Hindari Hal Ini, Jika Anda Ingin Jadi Jurnalis

Hindari Hal Ini, Jika Anda Ingin Jadi Jurnalis. Assalamualaikum Sahabat Smart Mom, lama tidak cerita di blog ya. Hal ini karena aku sedang belajar kembali menjadi jurnalis. Yap, aku bergabung dalam salah satu portal berita. Di sana aku banyak belajar hal baru, mau pun mendalami hal yang selama ini aku ketahui, seperti SEO atau menulis berita dengan rumus 5W + 1 H.

Hindari Hal Ini, Jika Anda Ingin Jadi Jurnalis
Uniknya, aku baru memahami kenapa menulis di blog itu berbeda sekali menulis berita online. Jika di blog wajar sekali 1 paragraf isinya min 4 baris, tapi di berita online kita akan menemukan 1 paragraf hanya 2-3 baris saja. Nah, itu pilihan ya Moms, apalagi di era digital ini orang nyaman baca di hp aja, loh!

Selanjutnya setelah mengikuti pelatihan aku berhasil lulus dan kembali kerja sebagai jurnalis. Btw, ada beberapa hal yang aku ingin share semoga ini bermanfaat ya!

Hindari Hal Ini, Jika Anda Ingin Jadi Jurnalis 

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar Moms tidak melakukan kesalahan berikut :

1. Saltik
2. Fonetik (ejaan, tanda baca)
3. Morfologi (diksi, imbuhan, istilah asing, kata majemuk)
4. Sintaksis (struktur kalimat, pargraf, logika bahasa)

Jujur, aku belum sempurna nih. Kadang masih suka salah ketik dan juga ilmu menulis itu harus  sesuai rujukan KBBI, EYD V, Tesaurus dan persamaan kata. Ini sering banget salah, hiks!

Apalagi kalau mau menulis sesuai Google Trends, lebih sering aku itu nulis kok sesuai isi hati saja sih? Emang sih ada kolom Gaya Hidup atau Hiburan dan Khazanah, eh aku tuh pengen juga nulis view banyak tema lainnya, hahah... tapi... itu susah risetnya, Moms!

Sebagai perempuan yang menginginkan kemandirian finansial, aku juga berharap menulis menjadi salah satu jalanku menuju kesuksesan. Standar sukses orang emang berbeda-beda, tapi aku juga pengen punya harapan bisa naik haji atau pun umroh.

Apakah ngeblog enggak cukup bikin kaya? Siapa bilang? Bisa saja. Apalagi kalau dia konsisten dalam menulis dan memasang Google Adsense, rajin menyasar keyword yang lagi trend atau SEO Friendly, bisa banget makin sukses.

Pilihan itu ada ditangan kita untuk diam di tempat atau berjuang lebih keras. Ini salah satu teman saya ini memilih menjadi working mom. Salah satunya adalah mendapatkan penghasilan. Sudah terbiasa mendapatkan penghasilan sendiri sejak kuliah, membuat ia pengen punya penghasilan sendiri setelah menikah. 

Sama seperti yang aku alami. Sejak kuliah aku pernah jadi jurnalis di kampus. Mengelola media kampus dan mendapatkan penghasilan per bulan. Jujur, happy banget saat di kampus dulu. Menjalankan hobi yang menghasilkan dan bisa beli buku yang disukai, bahaya tak terkira.

Kini aku menemukan semangat baru sejak jadi jurnalis kembali. Entah kelak bisa menghasilkan puluhan juta atau hanya ratusan ribu, tapi perasaan bahagia itu tidak terlukiskan, loh Moms!

Namun, apa pun itu profesi yang kita pilih saat ini, semoga pekerjaan utama kita sebagai ibu rumah tangga tak luntur. Saya jadi berkaca dengan ketangguhan ibu saya dulu. Ibu tidak berkesempatan sekolah tinggi, tapi oleh ayah diikutkan kursus memasak, menjahit dan membatik. Usaha ibuku berkembang hingga bisa membantu ekonomi keluarga.

Nah, kesempatan inilah yang aku lakukan menjadi ibu rumah tangga, tapi tetap berpenghasilan. Walau kata suami, laki-laki itu senang loh dimintai uang sama istrinya, tapi... kalau ada duitnya! Hahaha... artinya, tetap aja perempuan membantu ekonomi keluarga lebih disukai. Kalau mau beli pembalut enggak minta-minta lagi, hihi...

Kembali ke jurnalis tadi, intinya menulis di blog itu menyenangkan, menulis di portal online juga menyenangkan. Bertemu dengan orang-orang baru dan menjadi satu tim itu menyenangkan. Doakan aku ya bisa beradaptasi dan terus berkarya!

Posting Komentar untuk "Hindari Hal Ini, Jika Anda Ingin Jadi Jurnalis "