Peserta Kuis Buku La Taias for Ummahat : Kekuatan Itu Bernama Ibu

Apa kesan terbaik Anda tentang Ibu?


1. Mugniar Bundanya Fiqthiya
Beliau membela dengan caranya sendiri, hal yang dianggapnya kesewenang-wenangan pada anaknya. Misalnya, saat adik bungsu saya ikut lomba Matematika tingkat nasional waktu adik masih duduk di bangku sekolah dasar, disinyalir ada "permainan". Jatah uang yang harusnya diterima anak-anak yang mewakili provinsi Sul Sel tidak diberikan semuanya oleh yang berwenang. Oleh Ibu, oknum itu digebrak, dengan cara membanting sejumlah uang dihadapan sang oknum sembari disemburkan kata-kata yang "menggugah" grin emotikon
Saya pernah juga dibelanya. Waktu itu ikut rombongan keluarga, mau ke acara pernikahan sepupu. Saya duduk di bagian belakang. Sialnya, saya yang masuk terakhir hampir saja terlempar ke luar mobil gara-gara sang sopir dengan sewenang-wenang menancap gas. Betapa marahnya ibu saya, pak sopir yang ternyata seorang bapak paruh baya dimarah-marahinya saat kami tiba.


2. Arinta Adiningtyas
Kalau disuruh berkisah tentang ibu, hmm, speechless. Serasa ada yang nyangkut di tenggorokan. Semua anak pasti akan mengatakan kalau ibunya adalah ibu terbaik di dunia. Begitupun aku. Almarhumah ibu, wanita tercantik di dunia itu, adalah sosok terhebat dalam perjalanan hidupku. Banyak kisah seru yang kami buat bersama. Dan diantaranya, ada yang mengharu biru.


3. Neng Lisojung ERnawati
Ibu adalah wanita yang membagi cintanya sama rata kepada anak-anaknya.ibu bukanlah seorang dosen tetapi ibu mampu mengantarkan anak-anaknya sarjana.ibu bukanlah seorang dokter tetapi selalu berusaha mengobati luka anak-anaknya. Merawatnya agar sehat selalu.Ibu selalu memberi waktunya untuk kebahagiaan anaknya. Cintanya tak pernah pudar dimakan zaman. Tangan lembutnya selalu memberi kehangatan dan kenyamanan.Cintanya selalu ada tanpa diminta, tanpa mengenal lelah, mengalir bagai telaga sungai yang menyejukkan. Karena dari ibulah cinta itu mengalir dalam bait-bait doa yang indah. 

4. Helyna Batubara 
"Ketika aku mengetahui tentang perempuan shalihah dari buku2 yang aku baca, yang terlintas di benak ku adalah ibuku, Ibuku tempat curhat terbaik yang pernah kutemui di dunia ini, beliau bukan hanya seorang ibu tapi juga sahabat sejatiku, sosok sabar dan penuh cinta menghadapi berbagai hal yang di lalui anak-anaknya, memberi solusi dengan cinta, menasehati dengan lembut... Mendidik kami agar menjadi sholeh dan sholehah,
meski ibuku kini sudah tiada, tapi ajaran2 yang di tinggalkan nya serta cinta nya selalu hidup di hatiku...Kini aku telah jadi seorang ibu bagi putra kecilku, ibukulah tempat ku berkiblat untuk mendidik putraku... Mendidik dengan ilmu dan cinta, generasi yang baik lahir dari para ibu yang baik dan sholehah,,, benarlah bahwa ibu tiang kemakmuran dan kejayaan sebuah negara... Benarlah ibu adalah madrasah pertama tempat belajar apapun....Benarlah adanya ibu adalah madrasah peradaban...."ALLAHU AKBAR!

