Ketika Naqi Bertemu Oki Setiana Dewi (Bagian Dua)

Baik temans, saya akan melanjutkan kisah saya mengikuti bedah buku Oki Setiana Dewi, di kisah pertama saya ceritakan kalau saya menanyakan bagaimana Oki mengumpulkan kisah-kisah mengharukan untuk bukunya? Apakah mengandalkan buku diarynya saja atau hasil wawancara langsung saat ingin menulis buku, lalu tentang hubungan Oki dengan editor, apakah pengaruhnya public figure dengan bermunculan buku-bukunya :)

Baik inilah jawaban dari Oki Setiana Dewi ^_^


Oki Setiana Dewi dan Buku Dosa-dosa Istri Kepada Suami Yang Diremehkan Wanita
Dua buku bagus :)
Oki Setiana Dewi dan Diary


Menulis di Bagi Oki di buku harian (dairy) rutin dilakukan Oki. Sejak kecil Ia menulis apa saja. Jika bertemu orang, Ia tulis dan mengambil hikmah kisahnya. Berlembar-lembar ditulisnya. Mungkin kita akan bilang, "Ah, itukan Mbk Oki, kalo kisah saya mana mungkin laku," 

Oh, nanti dulu! Walau sebagai public figure yang dilakoninya saat ini, Oki berjuang keras menerbitkan buku. Memang sebagai artis muslimah berprestasi, sangat membantu diawal promo buku-bukunya, tapi selanjutnya orang akan menilai isi bukunya. Bagus atau tidak bukunya? Inilah yang ditunggu-tunggu pembaca setia buku Oki.


Saya juga menanyakan bagaimana hubungan Oki dengan Editor?

Setiap buku bagus pasti dibaliknya ada editorkan? Tentu semua karya Oki karya tak sekedar "aji mumpung" tetap melalui tahap seleksi. Awal menulis Melukis Pelangi, Oki menyerahkan karyanya kepada salah satu penulis senior tanah air (maaf tidak saya sebutkan namanya). lalu apa tanggapannya? Tulisnya dianggap tulisan anak SD. Tapi, Oki tak menyerah. Ia merevisi, meminta teman-temannya membaca, memberikan kritikan, kirim lagi hingga layak diterbitkan.

Kisah Nyata

Kisah-kisah di buku Oki adalah kisah nyata, Oki senang mengangkat kisah yang lekat dengan kesehariannya. Memang banyak penulis yang menggunakan outline dahulu sebelum menulis, tapi juga ada yang terjun bebas. Nah, Oki termasuk penulis yang terjun bebas. Ia menulis apa saja.


Oki dan Ibadah

Sempat juga saya tanyakan, "Oki, kan sebagai icon muslimah berprestasi, boleh tau dong ibadah unggulannya,"

Oki menjawab, jika dikatakan ibadah unggulan Ia takut dibilang riya, tapi Ia beranggapan cara dia berdakwah saat ini dianggapnya sebagai ibadah. Oki juga  rajin sholat lail, mengaji dengan teman-temannya setiap minggu, berkumpul dengan orang sholeh, itulah yang dilakukan Oki. Wih, jilbabmu juga panjang-panjang Oki, suka deh ^_^

Nah, Apa dong Tips Menulis Jika Kendor Semangatnya?
Tips jitu dari Oki, jika semangat menulis lagi kendor, kiatnya back to Allah. Kembalilah kepada Allah. Apalagi jika menulis ada ayat qur'an dan hadist, maka kedekatan dengan Allah  sangat diperlukan. Ibadah semakin dikencangkan, tilawah, sholat, puasa, dll.



Ada beberapa penanya lain, tapi karena waktu dibatasi jadi sedikit banget deh ilmu kuraaaaaaaaang nih!

Tiga penanya yang dapat bonus foto bersama
Intinya dari bedah buku ini adalah :

1. Rajin menulis di diary, menulis apa saja. Jika ada penulis yang menggunakan outline sebelum menulis dan ada yang terjun bebas menulis. Oki termasuk penulis yang terjun bebas. Ia menulis apa saja di diarynya, hingga nanti menyatukan tulisan yang memiliki kesamaan tema.

2. Oki memperkuat ibadah, dengan back to Allah, maka Allah akan memudahkan langkah.

3. Jangan menyerah. Jika tulisan belum sempurna. Minta teman, sahabat atau orang lain menilai karyamu. Lakukan revisi, lalu menulis!

4. Oki menulis buku berkisar 3-5 bulan untuk setiap buku. Buku pertama laku keras, cetak ulang 13 kali.

5. Oki selalu optimis dan berani bermimpi. Selalu ditulisnya mimpi-mimpi dalam diarynya, lalu berazzam menggapainya.

6. Oki dekat dengan keluarga, niat Ia berjuang untuk meningkatkan ekonomi keluarga, sungguh mulia, kini Allah mudahkan langkahnya.

