Tetap Tersenyum di Tanggal Tua


Moms, apakabar? Sekarang sudah masuk tanggal 20-an. Ada yang merasa masuk tanggal tua sepertiku? Yap, tanggal tua bagai masuk tanggal-tanggal diet hihihi.... semua harus direm dengan sekuat-kuatnya. Kenapa? Ya, karena anggarannya terbatas. Jika dulu aku masih kerja dapat uang sertifikasi guru, setiap tanggal muda berasa berbunga-bunga deh. Jika tanggal muda, aku sering ke toko buku membeli buku incaranku. Lalu membeli makanan kesukaan anak-anakku. Nah, sebelum gajian sudah ada daftar panjang yang aku persiapkan. Jadi, pas gajian wiiih...lancar jaya deh belanja-belanja hihihi... tapi, itu dulu saat mengelola uang gajiku. Saat aku resign, aku harus mengelola uang dengan satu pintu alias gaji suamiku saja.

Suatu hari suami memberikan kartu ATM-nya. “Ini Ummi yang ngantur uang belanja, ya!” Huaah senangnya. Berasa jadi menteri keuangan mengatur lalu lintas keuangan keluarga. Mau makan bareng di luar? Oke! Anak minta jajan? Oke! Belanja perlengkapa MPASI (Makanan Pendamping ASI)? Oke juga! Wah, tanggal muda bisa berkreasi masak. Tahu dong kalau masak itu perlu modal. Termasuk masak menu anak balita. Untuk Aisyah yang kini sudah 20 bulan, aku harus pintar mengkreasikan makanannya.


Jika diawal bulan, Aisyah suka makan belut, harganya lumayan loh, seperempat saja Rp 15 ribu dan bisa habis dalam waktu 2 hari hihi...Aisyah senang banget makan ikan, tanpa ikan susah buka mulut. Jadi, aku selalu stok ikan di kulkas. Untuk diapers, aku membeli yang 34 isi untuk satu minggu. Itu pun sudah diirit-irit loh karena Aisyah sudah belajar tatur di kamar mandi



Di tanggal muda, kami sekeluarga sesekali makan di luar. Soalnya suka tergoda loh dengan kuliner khas Padang. Sayang kalau dilewatkan, seperti mencicipi sate Mak Syukur ini, seporsi beda dengan Sate Padang pada umumnya, rasanya lebih manyoos dan harganya juga bikin  meringis, hehehe... tapi, kan sesekali ya, jadi enggak apalah memanjakan diri bersama keluarga untuk makan enak.

Anak-anak pun sepertinya tahu ya kalau tanggal muda, melihat orang tuanya ceria hihi... Setiap yang jualan lewat dipanggil, ada  es, bakso, kue, sate, buah dan banyak lagi. Tapi, jika sudah masuk tanggal tua?


Jika sudah masuk tanggal tua renggekan anak minta jajan itu bikin miris hati. Maklum tinggal di perumahan padat. Anak-anak kecil seusianya banyak main di depan rumah. Jika satu memanggil tukang es, semua anak beli. Jika anakku enggak dibelikan, bisa tantrum selama satu jam. Pernah sih aku tahan tidak kukasih uang, Fatih (4,5 tahun) nangis hingga sejam lebih. Saat keluar rumah, seorang ibu ngasih uang ke Fatih buat es. Dia pulang dengan wajah gembira sudah jajan es. Lalu, kepalaku mendadak migran deh!


Belum lagi kalau mau ngeblog, kirim cerpen atau perlu browsing materi pelajaran untuk menemani Faris (10 tahun) ulangan, eh mendadak habis pulsa. Pas ditanya ke Faris, ternyata tadi sore baru saja download games baru, hadeeeh... migran lagi!


Nah, jika sudah masuk tanggal tua yang dimulai dari tanggal 15-31 setiap bulannya, maka aku perlu mengerem belanja secara besar-besaran. Jika ditanggal muda bisa belanja di Mall untuk stok MPASI, tapi ditanggal tua, cukup belanja di tukang sayur keliling. Bahkan jika perlu masak sayur dari perkarangan rumah saja. Apalagi kami punya halaman yang cukup luas. Kami menanam kangkung, ubi kayu, pepaya dan lainnya. Lumayan, penghematan hihihi....









