Liburan Ke Bengkulu (2)

Bengkulu Kota Sejarah

Terkadang masih banyak teman-teman dari Pulau Jawa menanyakan, “Bengkulu itu di mana?” kesal juga lho! Padahal jelas-jelas Provinsi Bengkulu ada di peta! Bengkulu memang tak seramai seperti provinsi di Sumatera lainnya, apalagi bukan perlintasan. Namun uniknya Bengkulu memiliki tempat penuh sejarah di dalam kota! Jika ingin wisata ke Bengkulu, cukup di kota saja kita akan mendapatkan bukti sejarah itu.

Bengkulu adalah salah satu tempat pembuangan Presiden RI yang pertama, Soekarno di tahun 1938-1942. Soekarno juga menikahi Fatmawati yang asli Bengkulu. Sampai kini rumah kediaman Bung Karno menjadi salah satu objek wisata. Di sana kita bisa melihat bukti sejarah. Ada sepeda yang digunakan Bung Karno, buku-buku, baju yang digunakan, meja dan kursi tempat rapat, juga tempat tidur keluarga Bung Karno. Tiket masuknya cuma Rp. 2500/orang lho!

Masih di dalam kota, kita dapat penggunjungi Benteng Marlborough yang didirikan oleh masa penjajahan Inggris, East Indian Company (EIC) pada tahun 1713-1719 di bawah pimpinan Gubernur Joseph Callet. Tiket masuk benteng ini cukup murah, yakni Rp. 2500/orang. Ketika kami masuk ada shoting drama anak-anak yang diselenggarakan TVRI pusat yang berjudul Rafflesia Untuk Merah Putih. Seru juga melihat mereka shoting apalagi ada yang berbahasa Belanda! Dari atas benteng akan terlihat indah wisata Tapak Padri. Di benteng ini juga ditemukan 3 kuburan orang Inggris, ruang tahanan, dan dokumen zaman dahulu.

Tak jauh dari Benteng, ada perkampungan orang cina di Bengkulu. Nama daerah ini Kampung. Lengkapnya Kampung Cina. Dulu tempat ini cukup ramai karena menjadi salah satu pusat perdagangan, tapi setelah pemindahan pusat perdagangan, Kampung Cina menjadi sepi, hanya malam pedagang berjualan di tenda Baru Koto. Sayang pas malam kami ke sana mencari tekwan langganan keluarga, pedagangnya tutup akhirnya aku bersama keluarga mencari tempat lain.

Pantai Panjang

Bengkulu memiliki pantai yang indah, namanya Pantai Panjang. Berbeda dengan pantai di daerah lainnya yang kebanyakan di kelilingi oleh pohon kelapa, Pantai Panjang di kelilingi pohon cemara laut yang dilindungi. Pantai yang panjangnya 70 KM ini memiliki pasir putih yang lembut dan jaraknya hanya 4 KM dari pusat kota. Nah, selama aku di Bengkulu, tercatat sudah 4 kali ke Pantai Panjang! Kebetulan keluargaku dari Jambi juga liburan di Bengkulu. Jadi ramai sekali, para keponakan mandi, Faris bermain istana pasir dan aku berfoto ria hehehe. Pulang dari Pantai kami membeli udang goreng dan cumi goreng yang di jual pinggiran pantai. Sedap!

Suprapto

Jalan-jalan ke Bengkulu tak lengkap jika belum ke pusat belanja di Suprapto. Bengkulu sekarang sudah cukup ramai dibandingkan 5 tahun lalu. Zaman aku kuliah belum ada mall! Sekarang sudah ada Mega Mall yang diambil dari nama Presiden kita dulu, Bu Megawati Soekarno Putri. Cukup ramai karena sudah ada Gramedia dan Bioskop 21. Jadi Bengkulu sudah cukup maju dong, tak lagi terkenal dengan semboyan, “ikan sejerek, nasi secupak, madar!” Tak jauh dari Suprapto terdapat Masjid Jamik. Masjid ini hasil rancangan Bung Karno.

Oleh-oleh

Puas jalan-jalan, menjelang pulang kami mencari oleh-oleh khas Bengkulu. Tak susah, karena di kawasan Penurunan ada beberapa toko yang menyiapkan lengkap khas Bengkulu. Apalagi baru-baru ini Bengkulu menjadi tuan rumah MTQ, pasti banyak yang datang mencari oleh-oleh khas Bengkulu, seperti batik besurek khas Bengkulu, pernah-pernik dari kayu lantung, miniatur Bunga Rafflesia dan kue-kue lainnya. Kebetulan aku memilih dompet saja yang terbuat dari kayu lantung.

Esoknya aku berangkat lagi ke Bandar Lampung dengan travel yang sama, walau sedikit ada hambatan karena travel kami ditabrak mobil L300, Alhamdulillah kami semua selamat dan akhirnya tiba lagi di Bandar Lampung. Ah, Bengkulu selalu membuatku rindu!

Bengkulu-Lampung, 2010-2012:)

Posting Komentar untuk "Liburan Ke Bengkulu (2)"