10 Langkah Wujudkan Program Langit Biru

10 langkah wujudkan program langit biru


Pagi menjelang siang ketika aku keluar rumah untuk suatu  keperluan. Kutatap langit indah sekali. Langit biru yang gagah sekali. Masya Allah, aku sampai takjub. Ya, selama ini aku kurang memperhatikan warna langit, tapi kali ini aku sangat kagum. Kok, aku baru tahu ya indahnya langit biru? 

Lain waktu, seorang teman memposting foto Jakarta dengan warna langit biru yang sangat indah. Menurutnya, langit biru di Jakarta sangat langka. Namun, sejak pandemi, orang banyak di rumah saja, kendaraan tranportasi semakin sedikit, polusi udara berkurang, maka langit biru muncul dengan indahnya.


lampung langit biru
Lampung Langitnya Biru

Sungguh, patut disyukuri warna langit biru ini menjadi suatu kebahagiaan tersendiri. Tentunya ada sebab dan akibat, “Kenapa langit selama ini tidak biru cerah?” segitu parahnya polusi udara terjadi? Aku jadi ingat sebuat drama korea yang membahas mengenai udara dan debu pada setiap hari semakin meningkat. Pencemaran ini mungkin jarang kita sadari, tapi semakin tahun akan menjadi ancaman besar bagi anak dan cucui kita mendatang.

webinar bbm ramah lingkungan


Memilih BBM Ramah Lingkungan

Aku bersyukur mengikuti Webinar yang diadakan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia  (YLKI) dan KBR dengan tema, “Penggunaan BBM Ramah Lingkungan Guna Mewujudkan Program Langit Biru.” Dilaksanakan pada Rabu, 3 Maret 2021. 

Menurut Tulus Abadi, Ketua Harian YLKI, mendapatkan lingkungan yang bersih dan sehat adalah hak asasi warga negara yang dijamin oleh Konstitusi dan UU.

“Polusi udara akibat penggunaan BBM mencapai 75% dari total polusi dari sumber bergerak.”

Tulus Abadi, Ketua Harian YLKI
 Tulus Abadi, Ketua Harian YLKI

Aku jadi teringat pesan suami yang memastikan untuk memilih bahan bakar yang ramah lingkungan, yaitu memilih Pertalite sebagai bahan motor kami.  Motor biru kesayangan ini sudah lama menjadi alat transportasi keluarga kami. Suamiku sangat pemilih dalam membeli bahan bakar.

“Ingat ya, Mi, belinya Pertalite, jangan Premium!”

“Tapi kan mahal beda seribu dengan Premium!” jawabku.

“Biar mahal sedikit, tapi manfaatnya banyak!”

Suamiku mulai mengajarkan kalkulasi perbedaan keuntungan menggunakan Premium dan Pertalite. Dengan harga Premium Rp. 6.800/liter dan pertalite Rp. 7.800/liter di SPBU. Selisih Rp.1.000/liter. Namun, perbedaan itu jauh kerasa manfaatnya Pertalite karena jarak tempuh yang jauh dibanding dengan Premium.  

Misal Selisih Rp.1.000/liter pada Pertalite itu jarak tempuhnya 10 Km sedangkan dengan Premium hanya 8  Km, artinya selisih 2 Km cukup jauh, loh! Aku jadi paham kenapa suamiku rewel dengan pemilihan bahan bakar. Apalagi setelah menggunakan bahan bakar Pertalite secara rutin, motor jadi lebih terawat. Jarang ke bengkel  atau mogok. Tentunya akan menghemat pengeluaran kebutuhan keluarga. Wih, jadi makin sayang dong dengan Pertalite.

10 Langkah Wujudkan Langit Biru

Namun, pemikiran kami ini tidaklah sama dengan beberapa teman yang aku tanyakan. Mereka masih memilih menggunakan bakar bakar premium dnegan alasan lebih murah.  Jika saja ada subsidi dari pemerintah, mereka akan beralih ke pertalite. Namun, perubahan kebijakan itu tidaklah mudah. membutuhkan rapat dan anggaran negara yang cukup besar. Maka, kenapa tidak kita melakukan 10 langkah  berikut ini :

1. Beralih ke Pertalite

Dibanding dengan Premium, Pertalite lebih ramah lingkungan, memiliki angka oktan 90 atau lebih tinggi dari Premium, sehingga kualitas lebih baik dari Premium.  Untuk harga, sangat terjangkau. Selisih harga hanya Rp. 1.000,-. Apalagi jarak tempuh lebih jauh, lebih hemat kan ?

wujudkan langit biru

2. Hemat anggaran rumah tangga

Suku cadang motor/mobil  semakin terawat, sehingga hemat anggaran perawatan kendaraan Anda. 

3. Peran Ibu Untuk  Kampanye 

Sebagai ibur rumah tangga yang mengatur lalu litas keuangan rumah tangga, peran ibu sangat penting. Di mana dapat memberikan contoh dan mengarahkan anak-anaknya yang sudah punya SIM untuk membeli BBM yang ramah lingkungan.

