(Tips Nulis) Menulis dengan Hati

Oleh LinePro-nya Ali Muakhir di Komunitas Penulis-Bacaan-Anak

Materi Arleen untuk Talk Show Menulis dengan Hati (Gramedia Book Fair 26 Feb 2011)

Dear all,

Ini summary materi talk show kemarin. Kemarin karena keasikan ngobrol sana sini, mungkin yang kubicarakan tidak terlalu sama dengan yang di bawah ini.. tapi ini garis besarnya. 

Mengapa harus menulis dengan hati?
Segala profesi harus digeluti dengan hati. Setiap profesi itu punya tantangan masing-masing. Jika hati kita tidak di sana, tidak mungkin kita akan mampu menghadapi tantangan-tantangan itu. Hanya jika kita menggunakan hati, kita bisa punya 4P dalam menulis :
Passion : Jika hati kita di sana, berarti interest kita memang di sana dan kita akan punya semangat yang cukup untuk menulis
Patience : Jika hati kita di sana, kita akan punya kesabaran yang cukup yang akan tetap ada walaupun diuji berkali-kali (koleksi surat penolakan termasuk salah satu bukti kesabaran)
Persistence : JIka hati kita di sana, kita tidak akan punya kekuatan untuk mencoba lagi dan mencoba lagi
Perseverance : JIka hati kita tidak di sana, kita tidak akan bertahan lama dalam dunia tulis menulis.

Hatiku sendiri memang tertambat pada picture book. Mengapa? Karena picture book sangatlah penting di dalam dunia perbukuan.

Empat sebab pentingnya picture book:


1. Picture book adalah pintu menuju dunia literasi. Jika ingin masuk ke sebuah dunia yang indah, kita harus melalui pintunya. Maka pintu adalah penting. Bahasa pertama yang dikenal bayi yang baru dilahirkan ke dunia adalah bahasa gambar. Bayi mengenali wajah ibunya sendiri. Juga bahasa-bahasa tulisan pada jaman dulu adalah berasal dari gambar (contoh : tulisan hieroglyph)
2. Pengalaman pertama menentukan. Enjoyment adalah engagement. Picture book memungkinkan pembaca cilik terlibat secara penuh. Keterlibatan ini menyebabkan terbentuknya pengalaman pertama yang menyenangkan yang akan membuat pembaca cilik betah berada di dalam dunia literasi.
3. Picture book menumbuhkan kemampuan membentuk gambar di dalam otak. Jika sering kita dengar bahwa televisi adalah idiot box, itu dikarenakan sewaktu menonton televisi, gambar sudah tersedia sehingga otak kita menonton dengan pasif. Lain halnya dengan membaca novel. Sewaktu membaca novel, otak kita dengan aktif membentuk gambar-gambar. Kemampuan membentuk gambar inilah yang ditingkatkan dengan membaca picture book sewaktu kecil.
4. Picture book menumbuhkan kemampuan mengingat atau menciptakan memory. Jika kita bertanya pada diri kita sendiri, kapankah memory kita mulai terbentuk? Biasanya jawabnya adalah ketika kita berada pada usia 3. Waktu mulai terciptanya memory pada manusia memang bertepatan pada waktu terciptanya kemampuan menceritakan kembali. Membaca picture book bersama memberikan banyak kesempatan bagi pembaca cilik untuk bercerita kembali.

Belajar membaca itu sebenarnya mencakup 3 hal:
1. Belajar melihat. Dan kemampuan melihat bisa diasah dengan picture book .
2. Belajar mendengar. Picture book memberi kesempatan bagi lebih banyak percakapan antara ibu dan anak
3. Belajar berkomunikasi. Picture book memungkinkan interaksi yang lebih antara anak dan ibu.

Materi di atas didapat dari berbagai sumber. 2 sumber utama adalah:





Posting Komentar untuk "(Tips Nulis) Menulis dengan Hati"