PERSIAPAN "AMUNISI" MENGHADAPI PERSALINAN

PERSIAPAN "AMUNISI" MENGHADAPI PERSALINAN

Persalinan adalah jihad terbesar kaum ibu, maka laksana seorang prajurit tangguh yang akan berperang, ibu pun butuh kelengkapan amunisi agar siap tempur dan hoeeekkk....lahirlah sang buah hati tercinta :)

Kelengkapan perang ini upayakan sudah beberapa minggu sebelumnya anda mempersiapkannya, karena taksiran persalinan bisa maju mundur sesuai skenario Allah, perlengkapan itu di antaranya adalah:

Medan peperangan.

Maksudnya adalah meninjau atau survey lokasi bersalin kita. Hal ini mencakup dimana lokasinya; bagaimana menjangkaunya; waktu tempuhnya (jika jalanan macet seperti Jakarta sedang kita ingin bersalin di Depok efektif tidak, jangan-jangan malah "brojol" di jalan hehehe); siapa yang kita pilih untuk menolong kita, bidan atau dokter (perempuan atau laki-laki), kondisi ruang bersalin dan pelayanannya (akankah dengan jaminan kesehatan atau umum).

Akan lebih baik jika kita berkenalan dengan tim penolong persalinan kita, biasanya dengan cara ini mereka akan lebih ramah melayani kita dan dengan senang hati menunjukkan dan mengantar kita berkeliling lokasi (meski hanya berupa ruang bersalin berukuran 3x3meter hehe) bahkan mengetahui beberapa alat dan kegunaannya.

PETA

Peta di sini adalah kita membicarakan rencana persalinan kita pada bidan atau dokter yang meliputi bagaimana rencana persalinan yang kita kehendaki, apakah ingin ditemani suami atau keluarga, inisiasi menyusui dini, no sufor (susu formula) atau kekhawatiran kita seputar persalinan. Dokter atau bidan akan menjelaskan dan mengupayakan kita mencapai rencana persalinan jika saatnya tiba.

AMUNISI

*Tas Siap Bawa*

Pengalaman vi, tas siap bawa ini telah vi siapkan ketika usia kehamilan 28 minggu atau 7 bulan, mengantispasi ketika detik-detik perjuangan itu tiba kita tak akan bisa berfikir atau bergerak untuk menyiapkan semua keperluan (panik bo’, apalagi jika anak pertama..bisa-bisa tetangga pun ikut panik hehehe). Jika anda tidak sempat mengepack tas siap bawa ini, setidaknya buat list apa saja yang harus dibawa saat anda tiba-tiba saja harus sudah stay at clinic, jadi segalanya biar bisa disiiapkan oleh anggota keluarga yang lain. Isinya antara lain (jumlah bisa menyesuaikan tergantung berapa lama anda akan tinggal di rumah bersalin):

IBU:

  1. Baju ganti ibu (3), utamanya yang berkancing depan sebagai persiapan jika anda ingin meyusui
  2. Bra khusus menyusui (4/5) atau terserah asal anda merasa nyaman memakainya
  3. Pembalut nifas (satu pack), usahakan ganti pembalut tiap buang air atau jika merasa tidak nyaman
  4. Gurita Ibu (4) gunanya untuk membuat perut anda yang kendor jadi kenceng, karena menit-menit pasca perjuangan anda, perut masih tampak seperti hamil 5 bulan meski isinya sudah sukses keluar hehehe
  5. Celana Dalam (6) yang sudah disesuaikan dengan perubahan bentuk badan selama hamil
  6. Kain jarit (4 buah) untuk bawahan yang dipakai ibu setelah memakai gurita dan stagen
  7. Stagen / bebat perut yang panjang hingga 2-5meter (2 gulung) guna agar perut semakin kenceng dan disayang ortu/ mertua kita karena mereka biasanya paliing cerewet soal ini hihihi
  8. Handuk Ibu dan perlengkapan mandi biar bersih dan harum.
  9. Kosmetika. Yaa setidaknya pakai bedak is okay, siapa tahu da tetangga atau teman-teman yang menjenguk. Jangan lupa pula siapkan jilbab dan kaos kaki yang nyaman agar anda tetap terlihat cantik xixixi
  10. Tissue
  11. Sandal jepit dan jangan lupa sandal cantik jika akan pulang :)

