Melatih Karakter Ikhlas Pada Anak

Assalamualaikum sahabat Smart Mom, 

Beberapa hari yang lalu kami mengalami musibah. Saat duduk di teras, usai membuat video ucapan selamat milad kepada FLP Yaman dan mengirimkan kepada Suwanda Ketua FLP Lampung, hpku dirampas oleh seorang laki-laki tak dikenal. Senja kala itu emang sepi. Tetangga kiri dan kanan tampak sedang tak di rumah, maklum Ahad orang banyak mudik atau jalan-jalan. Sekitar Pukul 17.00 WIB usai membuat video, aku membuat menggambil gambar kegiatan Fatih dan usai itu memilih foto-foto yang akan diupload untuk sebuah campaign. 

Lenovo A70 yang banyak berjasa dalam dunia blogku :)

Tak lama hp itu terlepas ditangan. Repleks aku berteriak dan mengejar. Laki-laki itu memarkir motornya tidak di depan rumahku tapi agak ke samping rumah tetangga. Aku mengejar bersama sulungku Faris, sempat terlihat wajahnya yang tanpa helm. Tinggi tegap, rambut cepak dan mata melotot. Dia juga berjaket hitam mengkilat dan motor matic. Saat di depan rumah tetangga aduh tarik menarik, aku sempat terseret motor dan terjatuh. Tetangga di kosan samping rumah tetangga keluar dan ikut mengejar, tapi kalah cepat karena dia bawa motor. 

Sadar tak bisa mengejar, aku balik ke rumah ingat Aisyah di rumah sedang tidur dan motor masih di depan rumah. Aku yang masing ngos-ngosan berasa capek sekali, termasuk emosi huhu.... kaki sudah ngilu sekali untuk berjalan. Faris dan Fatih terlihat sedih, mereka berdua kupeluk. 

"Ikhlaskan ya, nak hp Ummi hilang!"

Malam itu kami muhasabah diri, mungkin banyak kelalaian dan alfa dari kami menjadikan Allah yang penuh rasa sayang menyentil dengan cara ini. 

"Sabar ya Mi," kata suamiku. Kami akhirnya terlelap.

Paginya Faris minta izin tidak masuk sekolah. Telapak kakinya luka karena ikut mengejar perampok itu. Kulitnya mengelupas agak besar sulit berjalan. Sedangkan Fatih mau sekolah. Sampai siang aku masih melatih rasa traumaku duduk di depan teras. Ya Allah.... cemas sekali kalau ada yang bertingkah jahat lagi.

Bersama suami aku intropeksi. Ah, banyak hal yang perlu kami benahi.

"Umi sudah ikhlas?" tanya Faris. Ah, nak.... pada kalian Ummi belajar tentang ikhlas. Pada kalian Umi melatih kesabaran.
"Kenapa Mas? Mamas sedih?"
"Iya, Mamas sedih lihat Umi tadi jatuh," kata Faris.

"Gimana Mi kalau maling itu menghapus kerjaan Ummi?" kali ini Fatih nangis sesegukkan. 

Ya Allah, anak-anakku. Kalian berhati lembut semua masih memikirkan perasaan Umi. Memang di depan anak-anak aku tak ingin mereka tahu aku banyak pikiran setelah hp itu hilang. Banyak group dan data penting yang ikut lenyap. Foto hasil liputan, video di Sumia Clinic, kontak rekan bisnis Tapis Blogger dan lainnya. 

"Umi, kenapa rumah F (nama seorang temannya), kebakaran?"
"Umi tidak tahu Bang, tapi Allah mengajarkan kita bersabar dengan ujian."
"Sedih ya, Mi rumah F kebakaran," ujar Fatih saat melewati sisa rumah sahabatnya.
"Iya tapi F udah engga sedih kan?" aku menyebut nama temannya. "Abang juga jangan sedih lama-lama hp Umi hilang ya!"

Disetiap kejadian selalu ada hikmahnya. Anak-anak belajar ikhlas dan mengetahui di dunia ini ada orang baik dan orang jahat. Kewaspadaan di mana pun berada. Bahkan di depan rumah sendiri. Ada saatnya kita telah berusaha maksimal tapi Allah memberikan takdir lain. Mungkin kurang sholat dhuha, mungkin kurang sedekah, mungkin kurang istighfar dan masih banyak lagi penyebab kejadian.

Nak, kelak kalian terus belajar apa arti rasa ikhlas melepas apa yang telah Allah titipkan. 


5 komentar untuk "Melatih Karakter Ikhlas Pada Anak "

  1. Aku juga ingin mengajarkan itu pada anakku. :') Tapi, entah bagaimana caranya.

    BalasHapus
  2. Sabar ya, Mbak? Insyaallah akan diganti dengan yang lebih baik oleh Allah. :')

    BalasHapus
  3. Faris dan Fatih perhatian sekali. :') Aku sapai terharu.

    BalasHapus
  4. Iya mbak mungkin masih banyak kurangnya. Jadi ingat kejadian waktu hape diambil org juga mbak 😢

    BalasHapus
  5. Ikhlas memang lebih mudah diucapkan daripada dijalani.

    Btw, maling sekarang makin nekat, ya. >.<

    BalasHapus

Terima kasih telah meninggalkan jejak. Mohon maaf komentar saya moderasi untuk menghindari spam. Mohon juga follow blog, Google +, twitter: @Naqiyyah_Syam dan IG saya : @naqiyyahsyam. Semoga silaturahmi kita semakin terjalin indah ^__^