5. Siti Fatimah
Ibu itu wanita tegar, yang selalu memberi motivasi hidup untukku, agar aku selalu mengusahakan sesuatu untuk mencapai hasil yang baik. Ibu juga selalu membantuku dalam hal hal yg tak bisa aku lakukan maupun yg bisa aku lakukan, membimbingku dari kecil agar tumbuh menjadi anak yang sholeha dan patuh kepada orang tua. Terima kasih Ibu smile emotikon

6. Irhayati Harun

Kesan yg paling kuingat tentang ibuku adalah ketegaran dan keikhlasannya menerima takdir harus kehilangan kedua anak lelaki kebanggaan dan kesayangannya karena kanker. Meskipun ibuku sudah ditinggal ayah hingga dia harus menghadapinya sendirian tanpa tempat bersandar dan berbagi pada suaminya. Hal inilah yg membuat kami anak anak ikut kuat menjalani sedihnya kehilangan kakak tercinta secara berurutan. Yah, ibuku telah menunjukkan kekuatan sebagai seorang ibu di usia senjanya. Moga ibuku yg kini telah dipanggil oleh yang Kuasa karena kanker juga dibahagiakan disana. Aminnn

7. Dwi Aprilytanti Handayani

Ibu, Bunda, Mama, Ummi...beda cara memanggil tetapi sama arti dan perannya.Mama - begitu saya memanggil sosok wanita yang melahirkan saya - adalah wanita yang lebih perkasa dari Xena, lebih tabah dari seekor singa dalam melindungi anak-anaknya.Mama, ucapannya adalah doa, tatapan matanya serupa cahaya.Bagi orang Jawa, biyung kuwi "ngidu geni, opo sing diucapke dadi" artinya kalau mengucapkan sesuatu itu banyak mustajabnya, dimudahkan Allah untuk dikabulkan.Saya benar-benar mengalami seperti kata pepatah Jawa dan ucapan bijak bahwa ucapan adalah doa. Dulu saat Papa meninggal, Mama terpaksa meminta bantuan sanak kerabat yang lebih mampu untuk memberikan donasi bulanan seikhlasnya, maklum Papa adalah tulang punggung keluarga, meninggal saat anak-anaknya masih belia dan Mama tidak memiliki keahlian khusus kecuali sebagai ibu rumah tangga. Mama berujar "Ndhuk, anakku kabeh suk aja ditiru apa sing tak lakoni. Wong wedhok kudhu iso mandiri ben yen sakwayah-wayah ana apa-apa nang bojo iso tetep jejeg, ora goyah" artinya kurang lebih : "Nak, anak-anak perempuanku jangan pernah meniru yang saya (Mama) lakukan. jadi wanita, istri harus bisa mandiri. Agar kelak jika terjadi sesuatu terjadi pada suami (tidak mampu memberikan nafkah lagi) sang istri tetap bisa tegak berdiri, mandiri dan berjuang melanjutkan kelangsungan kehidupan keluarga.Qodarullah, atas seizin Allah ucapan Mama menjadi kenyataan. Dari tiga anak perempuannya (termasuk almarhumah adik bungsu saya sebelum meninggal) alhamdulillah bisa mencari nafkah sendiri. Kakak saya memberikan les privat di rumah, almarhumah adik saya dulunya adalah seorang asisten apoteker dan saya pernah bekerja sebagai pegawai kantoran selama lebih dari sepuluh tahun. Pun ketika saya telah mengundurkan diri dari dunia kerja kantoran alhamdulillah saya masih bisa mencari nafkah meski tinggal di rumah dari hasil menulis ataupun sesekali mengikuti kuis.Tanpa doa Mama mungkin semua ini tak pernah terjadi karena bagaimanapun ridha orang tua adalah juga ridho Illahi.


