Kenapa Naqiyyah Syam?

Ketika berkenalan di face book, banyak teman-teman sekolah saya dulu heran. Siapa sih Naqiyyah Syam? Asing banget deh! Tapi kok fotonya kenal? He.he...Wuahhh setelah liat profil saya, baru deh banyak yang lansung ber o-o ternyata...!:)

Nama penaku Naqiyyah Syam

Awal saya menggunakan nama pena ini ketika aktif di UKM-Rohis UNIB. Saya bersama beberapa teman sedang merintis Buletin Dakwah. Saya langsung tertarik dengan nama pena Naqiyyah Fii Sabilillah. Cerpen pertama saya dimuat di Sabili juga menggunakan nama ini. Juga beberapa tulisan di Buletin kampus dulu. Bahkan ketika buku antologi cerpen Ketika Nyamuk Bicara (Zikrul Hakim, 2004) bersama teman-teman FLP Bengkulu, FLP Lampung dan FLP Sumatera Selatan, saya masih menggunakan nama pena ini. Tapi khusus di kampus, ketika menjadi wartawan Warta Unib, saya menggunakan nama asli atau inisial Yyk saja.

Adalah Teh Pipiet Senja yang menyarankan saya untuk menggantikan nama pena ini. “Terlalu berat, dek!”begitu saran beliau.Ya, ketika itu kami sedang mengumpulkan naskah cerpen untuk dana Gempa dan Tsunami Aceh. Waktu itu saya sempat bingung. Kadung cinta dengan nama Naqiyyah!

Walau menurut penulis dari Bengkulu, Pak Herman Suryadi (Penasehat FLP Wilayah Bengkulu ketika itu), saya sudah pas dengan nama Yayuk. Sebagai Ketua FLP Wilayah Bengkulu, saya sempat aktif memegang kolom Sastra dan Budaya di koran Rakyat Bengkulu, sehingga beberapa penulis asli Bengkulu sudah mengenal nama asli saya dari pada nama pena saya. Maklum tulisan saya banyak di Majalah atau buku Islami saja bukan remaja.

Tapi tetap saya sudah jatuh cinta dengan nama Naqiyyah, he..he..Maka, saya diskusi dengan Paman saya Meirin Sanoel, yang saat itu menemani saya di rumah (ketika ayah dan ibu meninggal, beliau menemani saya di rumah juga sepupu saya Dewi). Setelah bingung sejenak, saya menetapkan nama Syam di belakang Naqiyyah.

Syam diambil dari nama ayah saya, Syamsir Sanoel dan Syam juga dapat diartikan sebagai matahari yang tentu dapat menyinari bumi, he..he... dari kata Syams 6_^ (nyantol dikit). Jadi nama pena saya Naqiyyah Syam, arti bebasnya jernih (niat yang tulus, Insya Allah) berusaha menyinari (mencerahkan) lewat tulisan. Maaf yang ahli bahasa arab, bantu artikan dong :)

Akhirnya, di buku Jendela Cinta, saya menggunakan nama Naqiyyah Syam dan seterusnya juga di buku Uda Ganteng No 13 (GIP, 2006) dan Persembahan Cinta(Jendela, 2008). So, doakan ya saya terus istiqomah menulis berjuang dengan dakwah bil qolam ini! Punya buku sendiri dan terus menulis hingga menjadi pemberat amalan saya. Amin. Semangat!


Nb: suamiku sempat ge er pake nama Syam. Katanya, Syam juga artinya Surya. La nama suami, Ahmad Suryanto:-) trus pas bongkar2 arsip, ada puisi2 suami pake nama Ahmad Syam. Wahh ga nyangka jadi sama:-)

12 komentar untuk "Kenapa Naqiyyah Syam?"

  1. muahahai, mgkn kalian jd keluarga Syam

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya ya, bisa jadi karena itu sudah jodohnya ya hihihi

      Hapus
  2. mgkn kalian akan jd keluarga Syam

    BalasHapus
  3. weiihhh so sweetnya mba... hhee

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah itulah sejarah nama penaku :)

      Hapus
  4. Dulu sempat mengira ini nama asli dari lahir, hihi

    BalasHapus
  5. ini sejarahnya, koq lama-lama aku juga jadi suka dengan nama naqiyyah ya...hehe

    BalasHapus
  6. hahaha....sejarah keluarga Syam...sebuah kebetukan yg manis

    BalasHapus
  7. Nama penanya jodoh sama nama pena suami ya mbak

    BalasHapus

Terima kasih telah meninggalkan jejak. Mohon maaf komentar saya moderasi untuk menghindari spam. Mohon juga follow blog, Google +, twitter: @Naqiyyah_Syam dan IG saya : @naqiyyahsyam. Semoga silaturahmi kita semakin terjalin indah ^__^