Godaan lain ditanggal tua jika datang ke pengajian. Usai pengajian, teman-teman akan bongkar dagangan. Ada yang jualan baju, dompet, kerupuk ikan dan lainnya. Pertemuan pertama sih masih geleng-geleng kepala saja, menolak dengan halus untuk tidak belanja. Pertemuan kedua, teman ngasih  harga spesial dengan kreditan. Hati masih menolak. Pertemuan ketiga? Olala...jebol juga imanku hahaha...kredit baju deh huhuhu...

Paling menyedihkan di tanggal tua jika Aisyah menolak makan. Aisyah maunya makan ikan saja, enggak mau makan tempe lagi. Dulu masih 8 bulanan suka makan tempe. Duuh, kalau begitu langsung deh bongkar celengan buat beli ikan kesukaan Aisyah.



Nah, berat banget kan perjuangan seorang ibu menghadapi tanggal tua? Gimana dong biar tetap tersenyum menghadapi tanggal tua? Berikut tips dariku :
  1. Belanja sesuai kebutuhan bukan karena keinginan. Dahulukan belanja untuk makanan yang disukai anak-anak. Orang tuanya mengalah. Ditanggal muda, aku stok ikan di kulkas. Setelah dibersihkan, aku masukkan ke dalam plastik kecil. Jika mau dimasak tinggal ambil satu plastik saja.
  2. Hemat menu. Untuk aku dan suami, kami membuat rendang untuk satu minggu.  Rendang daging sapi setengah kg akan habis dalam 3 hari, selanjutnya makan rendang telur dan rendang jengkol saja, sayurannya mengambil dari halaman.
  3. Simpan uang untuk kebutuhan kesehatan. Ini sangat perlu. Jika anak sakit ditanggal tua bikin sedih. Untuk itu, diperlukan menyisihkan uang setelah menerima gajian.
  4. Jangan lupa sedekah. Ya, saat ada uang atau pun sulit, jangan lupa bersedekah. Rezeki tidak hanya berupa uang, tapi juga kesehatan. Anak sehat adalah rezeki yang  perlu disyukuri. Pernah kami bersedekah disaat uang yang sisa tak seberapa. Tak lama, Allah kabulkan dengan kemurahan-Nya, kami mendapat kiriman kue dan baju, alhamdulillah ya...
  5. Menambah uang penghasilan. Biasanya aku menjual buku-buku koleksiku yang masih bagus jika dalam keadaan darurat. Ya, sejujurnya sih berat, tapi disaat memerlukan uang dengan cepat, apa boleh buat. Aku juga menerima Job Review di blog ini. Kadang bisa nego dapat fee-nya lumayan per artikel, kadang ya  bisa turun dikit lah hahahaha...tergantung kebutuhan dapur ngepul hihhi...
  6. Bawa bekal. Jika jalan-jalan tak usah jajan. Bawa bekal dari rumah. Jika Aisyah sudah aku bekali dengan puding jagung. lalu, pilih tempat piknik yang murah dan hindari tempat ramai karena pasti banyak penjual mainan anak-anak. Wah, bisa ribut deh! anak nangis minta mainan. Jadi, hindari saja :) 
  7. Bersyukur. Cara yang paling ampuh dalam menghadapi tanggal tua adalah dengan bersyukur. Jika belum bisa jajan, belum bisa beli ini lihat orang di sekeliling kita, bisa jadi ada yang lebih sulit perekonomiannya. Jangan melihat ke atas terus, lihatlah orang yang kurang, agar hati lembut dan mudah bersyukur.


Nah, Mom, hadapi tanggal tua dengan tetap tersenyum. Jangan mau kalah dengan keadaan. Jika kita menyerah dengan keadaan, maka bagaimana dengan anak-anak kita kelak? Jangan mau lemah dari masalah ekonomi ya! Pusing menerima undangan disaat keuangan sangat sulit?