4. Gandeng Influncer

Namun, para ibu rumah tangga tidaklah dapat berkerja sendirian. Kegiatan webimar YLKI dan KBR ini sangat positif, di mana mengandeng Banadhi Kurnia Dewi sebagai Putri Pariwisata Indonesia Tahun 2017. Menurut Banadhi, ia baru mendengar program Langit Biru. Gerakan memilih BBM yang ramah lingkungan. Bahkan ia berjanji, usai acara webinar akan segera memilih Pertamax Turbo atau BBM yang berkualitas dan tidak yang bersubsidi lagi.

wujudkan langit biru
Putri Pariwisata Indonesia 2017


5. Pejabat dan  Public Figure sebagai Contoh

Sudah dicontohkan saat webinar berlangsung. Dinas Lingkungan Hidup dari Medan, Pekanbaru, Bandar Lampung, Pangkal Pinang dan Ambon memberikan pandangan mereka untuk mewujudkan Langit Biru.

6. Iklan yang Menarik

Diperlukan iklan yang mengedukasi masyarakat dengan visualisasi yang menarik, seperti membuat kartun animasi. Menurut Citra Dyah Prastuti dari KBR mengatakan kalau Program Langit Biru ini sudah sejak tahun 2015 bahwa Presiden Joko Widodo mengatakan Indonesia sanggup mengurangi emisi gas karbon 29-40 persen pada 2050.


7. Edukasi sampai Tingkat RT

Penyuluhan harus dilaksanakan secara rutin. Hal ini dapat membantu tugas pemerintah. 

8. Turun ke Komunitas Motor

Kendaraan terbanyak saat ini adalah motor. Untuk itu, perlu menggandeng komunitas motor untuk mewujudkan program Langit Biru ini.

9. Kontrol Kesediaan Pertalite

Nah, peran Pertamina sangat diperlukan. Kesediaan BBM yang ramah lingkungan sangat penting. Terutama ada subside, hehe...

10. Sekarang Juga!

Jangan menunggu terlalu lama! Teman-teman dapat melakukan sekarang juga dan dimulai dari diri sendiri.

Nah, teman-teman itulah 10 Langkah yang dapat aku sampaikan sebagai langkah kecil kita menjaga Indonesia yang lebih sehat. Gunakan BBM Ramah Lingkungan untuk wujudkan Langit Biru. Selamat mencoba!

25 komentar untuk "10 Langkah Wujudkan Program Langit Biru"

  1. yesss betul, edukasi sejak dini itu sangat penting untuk direalisasikan :D

    BalasHapus
  2. Di Solo malah kayaknya premium sudah nggak ada sih. Jadi di sini sudah terbiasa pakai pertalite. Untuk motor aku memilih lebih sering pakai pertamax karena memang beda kok ke mesin dan tarikannya. Lebih enteng kalau pakai pertamax. Cuma untuk mobil masih pertalite, huhu. Moga2 nanti ada rejeki untuk pakai pertamax terus. Mau juga ikut jaga lingkungan

    BalasHapus
  3. Ooh ternyata Pertalite salah satu penunjang untuk membuat langit kembali menjadi biru yaa mbak. baru tau. Alhamdulillah selama ini udah selalu milih pertalite.

    BalasHapus
  4. bener banget nih kampanyenya. untuk mobil, pakai pertalite juga mampu melindungi mesin lebih awet ya dari premium. kalo ga salah bacaa,. hehe

    BalasHapus
  5. “Polusi udara akibat penggunaan BBM mencapai 75% dari total polusi dari sumber bergerak.”

    Besar juga ya .. di kota saya, walikota yang baru menjabat ini membuat ketetapan ada satu hari dalam sepekan ditetapkan sebagai Hari Ojol dan parkir kendaraanb pribadi dimahalin. Semoga bisa membantu mengurangi polusi.

    BalasHapus
  6. Wah, edukasi seperti ini harus terus menerus gencar dilakukan ya Mak.
    Karena memang kita kudu berkontribusi demi langit biruuuu plus Bumi yg nyaman dihuni.

    BalasHapus
  7. Aku udah lama pake pertalite. Gak begitu mahal kok jadinya. Sesuai seperti yang Mba Nawi tulis. Jarak tempuhnya lebih jauh dibandingkan premium. Selain itu tersedia di mana-mana. Ga perlu ngantri panjang.