BAYI

  1. Baju bayi (6 buah)
  2. Popok bayi, utamakan yang dari kain (12 buah)
  3. Gurita bayi (6 buah) sebatas untuk memfiksasi tali pusat sebelum ia pupus, itupun pemakaiannya jangan terlalu kencang, setelah tali pusat pupus lepas gurita Tidak benar jika bayi diberi gurita agar perut buncitnya mengecil, sebab secara fisiologis (normally) organ-organ bayi belum sempurna, begitu pun dengan otot-otot perut, maka tampaklah perut yang membuncit. Seiring dengan pertumbuhannya perut bayi akan singset seperti emaknya hehehe
  4. Kain gedong/ bedong (6 buah). Hal ini sebagai penghangat bayi selama jam-jam awal dia dilahirkan, pun pemakaiannya tak boleh terlalu kencang. Perhatikan pula apakah bayi menjadi berkeringat atau tak nyaman dengan pemakaian bedong ini. Pengalaman my baby, dia malah nangis waktu bedongnya dilepas (misal mengganti popok) dan seketika akan diam jika kembali dibedong. Kangen suasana hangat dan nyaman dalam perut bunda ya nanda ^_^
  5. Selimut bayi (1)
  6. Topi bayi (2 buah)
  7. Kaos tangan dan kaos kaki (6 buah)
  8. Handuk bayi (1 buah)
  9. Minyak telon
  10. Bedak bayi
  11. Sisir bayi
  12. Sabun dan shampoo bayi (biasanya two in one)
  13. Kapas (untuk cebok atau membersihkan saat pup)
  14. Kain jarit/ gendongan instant (1 buah)
  15. Bantal dan guling bayi

*Namun in fact, ketika saya melahirkan (ba'da Jum'atan) semua amunisi di atas banyak yang jumlahnya masih banyak, lantaran perkiraan saya akan menginap dua hari ternyata belum sampai 24 jam (keesokan paginya) saya pulang ke rumah.

PRAJURIT

Nah, ini hal yang tak ketinggalan dalam sebuah peperangan, yakni keberadaan pasangan atau keluarga kita. Komunikasikan hal yang kita inginkan terkait persiapan persalinan kita, misal beri tahu nomor telepon penting, sarana dokumentasi, atau hal-hal sepele yang kadang tak akan sempat kita fikirkan kala kontraksi dataaanng....

DUKUNGAN DAN DO’A

Tak cukup usaha tanpa doa dan ridho. Maka banyak-banyaklah berdoa dan yang penting meminta maaf dan doa dari suami dan ibu-ibu kita (ibu kandung dan ibu mertua). Karena ridho mereka akan memudahkan persalinan kita, doa mereka sebagai kekuatan untuk kita.

*DO’A MENGHADAPI PERSALINAN:

Membaca surat Al Baqarah: 255, Surat Al A’raf : 54, Surat Al Falaq dan An Naas disamping dzikir-dzikir kita yang lain

*********************Selamat menyambut jihad terindah, bunda ^_^************************

Sumber:

Pengalaman pribadi "bidan viana"

Handayani Muhsin, Sri. 2007. Selamat anda akan menjadi ibu. Solo: Pustaka Iltizam

Booth, Trish. 2009. Tanya Jawab Seputar Kehamilan. Jakarta: Buana Ilmu Populer (kelompok Gramedia)

Posting Komentar untuk "PERSIAPAN "AMUNISI" MENGHADAPI PERSALINAN"