Bagaimana dengan kita? Aku pun ingin tetap tersenyum walau pun di tanggal tua. Keperluan yang mendesak dapat diatasi dengan gagah berani. Yuk, jadi ibu rumah tangga yang bijak mengelola uang belanja, agar tanggal tua tetap tersenyum. Itulah #KisahTanggalTuaku bagaimana dengan tanggal tuamu? 


23 komentar untuk "Tetap Tersenyum di Tanggal Tua"

  1. Kata orang belut bagus tuh buat MPASi..tapi kok aku geli ya..mirip uler bentuknya... bersihin nya mana tahan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku dulu juga geli Mbk, tapi suami suka jadi diajarkan ke Aisyah eh malah suka juga hihi.. Udah dibersihkan di pasar Mbk, aku tinggal cuci dan masak.

      Hapus
  2. wah mantep idenya bikin tambahan uang penghasilan, btw asyik bgt panen kangkungnya di kebun sendiri :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Erna enak bisa nanam sendiri, kebetulan luas halamannya. Tapi, nanti balik ke Lampung rumahnya gak bisa nanam heheh

      Hapus
  3. kalo dpt kiriman bhan makan jd hepi, hemat ditanggal tua

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betuuul banget hahahah... Jadi hemat dan selamat

      Hapus
  4. wahh, Aisyah suka makan ikan yah, senangnya :)
    tanggal tua bisa jadi horor kalo kita nggak pandai mengatur uang saat tanggal muda yah Mba Naqi :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Aisyah tanpa ikan gak mau makan, kalau tanggal tua merasa banget hahah

      Hapus
  5. Haha.. Ternyata tanggal tua itu horor banget bagi para emak ya..hehe

    BalasHapus
  6. Udah jadi emak emak, tanggal tua berasa horor
    Apalagi kalau udah mudheng jajan... duh horor kuadrat...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul banget ya Mbk, menakutkan deh kalau udah tengah bulan hahahah

      Hapus
  7. Aisyah suka belut ya. Tante Yanti sama dengan Tante Ade. Geliiii... Hihihi... Btw ceritanya seru mbak. Semoga juara yaaa... Senyumnya tambah lebar deh di tanggal tua :-)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Tante Yanti, Aisyah suka banget makan belut, kalo gak ada ikan susah makan, amin doanya.

      Hapus
  8. liat ekspresi Aisyah dpet kiriman kue sma pakaian banyak. seneng bnget liatnya. hhhe
    ekspresi horornya mba naqi menakutkan xixixi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haha aku menakutkan ya? Padahal emang horor tanggal tua

      Hapus
  9. harus pintar mengaturnya ya mbak supaya hari tua tetap tersenyum

    BalasHapus
  10. kl tanggal tua harus pinter2 kejep dompet mulai deh nyisir di lipatan baju atau laci lemari kali aja ada uang nyelip hehe receh pun sangat berharga.

    BalasHapus
  11. Sate Mak syukur ada di lampung yuk?

    waaa hafal banget itu, pemandangan di belakang bendi.. dulu namanya novotel.. sekarang apa y? the hills?

    BalasHapus
  12. Emak emak kreatif nih. Keren. Kalau kayak gini, pasti suami juga selalu tersenyum. Hehheh

    BalasHapus
  13. keep smileee.. iya nih pengen belajar nanem sayur biar bisa irit :-)

    BalasHapus
  14. Tanggal muda tanggak tua, masalah sepanjang masa. Hahaha. Tp ba doatasi kan ya mak dg management keuangan yg baik :+

    BalasHapus
  15. wah Aisyah suka belut? Sini mampir di warungku ada belut crispy buat Aisyah

    BalasHapus

Terima kasih telah meninggalkan jejak. Mohon maaf komentar saya moderasi untuk menghindari spam. Mohon juga follow blog, Google +, twitter: @Naqiyyah_Syam dan IG saya : @naqiyyahsyam. Semoga silaturahmi kita semakin terjalin indah ^__^