    BalasHapus
  8. Tempo hari saya baru tau menu editing foto di gawai yang bisa mengubah pemandangan langit dan awan. Hanya dengan menekan "cerah", langit mendung bisa langsung biruuu dengan awan putih bersih.
    Tapiiii itu kan editan yaa..jadi ingat kalimat menohok dr mami sosialita NR : muka tuh dirawat, bukan diedit
    Ternyata cocok juga utk langit : Langit tuh dirawat, bukan diedit!!
    Dan tentu saja ngga bisa dilakukan sendiri. Kita bisa ambil bagian di dalam upaya tersebut dengan mengambil berbagai pilihan "ramah langit" dalam kehidupan kita sehari-hari

    BalasHapus
  9. Memang ya, peran seluruh anggota masyarakat terutama wanita sebagai ibu di rumah tu ga bisa ditinggalkan

    semoga dengan edukasi sejak dini bisa merealisasikan program langit biru

    BalasHapus
  10. Tim suka motret langit biru hadir !
    Yes banget, jangan sampai deh langit kelabu. Cukup mendung alami aja, polusi jangan.
    Sebenarnya sih kalau mahal, kita juga bisa cari alternatif lain, yakni jangan sering2 naik motor/mobil, bisa jalan kaki, naik sepeda. Kadang jarak yang dekat aja, macam ke warung, pake motor. Mudah-mudahan sih ke depan, kita makin teredukasi, dan program ini makin didukung kuat.

    BalasHapus
  11. Aku awalnya nggak begitu paham tapi sekarang juga gunakan Pertalite, mba. Smoga kita bisa sama sama wujudkan langit biru :)

    BalasHapus
  12. Betul banget mbak langit biru itu tanda kalo udara dan lingkungan bersih. Dulu waktu kabut asap sedih banget ga keliatan biru langit.semoga makin banyak yang teredukasi dgn program ini y

    BalasHapus
  13. Ooooh program Langit Biru yang dimaksud tuh seperti program menjaga kesehatan lingkungan ya Mak? Bagus deh branding programnya karena memang impact yang paling terlihat dari lingkungan yang bersih adalah langit yang terlihat cerah tanpa adanya banyak polusi. InsyaAllah bisa terwujud dan ditiru berbagai lapisan masyarakat ya Mak :D

    BalasHapus
  14. Bener mbak, kudu disadarkan sekarang juga masyarakat sekitar ttg pentingnya peduli lingkungan. Terutama ttg berani move on dr premium.

    BalasHapus
  15. Iya masyarakat harus diedukasi terus-menerus biar timbul kesadaran untuk mendukung program langit biru ini ya, biar lebih bersih udara kita dari polusi..

    BalasHapus
  16. Aku baru tau kalau pertalite itu adalah bahan bakar yang ramah lingkungan. Kupikir sama aja dengan premium

    BalasHapus
  17. Beda seribu kalau sama emak-emak bisa dibilang lumayan ya, Mbak

    Saya dan suami juga menggunakan pertalite untuk mobil dan pertamax untuk motor

    Karena melihat langit biru itu sungguh hal terindah sekali,

    BalasHapus
  18. Langit biru masih belum 100% terwujud
    Butuh kesadaran semua orang
    Tidak hanya yang punya kendaraan saja

    BalasHapus
  19. Bener ya mba semua yg diatas hrs bngt Kita lakukan biar bumi terjaga yg otomatisnya pasti ke langit yg biru cerah Karna bumi sehat,,semoga aja Kita bisa melakukan dgn konsekuen

    BalasHapus
  20. Menggunakan bahan bakar ramah lingkungan ini masalah kebiasaan yaa..
    Kalau edukasi sampai ke seluruh lapisan masyarakat, yakin "Program Labgit Biru" bisa terwujud.

    BalasHapus
  21. suamiku malah pakai pertamax, mbak. Ia buktikan sendiri dari segi harga memang lebih tinggi tetapi mesin motor awet. Ya motor menjadi tumpuan kendaraan sehari-hari. Kalau enggak nyaman, bisa berefek kemana-mana jadi ya sisihkan lebih untuk beli BBM yang berkualitas.

    BalasHapus
  22. Yg terakhir kayaknya masih banyak dihindari. Kebanyakan pada ditembak semua "tar.. Sok tar sok mulu. . Xixixi

    BalasHapus
  23. Hai mbak, edukasi paling sulit adalah edukasi di tingkat RT menurutku. Padahal kalau edukasi di tingkat RT udah sukses, keatas juga makin gampang edukasinya ya asal yang dari atas juga ngasih contoh yang bener. Hehe

    BalasHapus
  24. PR buat kita semua masyarakat Indonesia ini bun, untuk terus menjaga bumi dan langit agar tetap aman
    terima kasih bun udah diingatkan lagi

    BalasHapus
  25. Aku dukung banget program langit biru ini. Gimana pun kita harus lakukan yg terbaik saat ini demi anak cucu kita nanti tetap melihat langit biru

    BalasHapus

Terima kasih telah meninggalkan jejak. Mohon maaf komentar saya moderasi untuk menghindari spam. Mohon juga follow blog, Google +, twitter: @Naqiyyah_Syam dan IG saya : @naqiyyahsyam. Semoga silaturahmi kita semakin terjalin indah ^__^