Resume Materi “ Media Mapping ”

Resume Materi “ Media Mapping ”

Pemateri : Reni Erina


“Jika naskah anda ditolak oleh Penerbit, bukan berarti naskah anda jelek”. Kurang lebih seperti itu wejangan para penulis senior yang sering saya dengar. Mungkin anda pernah beranggapan bahwa kata-kata itu hanyalah sekedar obat penenang dikala jiwa tengah goncang akibat tulisan yang anda kirimkan, berkali-kali ditolak oleh Penerbit. Saya pun dulu beranggapan demikian, tapi tidak lagi sekarang. Cerita mbak Erina (Pimpinan redaksi majalah Story) mampu meluluhlantakan semua keraguan saya. Dan saya sadar nasehat diatas adalah benar adanya.
Mbak Erina bercerita tentang bagaimana Ia menaklukkan media. ( cerita ini benar-benar nyata, bukan fiktf belaka apalagi rekayasa). Ia pernah mengirimkan dua belas cerpen ke sebuah majalah yang berinisial “A” dan semunya ditolak. Tak ada satu pun yang diterbitkan. Padahal Ia sangat yakin cerpen karangannya bagus dan layak muat.
Setelah Ia lelah mengadu nasib di majalah “A” akhirnya Ia pun mencoba mengirimkan salah satu cerpennya ke majalah lain. Sebut saja majalah “B”. dan ternyata cerpen itu diterima. lalu Ia pun mengirimkan cerpennya yang lain dan diterima juga. Cerpen berikutnya pun demikian, sampai kedua belas cerpen yang pernah ditolak majalah “A” diterbitkan oleh majalah “B”.
Alangkah baiknya majalah “B” dan Alangkah kejamnya majalah “A” ! seperti itukah?
Bukan. karena usut punya usut, ternyata alasan penolakan Majalah “A” yang terkesan begtu kejam itu adalah karena tulisan Mbak Erina tidak sesuai dengan segmen pembaca majalah tersebut. Catat .., tidak sesuai dengan segmen pembaca. Jadi, tulisan yang tidak dimuat bukan berarti jelek. Tetapi bisa jadi karena tidak sesuai dengan kebutuhan penerbit.
Dari sini saya bisa mengambil kesimpulan bahwa seorang penulis tidak cukup hanya bisa membuat tulisan yang layak terbit saja, tetapi Ia juga harus pandai memilih media mana yang akan menerbitkan tulisannya. Dengan kata lain, penulis harus mampu menguasai “Pemetaan Media”, atau yang lebih dikenal oleh orang-orang jawa dengan sebutan “Media Mapping”. ^_^
Pada pertemuan hari Ahad, 2 mei kemarin, Mbak Erina menyampaikan materi tentang “Media Mapping”. Beliau memaparkan secara gamblang tentang Media dan juga oknum-oknum yang berkecimpung di dalamnya. Terlebih-lebih perihal editor, yang mana editor adalah pihak yang berkuasa penuh atas nasib sebuah tulisan.
Berikut adalah rangkuman materi yang beliau sampaikan :
Agar tulisan anda layak muat maka perhatikan hal-hal berikut :
- Bahasa cerita yang anda gunakan
@ Untuk segmen remaja gunakan bahasa standar. Baku tetapi tidak kaku.
@ Untuk segmen dewasa anda bisa menggunakan bahasa yang indah dan cenderung tinggi seperti satra.
- Bahasa penulisan yang anda gunakan
@ gunakan bahasa penulisan yang sesuai EYD.
@ hindari penggunaan bahasa SMS.
@ jangan menggunakan bahasa alay.
@ perhatikan tanda baca.

- Judul cerita.
@ Pilihlah judul yang semenarik mungkin.

Jika anda telah selesai menulis dan menentukan media yang tepat untuk tulisan anda, maka anda harus memperhatikan persyaratan yang diminta oleh media tersebut. diantaranya :
- Jumlah halaman
- Ukuran kertas
- Ukuran dan jenis Font
- Ukuran spasi

Hindari Kesalahan-kesalahan seperti berikut :
1. Kesalahan ketik
Menurut saya Ini adalah kesalahan yang paling sering dilakukan oleh Penulis. Dan ini sangatlah wajar. Tapi meskipun demikian kadang salah dalam ketik bisa mengakibatkan hal yang fatal. Misalnya “ketika” menjadi “ketiak” (gak lucu kan?). Makanya telitilah terlebih dahulu tulisan anda sebelum anda mengirimkannya.
2. Kesalahan penokohan
Jika anda memulai cerita anda dengan tokoh orang ketiga, maka anda harus konsisten dalam penokohan ini hingga cerita usai. Jangan sampai tiba-tiba anda merubahnya (sengaja ataupun tidak) menjadi orang pertama. Dan begitu pula sebaliknya.
3. Kesalahan Setting
Kesalahan semacam ini hanya dilakukan oleh penulis yang sedang mabuk. Bagaimana tidak. Penulis yang sadar tentunya tidak akan menuliskan tokohnya; masuk kamar mandi lalu tokohnya makan, minum lalu tidur di sana.
Hal-hal yang harus anda lengkapi saat mengirimkan naskah :
1. Naskah yang akan anda kirimkan ^__^ ( ya iya lah… ).
2. Biodata diri :
Biodata diri biasanya mencakup nama, tanggal lahir, alamat, pekerjaan, aktivitas, pengalam menulis, prestasi yang pernah diraih, pas foto dan yang paling penting adalah nomer telephon dan nomer rekening anda.
Catatan : tulislah biodata anda dengan kalimat yang enak dibaca. (lebih gampangnya bisa lihat biodata penulis yang tercantum di buku-buku)
3. Surat pengantar
Dengan surat pengantar, anda bisa memperkenalkan diri anda dan naskah yang anda kirimkan (kesan dan pesan). Ibarat bertamu ke rumah orang mengirim naskah pun membutuhkan sopan santun.
Catatan : sebaiknya anda juga menuliskan kisah tragis yang anda alami saat menulis agar editor terharu. ^_^
4. Sinopsis ( jika naskah yang anda kirim berbentuk novel).
5. Prangko balasan (jika anda mengirimkan naskah anda melalui jasa pos)
6. Jika anda mengirim naskah (cerpen) anda melalui email perhatikan beberapa hal berikut :
- Isilah subyek pesan dengan judul cerpen dan rubrik yang anda pilih
- Tulislah kata pengantar di badan email
- Cerpen di letakkan di lampiran bukan dibadan email
- Biodata penulis boleh ditulis di badan email, tapi untuk lebih amannya disertakan saja di lampiran
- Jika tempo yang diminta penerbit telah lewat dan anda belum juga mendapatkan balasan, anda bisa memforward ulang email anda.
- Agar lebih menarik anda boleh membungkus email anda dengan kertas kado lalu menghiasinya dengan pita. ^__^

Mungkin ini saja yang bisa saya tulis. Saya ucapkan banyak terima kasih kepada Mbak Reni Erina selaku pemateri, kepada Mas Taufan, Kepala suku FLP Jakarta yang juga merangkap sebagai moderator pada pertemuan kemarin. Juga kepada Three Angelnya Fiksi Pramuda Empat Belas. Mbak Yathi, Mbak Karin dan Mbak Sari. ^__^

Posting Komentar untuk "Resume Materi “ Media Mapping ”"