Review Buku Raisya Cookies of Love Series: Rasa dari Hati, Cinnamon Cookies

Assalamualaikum Sahabat Smart Mom, 

Menjadi ibu adalah sebuah anugerah. Sejak awal dinyatakan hamil, sejuta rasa bahagia memenuhi dada. Mimpi-mimpi mulai ditajut untuk masa depan sang buah hati. Apalagi kalau sudah lama dinantikan. Di mana mulut-mulut tak bertanggung jawab mencercah dan menghakimi, "Kapan hamil? atau "Kok, belum punya anak?" sakit hati, tapi Allah tempat sebaik-baiknya mengadu.


Raisya Cookies

Lalu, aku berkenalan dengan si tokoh dalam buku yang aku baca ini. Menohok sekali, membuat aku merenung, "Aku bisa apa jika Allah berkehendak?" tugasku di dunia ini beribadah kepada-Nya dan terus berjuang. Masalah apa pun akan Allah bantu dan ada jalan keluarnya.

Maka, inilah kisah si Raisya, Bundanya (Ata) dan Papanya (Al). Buku non fiksi memoar ini akan "mencubit" sisi nuranimu sehingga kamu semakin paham kehidupan harus berlanjut, apapun yang terjadi!

Review Buku Raisya Cookies of Love Series: Rasa dari Hati, Cinnamon Cookies



Judul Buku    : Raisya Cookies of Love Series: Rasa dari Hati, Cinnamon Cookies
Penulis          : Pena Cahaya Sahabat Surga
Penerbit         : PT. Cahaya Muda Berdikari, Surabaya, Jatim
Cetakan         : I , Mei 2023
Halaman        : 119 Halaman

Adalah Ata si tokoh pemilik ceria kisah pada buku ini memulai cerita, ia membuka kisahnya dengan renungan, begini:

"Tahu kayu manis? Hmm, rasa dan wanginya memang khas. Coba tambahkan kayu manis itu pada kukis, pisang goreng atau bahkan kopi. Dijamin deh, makanan dan minuman itu akan bertambah sedap! Ironisnya, jika kita terlalu banyak menambahkan kayu manis pada hidangan kita, maka bukan lagi sedap yang dirasakan, melakinkan sedikit pahit yang tidak menggenakkan lidah."


Review Buku Raisya Cookies

Kisah Al berlanjut diawali pertemuan dengan sang suami bernama Al di showroom mobil. Berlanjut ternyata keluarganya menyetujuinya, padahal awalnya Ata sembat merasa Al bukanlah tipenya karena terlalu serius, sederhana dan merasa takut hidupnya akan bosan. 

Namun, jika Allah berkehendak, keraguannya terbantahkan oleh nasehat maminya, " AL itu sederhana dan nggak aneh-aneh. Cari laki-laki itu nggak usah yang aneh-aneh," kata maminya. Sejak itu, mereka dekat dan menyiapkan pernikahan pada tahun 2003.

Seperti rumah tangga pada umumnya, mereka semangat menjalani kehidupan. Tahun 2005 mereka diberangkatkan papi Ata ke Mekkah untuk menjalankan umrah dan setahun kemudian berangkat haji.

Setelah 8 tahun menjalankan program kehamilan dan pernah mengalami keguguruan, Ata dinyatakan hamil di September 2021. Keluarga kecil ini senang luar biasa ketika kelahiran putri tercinta mereka Raisya.

Lagi-lagi Allah menguji mereka, Raisya terlahirkan istimewa, ia mengidap down syndrom. 

"Terus gimana, Bun? tanya Al yang terheran-heran melihatku tampak tenang."

Ata ternyata sangat tegar, ujian ini dihadapinya dengan gagah bahkan menyatakan kehadiran Raisya adalah "Laboratorium Kehidupan Kita," kepada suaminya. Beruntung kedua orang tuanya menerima penuh cinta kehadiran Raisya membuat Ata sangat terhibur.

Ujian ternyata belum selesai. Saat Indonesia dilanda Covi-19, Al harus dirawat di rumah sakit tanpa ditemani istri dan anaknya yang harus isolasi mandiri. Bahkan ketika berjuang dan melepaskan perpisahan, Ata hanya dapat melihat lewat video call kepergian suaminya. Ata sempat metalqin dan membimbingnya.

Hari demi hari Ata akhirnya berjuang bersama Raisya untuk saling menguatkan. Raisyah ternyata suka membuat Cookies dan menitipkan hasil buatannya ke toko dekat rumahnya. 

