Cinta Monyet Never Forget

Syukur alhamdulillah, Cinta Monyet Never Forget

bisa hadir dalam bentuk buku. Terima kasih atas kerja keras teman-teman kontributor antologi buku ini yang telah mengirimkan naskahnya.

Cinta monyet, cinta masa ABG atau cinta pertama memang sulit dilupakan. Walau tak banyak yang bersatu sebagai bentuk ikatan suci per

nikahan, cinta monyet menjadikan sebuah kenangan tersendiri.

Mengingat masa lalu menjadikan ‘kaca’ untuk berbenah. Benarkah cinta yang hadir

tanpa diundang itu, menjadikan diri lebih baik atau sebaliknya. Cinta terkadang membuat orang ‘lupa’ tanpa malu mengekspresikan di depan umum. Padahal cinta perlu dibungkus oleh aturan Illahiyah.

Berbicara tentang cinta tak

kan pernah habis, cinta selalu membuat orang menjadi lebih semangat dan bahagia. Namun, cinta yang salah dapat berakhir sebuah tragedi berdarah. Nah, bagaimana teman-teman menyikapi cinta yang datang? Temui di buku ini. Ada 18 kontributor mengulas cinta pertama atau cinta monyet mereka. Ada yang berakhir ke pelaminan dan ada yang berlalu

saja seperti angin berhembus.

Buku ini dipersembahkan kepada:

  1. Para ABG yang sedang jatuh cinta. Percayalah buku ini akan membimbing anda menyikapi cinta yang anda miliki.
  2. Para orang tua/calon orang tua. Percayalah buku ini akan membimbing anda untuk mengetahui prilaku ABG anda, sehingga mampu mengarahkan mereka menemukan cinta yang hakiki.
  3. Semua pembaca yang akan menambah wawasannya, semoga bermanfaat.

Saya ucapkan terima kasih kepada suami tercintaku, Ahmad Suryanto, S.T.P yang telah mengizinkanku menuliskan cinta monyet, hehehe….walau cuma masa lalu tetap tak akan bisa kutulis tanpa izinmu, cie…

Terima kasih juga kepada Bayu Insani atas kerjasamanya,

walau jarak Indonesia-Hongkong jauh, tapi dirimu dengan cepatnya merespon ini-itu, komunikasi kita tak sebatas di fb, tapi juga di chat dan telpon. Senangnya bisa bertemu dalam satu bukuJ terima kasih buat sahabatku Freni dan Ima atas kesediaannya namanya digunakan, terima kasih juga kepada Leutika atas kesempatan ini dan juga semua kontributor buku ini.

Akhir kata, kami

mohon maaf jika ada hal-hal yang kurang berkenan di buku ini. Semoga dapat memberi manfaat bagi banyak pihak, amin.

Lampung Timur, 2 September 2010


Posting Komentar untuk "Cinta Monyet Never Forget"