengucapkan kata-kata kotor. Bahkan ada yang berprilaku menyimpang akibat salah pergaulan, seperti pernah kedapatan anak kecil sudah nonton video porno, nauzubillah...

Bu Enchim dan PAUD yang hanya memunggut bayaran Rp. 2000/anak 

Nah, dari tiga kisah wanita cantik di atas. Aku menyimpulkan. Cantik wajah memang perlu, tapi cantik dari hati itu lebih diperlukan karena membangun generasi ke depat tak cukup hanya dari wanita yang menjadi ibu kandung. Diperlukan wanita lain yang ikut membantu menjaga anak-anak dari kejahatan.

Jadi, cantik tak hanya fisik lho. Tapi, sebagai istri yang sholehah, perlu perawatan diri juga. Tak sekedar cantik di luar rumah. Ini caraku dalam menjaga perawatan wajah :

1. Bersihkan wajah dengan pembersih wajah atau Cleanser Normal to Dry atau Cleanser Normal to Oily sesuai dengan jenis kulit.

Bermanfaat agar wajah berseri dan bebas debu.

2. Gunakan pelembab wajah
Aku menggunakan Perfect Bright Lightening Moisturizer karena mengandung  Sunscreen Gel SPF 30- PA +++ dapat melindungi kulit dari paparan sinar matahari.

3. Gunakan alas bedak atau Luminius Liquid Foundation
Agar pakai bedak tahan lama dan dapat menyamarkan bercak atau tanda hitam di pipi.

4. Bedak
Gunakan bedak dengan cara menepuk-nepuk spon ke pipi, hindari cara langsung dibalurkan ke wajah.

5. Lip Balm
Mencegah dari bibir kering dan pecah-pecah.

7. Roll On
Agar bebas bau dan makin percaya diri

8. Lipstik
Aku  mengunakannya hanya di rumah saja 

Koleksi Wardahku



Aku mengunakan produk wardah sejak lama. Wajahku bersahabat menggunakan produk yang halal dan lembut di wajah ini. Setelah rajin membersihkan wajah dan menggunakan pelembab, wajahku terlihat lebih cerah dan bebas komode. 

OOTD Saat Lebaran Bersama Wardah, lebih percaya diri saat silaturahmi
Lebih percaya diri saat selfie :)
Makin mesra dong dengan suami :)
Yuk, ibu-ibu kita menjadi cantik dari hati juga cantik secara fisik. Cantik itu.... membahagiakan diri dan orang lain.


Tulisan ini disertakan dalam lomba "Cantik dari Hati" Wardah Beauty.





16 komentar untuk "Cantik Dari Hati : Bahagiakan Diri dan Orang Lain"

  1. Waaah..jadi kayaÄ· dingetin nih, sejak di Depok aku blm pnh ke salon.pengen bgt facial deh.mmg perawatan buat wanita di atas 30th penting bangettt meski cantik hati tetap no 1

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul Mbk, bahagiakan diri sejenak lalu akan menyebar membahagiakan orang lain hehehe...

      Hapus
  2. usia 30-an keatas penting banget untuk merawat wajah yah Mba Naqi, bukan untuk dinilai oleh orang lain tapi lebih pada membahagiakan diri sendiri :)
    tapi yang lebih penting tentu canti hatinya dong :)

    BalasHapus
  3. Aku blm pernah perawatan salon, bahahai

    BalasHapus
  4. Membagikan kebahagiaan memang salah satu tanda kecantikan dari hati, apalagi makin disayang suami.

    BalasHapus
  5. Memang tricky harus selalu merawat diri sambil punya anak tp memang harus diusahakan ya mbak :)

    BalasHapus
  6. Mak Naqi mah udah cantik g ush pake make up juga saya demen :)

    BalasHapus
  7. Hmmm musti telaten merawatnya ini

    BalasHapus
  8. semoga bisa cantik lahir batin juga seperti mba Naqi:)

    BalasHapus
  9. Wah..koleksi Wardahnya lengkap ya Mbak :)
    Semoga kita semua bisa cantik luar dalam ya ...

    BalasHapus
  10. Komplit, nih, pembahasannya, Mbak. Luar dan dalam dibahas :)
    Semoga menang, ya, Mbak.

    BalasHapus
  11. Cantik dengan biaya minimalis yang disukai suami :-P

    BalasHapus
  12. Sekalian pakai scrubnya Mbak, buat angkat sel kulit mati, trus maskeran pakai wardah juga. Enak deh. Sayang aku lagi ga cocok sama aromanya, ya bukan salah Wardahnya sih hi hi, emang penciumanku aja lagi sensi banget. Jadi sisa skin care di rumah nggangur.

    BalasHapus

Terima kasih telah meninggalkan jejak. Mohon maaf komentar saya moderasi untuk menghindari spam. Mohon juga follow blog, Google +, twitter: @Naqiyyah_Syam dan IG saya : @naqiyyahsyam. Semoga silaturahmi kita semakin terjalin indah ^__^