Apa reaksi
Anda ketika listrik di rumah Anda padam? Jengkel, kesal, mengomel, dan tak
jarang sumpah serapah pun keluar. Begitu kira-kira reaksi kita ketika listrik di
rumah kita padam. Jika hanya sesekali atau jarang terjadi mungkin tidak akan
terlalu bermasalah, tapi kalau sudah terlalu sering ini tentu meresahkan.
Celakanya, pemadaman bergilir ini sering kita alami. Ini bukan berita
mengada-ada atau kita harus gooling
data untuk menemukan benar-tidak faktanya? Hehe.. Saya dan kebanyakan kita mungkin sering mengalami.
Salah satu
persoalan klise yang sering dikeluhkan PLN terkait pemadaman listrik ini adalah
karena kurangnya pasokan energi listrik. Yang paling terasa ketika musim
kemarau tiba. Di saat itu pasokan listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
mengalami penyusutan, atau bahkan terhenti supply-nya.
Seperti pembangkit Batutegi di Lampung, setiap kemarau bisa dipastikan air
bendungan menyusut dan tidak mampu menyuoplai air untuk pembangkit listrik. Di
waduk-waduk PLTA yang lain sepertinya tak kasusnya tak jauh beda. Penggundulan
hutan secara membabi buta belakangan ini disinyalir menjadi penyebab
sedimentasi dan kemampuan menyimpan air waduk-waduk kita.