Usai Baca Buku Raisya dan Cookies

Jujur, awalnya aku pikir buku ini bercerita banyak mengenai perjuangan Raisya dan Cookies, ternyata ini cerita tentang awal pertemua ibu dan bapaknya. Tapi, karena ke depan akan ada buku lainnya, aku maklum sih karena masih seri pertama. Salut dengan gaya bahasa buku ini. Mengalir cepat, tidak bertele-tela, pilihan diksinya pas mudah dipahami. 


Karya Anak Down Syndrom Raisya Cookies

Apalagi kesukaan Raisya membuat cookies menarik sekali, insipratif untuk anak istimewa penyandang down syndrom. Apalagi penerimaan keluarga yang memilki cinta yang besar, membuat Raisya tumbuh menjadi anak yang giat belajar, seperti diceritakan Raisya sekolah di Lentera Fajar yang mengakomodasi pendidikan bai anak berkebutuhan khusus.

Raisya juga difasilitasi keluarga untuk belajar membuat cookies. Walau menimbang bahan masih dibantu, ia sangat menikmati proses membuat kue, dari mengadon bahan, menguleni hingga kalis sampai masuk ke oven.

Menikmati Cookies Buatan Raisya

Aku awalnya enggak suka bau kayu manis. Tapi, mencicipi cookies buatan Raisya ini enggak bikin mual atau pahit. Menurutku, rasanya pas, apalagi ukurannya besar. Cover bukunya juga menarik dengan lembaran per lembar di isi dengan qoute dan infografis ciamik serta warnanya cerah.


Karya Anak Down Syndrom- Raisya Cookies

Lembar demi lembar tidak bosan untuk dibaca dengan harga buku Rp. 175 ribu plus dapat 3 cookies ukuran besar, menurutku wajar dan cocok banget. 

Aku menunggu seri berikutnya, berharap kisah Raisya mengenal cookies dan kayu manis atau bahan dapur lainnya lebih tereksplor. Akan lebih menarik jika ada foto atau ilustrasi Raisya membuat cookies, ya?

Nah, buat yang penasaran dan ingin segera memiliki buku dan cookies ini, silakan cek di medsosnya, ya!

@raisyacookies.idn
@raisyarasadarihati.idn

Selamat mencoba!

11 komentar untuk "Review Buku Raisya Cookies of Love Series: Rasa dari Hati, Cinnamon Cookies"

  1. Tampilan dari bukunya juga kelihatannya menarik nih ya, Kak

    BalasHapus
  2. Kalau membaca buku yang bergambar seperti itu tentunya tidak membosankan ya

    BalasHapus
  3. Wah dapat bonus cookiesnya juga nih ya, Kak. Kelihatannya enak banget

    BalasHapus
  4. Rekomended banget nih, Kak bukunya. Saya jadi pingin punya juga

    BalasHapus
  5. Enak banget nih kelihatannya cookiesnya. Saya jadi pingin nyicipi juga hihi

    BalasHapus
  6. Belum pernah ngerasain cinnamon cookies sih. Tapi kalo dari tampilan, sepertinya enak. Baca dari reviewnya, bukunya juga menarik. Menginspirasi banget.

    BalasHapus
  7. Kok isinya seperti relate sekali dengan saya yang lagi menunggu hadirnya buah hati. Pasti sangat berat rasanya. Apalagi sepeninggal suami. Sungguh sangat menginspirasi. Menjadi ibu yang mendampingi tumbuh kembang anak spesial tapi demikian produktifnya.

    BalasHapus
  8. Ini Raisya bukan penulisnya ya? Atau pena cahaya sahabat surga nih nama penanya raisya? kagum kalau bener raisya penulisnya. Masya Allah anak down syndrom bisa menghasilkan karya sebuah buku itu luar biasa menurut saya.

    BalasHapus
  9. Kalau buku dengan bergambar gini, baca jadi nggak mudah bosan ya. Btw, pngen deh cobain cookiesnya, sepertinya enak.

    BalasHapus
  10. . Boleh, nih, dibikin cara pembuatannya juga

    BalasHapus
  11. Andai aku ada di posisi Ata..pasti dah nangis Bombay. Keren banget ya ..di usia semuda itu dia dapat insight hidup bahwa sejatinya hidup itu adalah sebuah laboratorium kejidupan

    BalasHapus

Terima kasih telah meninggalkan jejak. Mohon maaf komentar saya moderasi untuk menghindari spam. Mohon juga follow blog, Google +, twitter: @Naqiyyah_Syam dan IG saya : @naqiyyahsyam. Semoga silaturahmi kita semakin terjalin indah ^__^