Cara Melatih Anak Bersosialisasi Sejak Dini



1. Bagaimanakah kondisi ideal sebuah keluarga ketika hidup di masyarakat? Haruskah tetap mau bermasyarakat, misal ikut kegiatan pkk dll?

Idealnya tinggal di masyarakat melebur bergaul dan menjaga silaturahmi. Bersyukur di lingkungan rumahku masih ada kegiatan seperti arisan, pengajian subuh di hari Ahad,  lomba 17 Agustusan untuk anak-anak,  hingga masak dan makan bareng saat Idul Adha. 

2. Seberapa penting orang tua perlu melatih anak untuk belajar bersosialisasi di lingkungan masyarakat?

Penting sekali diajarkan sejak dini. Anak yang pandai bersosialisasi akan disukai temannya. Mampu menyelesaikan masalah dan timbul rasa percaya diri. Ini membantu dia bertahan kelak saat dewasa menghadapi tantangan hidup. Lebih penting lagi peran kerjasama kedua orang tua. Ayah dan Ibu harus kompak dalam menerapkan. Konsep parenting di keluarganya.

3. Bagaimana caranya?
Anak harus dibekali terlebih dahulu seperti latihan dengan 4 kata ajaib, maaf, permisi, tolong dan terima kasih. Selain itu, kenalkan adab dengan orang tua dan berteman. Pengalaman, teman-teman anakku diajak bermain ke rumahku, aku dapat melihat dan mendengar bagaimana anakku bersosialisasi atau bermain. Apakah mau berbagi mainan, mau memaafkan atau bagaimana emosinya? Kalau anak berselisih dengan teman juga harus dicari masalahnya. Agar anak bisa menyelesaikan sendiri. 


4. Saat ini, lingkungan pergaulan anak anak tidak semuanya steril dari hal negatif, justru kadang anak mendapatkan hal hal negatif dari luar rumah. Kalau demikian kondisinya, apakah anak tetap harus dilatih bersosialisasi dengan lingkungan? Atau lebih baik anak di rumah terus agar tidak terpengaruh?

Tetap harus dilatih karena dunia kerja atau saat dewasa kelak tidak hanya lingkungan positif. Kami pernah tinggal di lingkungan yang sangat beragam, anak belajar dan mengenal berbeda agama, suku dan profesi orang tua. Dengan memberikan bekal yang cukup seperti dievaluasi kosa kata yang didapat dari luar, diekplor di rumah dan diberi masukan mana yang baik/tidak. 


5. Bagaimana membentengi ananda agar punya "imunitas" yang kuat dalam pergaulan, sehingga tidak mudah terpengaruh lingkungan?

Melalui dongeng, membacakan buku, nasehat dan contoh nyata. kenalkan ke anak sejak dini mana anggota tubuh yang boleh dipengang dan tidak boleh dipegang oleh orang lain. Selain itu, orang tua terus mengawasi anak. Bukan berarti anak dikekang tidak boleh main di luar rumah, tapi ortu perlu tau informasi anak main dengan siapa, di mana dan buat kesepakatan lama bermainnya.

6.  Bagaimana mendidik ananda agar menjadi pribadi yang inspiratif bagi teman teman di rumah atau sekolah?
Di rumah kami membiasakan jadwal mendongeng sebelum tidur, biasanya suami menceritakan kisah pahlawan dan sahabat nabi. Cerita perjuangan dan hero ini akan mudah sekali menanamkan karakter pada anak menjadi lebih berani, kuat dan pantang putus asa.

Selain itu kami menyiapkan buku-buku bacaan yang bercerita motivasi dan bergambar sehingga anak-anak tertarik. Ada juga flash disk anak muslim untuk membantu media pembelajaran di rumah. 

Aku juga membuat mainan sendiri dari barang bekas. Bekal bermain dengan anak ini membuat anak lebih percaya diri karena ortunya mengenali nya dan mau bermain dengannya. Ini bekal anak mampu bersosialisasi di luar rumah. Perbanyak bercerita, bermain dan berbicara dengan anak


7. Apa "rambu rambu" yang harus dibuat orangtua ketika anak main di luar rumah?

Satu, izin keluar rumah
Dua, pulang sebelum maghrib
Tiga, saat jadwal makan sudah di rumah
Empat, tidak bermain PS /warnet
Lima, tidak bermain jauh.
Enam, menjaga anggota tubuh dari pegangan orang lain

Biasanya anak-anak bermain di masjid dekat rumah, Alhamdulillah masih terpantau. Pernah juga anak bermain agak jauh ke rumah temannya. Kami pun memberikan pengertian dan nasehat untuk tidak mengulanginya dengan memberikan pemahaman kenapa orang tua kuatir.
8. Apa akibatnya jika sebuah keluarga jarang berinteraksi dengan masyarakat sekitarnya? 

Ada banyak manfaat jika anak-anak berinteraksi dengan masyarakat atau tetangga adalah anak akan berlajar berempati dengan berbagi, tenggang rasa, mandiri dan lainnya. Namun, jika kedua orang tua tidak memberikan contoh yang baik, anak jadi penyendiri, sulit bersosialisasi dan kesulitan menyelesaikan masalah saat bermain.  

9. Bagaimana pula dampaknya terhadap perkembangan anak?
Anak yang pintar berosialisasi lebih mandiri, lebih empati dan latihan belajar menjadi pemimpin. Dalam bermain atau bersosialisasi dengan banyak orang, anak berlatih untuk berbicara, berbagi peran/tugas dengan temannya, dan lainya. Inu menjadi bekal anak jika kelak sekolah, dunia kerja dan mengabdi ke masyarakat.

6 komentar untuk "Cara Melatih Anak Bersosialisasi Sejak Dini"

  1. Melatih anak untuk bersosialisasi memang harus sejak dini ya Bun

    BalasHapus
  2. Wah betul banget tuh kalau mau keluar rumah harus izin dulu. Biar orangtua nggak khawatir

    BalasHapus
  3. Bersosialisasi memang penting banget ya Bun dan perlu dilatih sejak masih kecil

    BalasHapus
  4. Penting banget nih dikenalkan dan dilatih ke anak mulai sejak kecil

    BalasHapus
  5. Terima kasih informasinya. Memang benar kalau bersosialisasi itu harus dilatih sejak dini

    BalasHapus
  6. Taka tuh termasuk yg supel mak kata tetangga padahal aku belom ngajarin
    Apa krn dia liat langsung yak

    BalasHapus

Terima kasih telah meninggalkan jejak. Mohon maaf komentar saya moderasi untuk menghindari spam. Mohon juga follow blog, Google +, twitter: @Naqiyyah_Syam dan IG saya : @naqiyyahsyam. Semoga silaturahmi kita semakin terjalin indah ^__^