Waktu hamil anak keempat, aku mengalami dua kali serangan asma yang cukup berat. Pertama di trimester awal, dan kedua di trimester terakhir menjelang lahiran. Rasanya luar biasa bera, bayangkan, sedang hamil dengan perut besar, napas sudah sesak karena kehamilan, ditambah lagi asma kambuh. Setiap tarikan napas terasa seperti perjuangan, apalagi kalau malam datang dan dada mulai terasa berat.
Sebenarnya, sudah sejak SD aku mengidap asma. Sudah terbiasa mengalami sesak napas. Tapi waktu hamil, rasanya berbeda. Aku jadi lebih waspada, karena harus memikirkan bukan hanya diriku, tapi juga bayi di dalam kandungan. Mau minum obat pun harus hati-hati, takut berefek pada janin. Kadang aku hanya bisa tidur sambil duduk tegak dan menarik napas pelan-pelan, menenangkan diri, berharap serangan cepat reda.
Asma dan Genetik dari Ayahku
Asma ini memang sudah menjadi bagian dari hidupku. Bahkan, bisa dibilang penyakit turunan karena ayahku juga penderita asma. Setiap kali melihat beliau dulu batuk dan sesak, aku jadi ingat betapa beratnya perjuangan bernapas itu. Soalnya Ayahku dulu perokok berat, namun berhenti setelah sempat koma seminggu dan akhirnya berhenti merokok.
Syukurlah, dari keempat anakku, tidak ada yang benar-benar menderita asma seperti aku. Hanya anak ketigaku yang kadang kalau batuk bisa sampai sesak. Pernah aku perhatikan, setelah ikut ekskul renang, napasnya jadi cepat lelah.
Sejak itu, aku putuskan untuk istirahat dulu dari kegiatan ekskul renang sampai napasnya benar-benar kuat. Sejak itu, aku mulai waspada jangan sampai terulang lagi. Aku mulai menjaga ola makan dan gaya hidup.
Aku selalu berusaha menjaga diri agar tidak mudah capek, tidak begadang, tidak menumpuk stres, dan terutama tidak telat makan. Karena kalau salah satu saja dari hal itu terjadi, bisa jadi pemicu asmaku kambuh. Aku juga belajar memperhatikan makanan.
Maklum sekarang sebagai ibu menyusui, telat makan saja bisa jadi sakit. Jadi, jangan sampai deh asam lambung kambuh dan berakhir asma. Nah, apa penyebab asmaku kambuh?
Penyebab Asma Kambuh dan Obatnya
Makanan yang terlalu dingin, berdebu, atau berminyak berlebihan sering kali jadi musuh besar bagi penderita asma. Aku berusaha banyak makan buah dan sayur, memperbanyak air putih, dan menghindari minuman es terutama saat cuaca sedang tidak menentu. Kalau asmaku mulai terasa kambuh, aku biasanya istirahatkan tubuh, tenangkan pikiran, dan minum obat yang memang sudah diresepkan dokter. Sekarang, untungnya teknologi sudah mempermudah segalanya.
Dulu, kalau obat asma habis, aku harus ke apotek sendiri, padahal kalau sedang sesak, keluar rumah saja terasa berat. Sekarang aku tinggal buka aplikasi Halodoc, konsultasi dengan dokter paru di sana, dan langsung bisa beli obat asma tanpa harus keluar rumah.
Biasanya aku pesan inhaler atau obat pereda asma lewat fitur “Beli Obat” di Halodoc. Yang aku suka, obatnya dikirim cepat ke rumah, dan ada pilihan apotek terdekat yang resmi. Jadi aku lebih tenang karena tahu obat yang datang aman dan sesuai resep dokter.
Kadang aku juga memanfaatkan fitur chat dengan dokter untuk memastikan apakah obatku masih cocok atau perlu diganti dosisnya, terutama kalau sedang menyusui atau kondisi tubuh lagi berbeda. Hal-hal kecil seperti itu ternyata sangat membantu menjaga kesehatan. Karena buat penderita asma, keterlambatan minum obat atau inhaler yang kehabisan stok bisa membuat keadaan memburuk.
Dengan Halodoc, semuanya jadi lebih praktis dan aman. Dan satu hal penting yang aku pelajari: jangan pernah menyepelekan rasa sesak. Kadang kita pikir, “Ah, nanti juga reda,” padahal tubuh sudah memberi tanda bahwa paru-paru kita sedang kelelahan. Lebih baik segera cari udara segar, duduk tegak, dan kalau perlu konsultasi lewat Halodoc atau langsung ke dokter terdekat.
Nah, Moms, jika sudah ada faktor keturunan asma, sebaiknya segera diwaspadai pemicu untuk kambuh. Asma emang tidak bisa disembuhkan secara total, tapi setidaknya kita bisa menghindari pemicu kambuhnya. Biasanya yang aku lakukan adalah :
- Tidak begadang
- Hindari stres
- Hindari makanan pemicu asma, seperti nanas, durian, nangka
- Kalau sudah musim hujan, tidur pakai selimut dan kaos kaki
- Jangan telat makan
Saat ini teknologi sudah canggih, jadi bisa stok obat dengan beli di Halodoc, konsultasi dokter juga bisa cepat dan tidak perlu takut antri. Hidup dengan asma jadi lebih tenang dan tetap semangat! Walau aku juga kangen mendaki gunung atau berlari kayak teman-teman, tapi percayalah dibalik itu Allah memberikan hadiah lainnya. Aku masih tetap bisa berkatrya lewat tulisan dan kontenku. Jadi, buat kamu yang berjuang dengan asma, tetap semangat, ya!
Posting Komentar untuk "Penyebab Asma Kambuh dan Obatnya"
Terima kasih telah meninggalkan jejak. Mohon maaf komentar saya moderasi untuk menghindari spam. Mohon juga follow blog, Google +, twitter: @Naqiyyah_Syam dan IG saya : @naqiyyahsyam. Semoga silaturahmi kita semakin terjalin indah ^__^