“Loh, uangnya kok cuma segini?” tanyaku pada
suami. Cukup terkejut dengan uang
bulanan yang diberikan plus THR yang jumlahnya tidak seperti yang dibayangkan saat ramadhan 2 tahun yang lalu.
“Iya, Mi. Uangnya segitu sudah dipotong untuk bayar
zakat,” jawab suamiku. Aku memberengut.
Awalnya cukup kesal dengan sikap
suami yang tanpa memberitahuku akan ada potongan zakat. Maklum, menjelang
lebaran sebuah harga menjadi naik. Jika dicek, sebenarnya kami belumlah kena
wajib zakat. Harta yang tersimpan belum memenuhi syarat wajib. Apalagi setiap
bulan, suami sudah mengeluarkan zakat dari gajinya atau zakat profesi, tapi suamiku ingin tetap ‘menjaga’
harta kami dengan mengeluarkan zakat.
“Sudah, jangan sedih, nanti ada lagi rezekinya,”
begitu hibur suami.