7. Oki rajin belajar dan ibadah, sosok muslimah yang berprestasi menjaga auratnya (jiaaaaaah jilbabnya menutup dada).

8. Oki dengan ramah menyambut kritikan dan masukan bukunya, termasuk beberapa kisah yang kurang logis, beliau berjanji untuk merevisi saat dicetak ulang kelak.

Nah, tips okekan? yuuk praktek, oh ya saat aku pasang PP di BBM, temanku ada yang nanya, "Oki itu pake parfum enggak?" 

Aku jawab parfumnya tidak tercium, karena aku sudah foto dekat banget dengan Oki, artinya bagus tuh, muslimah memang tidak boleh pake parfum di depan umum ^_^

Oh ya aku sedih nih, udah nanya tapi enggak dapat door prize, soalnya yang dapat dikocok undian nomer, aiih....kan aku nanya, masa cuma dapat foto doang, hhiks...panitia aku mau door prize dong :D

Peserta yang dapat Door Prize, ada Buku, HP dan Jam tangan
 Ini dia panitianya :)
Panitia Bedah buku dari Bank Indonesia


Oh ya bagi yang penasaran dengan suara Oki Setiana Dewi, boleh klik di bawah ini ya ^_^





Nah, sebelum berakhir kami dari anggota FLP Lampung foto-foto deh, sayang Okinya cepat-cepat pulang, enggak sempat foto dengan Oki deh :(

Naqi, Thika dan Maya



Cerita ke perpustakaan Bank Indonesianya menyusul ya, hehhe...semoga bermanfaat ^__^

20 komentar untuk "Ketika Naqi Bertemu Oki Setiana Dewi (Bagian Dua)"

  1. Wah wah foto Bersama kok di jadikan hadiah BONUS? ioehiehiehieiehe. ya ya tidak apa. Kan kita ngikut saja. Namun jika diizinkan dan jika dibolehkan oleh protokoler, bole boleh saja fans minta foto bareng dengan idolanya. Saya banyak pengalaman berfoto dengan artis, seleb, dan public figure. MEreka pada umumnya welcome kalau ada yang minta sekedar tanda tangan dan foto bareng. Jika tanpa di UNDIAN pun, sebenarnya fans bole bole aja foto dengan IDOLA nya. Ini pendapat saya

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya Mas Asep, karena Mbk Okinya buru-buru mau shooting, cuma agak beda aja biasanya door prize buat penanya ada loh, xixiix...ngarep yak :D

      Hapus
  2. Waaaaah... OSD tinggi yah Mbak. Bangga deh buku kita bisa foto bareng Oki, anggap aja gantiin saya *mupeng :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya tinggi en proporsional banget badannya, make up juga enggak menor :)

      Hapus
  3. saya baca ini deg2n lho mbak. Soalnya sya slah satu fans mbak oki. Beruntng ya sdah bertemu,saya mau, saya mau

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah, kenapa deg-degan, semoga lain waktu ketemu ya :)

      Hapus
  4. wiii.. aku jg suka oki.. tp blm punya smua bukunya :D.. pinjem doong mbak naqi ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya juga belum punya lengkap, suka nebeng baca di Gramedia, hehheh

      Hapus
  5. weh. sudah solehah, rajin, hobi nulis juga,, istri idaman sekali.. hehehe
    kapan-kapan saya juga mau munta tanda tangannya ah, sekalian minta ho hp :D

    Laptop Murah

    BalasHapus
  6. Asyik ya bisa belajar dari Oki

    BalasHapus
  7. saya juga sukkaaaa... mba naqy keren lah

    BalasHapus
  8. huwaaaa keren.. kapan bisa ketemu mbak oki, santun banget :)

    BalasHapus
  9. WAAAAAH< tinggi bangeeet yaaaa padahal kupikir mba NAqi itu tmasu tinggi loh.Duh, seneng yaa sekaran mba Naqy bs lebih eksis nih, smoga makin sukses terusssssss

    BalasHapus
  10. Seneenggg... Usia Oki berapa ya Mbak Naqy?
    Ini Rantau Anggun, blognya masih pakai nama pena.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mbk Anggun, Oki lahir di Batam, Kepulauan Riau, 13 Januari 1989. Aku kelahiran tahun 1980 hehhe

      Hapus

Terima kasih telah meninggalkan jejak. Mohon maaf komentar saya moderasi untuk menghindari spam. Mohon juga follow blog, Google +, twitter: @Naqiyyah_Syam dan IG saya : @naqiyyahsyam. Semoga silaturahmi kita semakin terjalin indah ^__^