Liburan ke Bengkulu (1)

Oleh Naqiyyah Syam

Ketika liburan tiba (bulan Juni-Juli 2010) dan mengantongi izin suami untuk mudik, emm senangnya! Langsung saja siap-siap barang bawaan dari baju, makanan, sampai bantal kesayangan Faris. Membagi pakaian yang harus di luar untuk Faris sebagai cadanganan, sambil menulis mau ke mana saja ya selama di Bengkulu? Yap! Beberapa rencana sudah dirancang! Asik! Kangen banget makan pendap, kue tat, tempoyak, lempuk, dan makanan khas Bengkulu lainya! Oh, Bengkulu aku pulang!

Dari Bandar Lampung aku dan Faris berangkat pukul 13.30 Wib naik travel Rejang Permata, travel yang cukup murah, dapat diskon lagi. Untuk kami berdua cuma bayar 330 ribu, normalnya sih satu penumpang 185 ribu. Sengaja memilih beli 2 bangku agar Faris tidur dengan tenang. Bismillah kami berangkat! Yap! Kami berangkat cuma berdua saja karena suami berkerja.

Sampai di Bengkulu pukul 06.00 Wib, termasuk agak telat sih, seharusnya jam 4-an subuh sudah masuk, maklum jalan ke Bengkulu penuh dengan belokan dan lubang, mungkin supir cukup hati-hati. Akhirnya aku sampai ke Bengkulu euy! Senangnya! Kumpul keluarga dan saudara lainnya.

Langsung jalan-jalan

Istirahat sebentar, aku bersama Faris dan keponakanku langsung jalan-jalan. Tak sabar menghirup udara Bengkulu lebih banyak hehehe. Bersama motor kakak, aku, Faris dan keponakanku, Ara melaju ke arah Perumnas Lingkar Timur. Karena kangen pempek panggang di Taman Remaja, kami langsung ke sana.

Di Taman remaja, selain banyak pohon karet dan beberapa kursi taman, di sini juga ada Taman Satwa Bengkulu. Tiket masuknya sangat murah, yakni Rp. 500 untuk ada kecil dan Rp. 1000/ orang untuk dewasa. Kami pun masuk setelah membeli kacang dan minuman di warung dekat pintu masuk. Wah, Faris dan Ara sangat antusias memberi makan si kera dan melihat 3 ekor buaya!

Sorenya kami ke Danau Dendam Tak Sudah. Jaraknya sangat dekat dari rumahku. Tanpa tiket masuk! Kami cukup berjalan kaki saja. Danau ini sedikit asing namanya, orang akan lebih familiar dengan Danau Toba di Sumatera Utara atau Danau Ranau di Lampung dibanding danau ini. Tapi jangan salah, danau ini tak kalah indah dari danau lainnya. Banyak wisatawan domestik dan turis datang lho. Apalagi jaraknya cukup dekat dengan pusat kota, sekitar 6 KM.

Danau seluas 37,50 hektare ini memiliki keunikan! Di pinggirnya tumbuh anggrek cantik, yakni Anggrek Pensil (vanda hookeriana). Ketika aku kecil, sering banget beli anggrek dengan nelayan ikan di sini. Sayang, ketika kami datang anggrek tidak mekar. Danau Dendam Tak Sudah ini banyak sekali kisah sejarahnya, ada yang mengatakan kisah asmara dua sejoli yang tak restui orang tua, sehingga bunuh diri di danau ini, tapi ada juga kisah sejarah lainnya. Di zaman Belanda, danau ini adalah Dam. Tapi karena Dam-nya tidak selesai-selesai, masyarakat menyebutnya Dam Tak Sudah yang sekarang dikenal dengan Danau Dendam Tak Sudah. Kini Danau Dendam Tak Sudah mulai ramai, banyak pondok-pondok yang menyiapkan makanan dan minuman. Kami pun memesan jagung bakar dan minuman. Seruuu!

Hari kedua jalan-jalan kami jalan-jalan ke Meseum Bengkulu. Yap! Ini kedua kalinya aku masuk ke Meseum. Tiketnya Rp. 1500/orang. Sepertinya kami pengunjung pertama deh! Karena datang cukup pagi dan lantai bawah belum di aktifkan. Ya sudah kami berjalan-jalan di lantai atas saja. Kami datang berempat dengan motor, aku, Faris, Ara keponakanku dan Kiki saudara dari iparku.

Mereka sangat antusias melihat miniatur rumah adat Bengkulu, patung berpakain pengantin Bengkulu dan beberapa senjata khas Bengkulu. Di lantai bawah tidak semua terlihat, hanya terlihat kamar adat pengantin, tata cara aqikahan adat Bengkulu dan boneka besar berpakaian adat Bengkulu. Sempat kaget juga pas di tangga ada ular besar yang sudah dikeringkan. Aku yang phobia dengan ular sempat keringatan melewatinya, hehehe


Posting Komentar untuk "Liburan ke Bengkulu (1)"