 8. Suwanda 

Hmmm... Berbicara tentang ibu. Tentu aku harus katakan, ibuku adalah pahlawanku, pahlawan bagi kami tepatnya. Kami 10 bersaudara, mestinya 12 bersaudara karena yang 2 Allah tidak izinkan untuk tinggal lebih lama di dunia ini. Abahku, dengan penghasilan pas-pasan terus berusaha untuk memenuhi kebutuhan kami. Berusaha menyekolahkan anak-anaknya setinggi-tingginya. Biar jadi orang sukses. Yang paling berkesan adalah, setiap kali kami meminta uang untuk kebutuhan sekolah, pasti saja ada. Walau terkadang aku berfikir, dari mana uang di dapat, padahal aku tahu pasti bahwa tidak mungkin menyisihkan uang dari pengahasilan abah. Setelah sekian lama rasa penasaranku mengendap, ternyata ibuku menggadaikan tenaganya untuk memenuhi kebutuhan sekolahku, sekolah anak-anaknya tentunya. Duuhhh... sampai segitunya ya. Inilah kesan yang sampai sekarang masih hangat melekat, dan aku belum bisa membalasnya, dan kuyakin tak akan pernah bisa. Semoga saja Allah balas dengan yang lebih baik.




9. Intan Novriza Kamala Sari 

 Ibu ..Kesan pertama yang aku rasakan tentang wanita tercantik sejagat raya ini ialah cerdas. Bagaimana tidak, darinya aku belajar banyak hal. Banyak sekali. Sampai aku sendiri tidak bisa menghitung seberapa banyak.Dari ibu, aku diajarkan etika sesederhana makan menggunakan tangan kanan. Membaca doa sebelum memulai dan mengakhiri aktivitas apapun. Diajari murah senyum dan ringan lisan mengucapkan kata-kata mulia, seperti “maaf”, “tolong”, dan “terimakasih”.Lewat kecerdasannya pula aku diajari mengeja kata diawali dengan gabungan 3 hingga 4 huruf dalam kata lalu menjelma menjadi tumpukan buku siap santapIbu jugalah yang membantuku menemukan beda jahe dan kunyit, merica dan ketumbar. Cara meracik segelas kopi yang nikmat hingga ajariku cara meramu semangkuk sup ayam yang lezatLewat wanita yang ku panggil ibu, aku jadi banyak tau. Terimakasih ibu :))



10. Nia ApriliyahApa kesan terbaik anda tentang ibu? Aku belajar banyak dari perempuan bertangan ajaib dan berparas cantik ini. Dia mengajariku, betapa pentingnya sifat sabar. Ya sabar, sabar mengajari adikku yg sedikit berbeda dengan teman sebayanya. Terkadang, ibu selalu menyunggingkan senyum manisnya, melihat perubahan adik yg pandai mewarnai, mengeja dan menghafal doa sehari-hari. Meski tidak banyak- tapi itu cukup membuat ku bangga. Usiannya memang sudah 40th. Tapi, ibu tidak henti-hentinya mengingatkan aku, untuk selalu memaafkan kesalahan orang lain, tidak pendendam dan saling berbagi walau sedang kekurangan. Terimakasih ibu. 


 11. Betty permana
 Kalau wali bilang nenekku pahlawanku, aku juga punya pahlawan. Namanya terdiri dari tiga huruf saja, ibu atau dalam keluarga saya dipanggilnya mamak. Mamakku :D Ya, ibu yang sudah brojolin aku ke dunia ini yang macam-macam rasanya. Karena sudah dibrojolin, aku bisa ngerasain lezatnya masakan ibu, kasih sayang ibu, kekhawatiran ibu. Kesannya banyak sih. Tapi ada hal yang paling ibu khawatirkan, kalo aku sakit, ibu akan berkata, "Kamu sakit sehari, mamak sakitnya tiga hari." Itu emak kalo ngomong jeru banget. Hal paling khusus yang mamak lakukan kalo aku lagi tepar and terkapar, halah bahasanya, itu ya, biasanya lebih rajin solat malem sambil doain saiyah,hehehe. Itu aja cerita dariku :D


Posting Komentar untuk "Peserta Kuis Buku La Taias for Ummahat : Kekuatan Itu Bernama Ibu"