Hamil Bahagia, Sehat dan Tetap Beraktivitas? Ini Rahasianya!

Saat hamil besar ikut outbound guru SDIT Permata Bunda Lampung

Assalamualaikum apakabar sahabat Smart Mom, aku mau cerita nih soal pengalaman hamil anak kedua. Saat itu, aku masih mengajar dan sibuk mempersiapkan pindah mengajar dan pindah rumah ke Bandar Lampung. Alhamdulillah aku sehat, janinku sehat dan melahirkan secara normal. Nah, ini kisahku hamil bahagia, sehat dan tetap beraktivitas :)

Sudah dua hari badanku lemas sekali. Kupikir karena aku kecapekan begadang menunggu Faris yang sedang demam. Ya, Faris sulungku sudah dua hari panas tinggi. Agak rewel ketika malam, Akibatnya aku kurang tidur dan merasa lemas. Pagi itu aku menemani Faris ke dokter. Sambil menunggu, akupun ngecek tensiku.


“Mbak, kok aku lemes banget sih?” tanyaku pada perawat itu. “Tensinya bagus lo, bu,” ujarnya ketika melihat hasil tensiku yang 100. “Tapi kok aku agak pusing ya?” tanyaku lagi. “Mungkin HB-nya, bu.” Jawabnya.


Usai menemani Faris berobat. Pikiranku mengembara. Aha, bulan inikan aku belum datang haid. Duu…aku hamil gak ya? Fariskan udah mau 5 tahun. Beli nggak ya test pack itu? Mataku melirik tajam ke arah test pack yang mengoda di lemari kaca obat. Setelah menimbang, kubeli juga akhirnya test pack itu. Tak tanggung-tanggung, aku beli dua! Takut kecewa lagi, jadi jaga-jaga kalo strip dua belum nongol di tes pertama. Pulang ke rumah tak sabar aku segera ke kamar mandi, mempersiapkan sebuah wadah khusus untuk mengetes air seniku. Tak lama keluar tanda strip. “Ya, belum deh!” aku kecewa dengan tanda strip yang hanya satu. Segera kubuang test pack itu ke tong sampah.

Menemani Faris cek darah karena demam
Siang itu rasa kecewa menerpa, pertanyaan kembali muncul,”Kapan nih hamil lagi?” kulihat test pack satunya. Ya, besok lagi deh bangun tidur kucek, sapa tau ada keajaiban. Memang sebenarnya tes yang lebih akurat usai bangun tidur pagi. Tapi, bidanku pernah cerita, “Kalo memang hamil, mau tes pagi, tes siang, tanda strip akan muncul.”

Subuh menjelma. Senangnya hatiku Faris sudah tak panas, malah mau minum susu. Sebelum subuh langsung saja kulirik lagi test pack satunya. Sia-siap lagi ke kamar mandi. Kali ini aku tak langsung melihat hasilnya. Kubiarkan test pack itu berlama-lama dan kugoyang-goyangnya sambil berdoa ada keajaiban. Dan…ternyata…Allahu Akbar! Benar-benar muncul strip dua! Aku kaget sekaligus bahagia. Bingung juga ada. Ini benar atau mimpi ya? Rasanya takpercaya. Siang kemarin aku cek negative kok sekarang positif?

Paginya dari pada penasaran, aku ke lab memeriksakan urinku. Setengah jam aku menunggu hasilnya benar-benar membuatku kaget! Bahagianya bisa hamil lagi! Subhanallah, hampir lima tahun aku menunggu kehamilan keduaku, akhirnya dapat amanah lagi di rahimku. Bahagia sekali! Kutelpon suamiku yang tugasnya di Bandar Lampung. Berita gembira segera menyebar ke keluarga besarku. Ketika sampai ke rumah, rasa penasaran membawaku membongkar tong sampah. Kutemukan test pack yang kubuang kemarin. Ternyata tanda stripnya ada dua. Strip pertama merahnya lebih terang dan strip kedua masih merah muda.

Olala, kemarin itu karena tak sabaran, belum keluar stip keduanya aku sudah membuang test pack itu. Mengingatnya aku jadi tertawa geli. Episode Bumil Seminggu berikutnya mulailah aku merasakan mual, muntah,pusing dan rasa lemas yang amat sangat. Istilah kerennya, morning sikness.

Saat hamil kedua tetap beraktivitas. Bedah buku Cinta Monyet Never Forget di Way Jepara
Dulu kehamilan Faris tidak terasa begini. Tapi kehamilan kedua ini badanku lain. Ketika pagi hari aku merasakan mual dan lemas. Malam hari muntah-muntah. Betisku kiriku kram dan mudah sakit. Perutku juga sering kram. Maunya diperhatikan suami terus. Emosipun sering meledak-ledak. Lama aku termenung dan bertanya pada diri sendiri, “Ini hamil untuk siapa, sih?” Jika untuk suami, tentu suami bahagia, tapikan yang merasakan diri kita sendiri. Jika untuk keluarga besar, toh mereka sudah banyak penerus keturunan.

Jadi hamil ini untuk aku, ya? Ya, betul sekali!

Hamil ini adalah jihadku! Jihadku sebagai seorang perempuan. Ada segudang pahala yang Allah janjikan untuk perempuan yang ikhlas dalam mengandung, melahirkan dan menyusui kelak. Subhanallah, hatiku langsung berteriak: yes! Aku mau berjihad!

Saat bedah buku, susahnya itu nahan pipis hiks...

Maka, kumantapkan niatku untuk membuat daftar perlengkapan jihad kehamilanku pada calon janinku. Apalagi menjelang 120 hari saat ditiupkan ruh ke dalam rahimku, saat-saat penting itu tidak akan aku lewatkan. Saat di mana Allah memberikan sebuah perjanjian untuk calon janin. Programpun dijalankan sebagai ungkapan bahagia karena bisa hamil lagi : 

Pertama: Bersyukur. Aku bersyukur pada Allah aku telah diamanahkan hamil lagi. Target ibadah semakin kukencangkan. Membuat jadwal kapan harus dizikir, tilawah dan sholat sunah lainnya.

Kedua: Kontrol bidan atau dokter. Nah, ini aku programkan dengan sebaik mungkin. Di minggu ke 4 kehamilan aku USG untuk melihat kepastian kehamilanku. Aku pun minta saran makanan, vitamin atau kegiatan apa yang harus kulakukan saat kehamilanku. Maklum aku seorang guru, aku mengajar dari pagi dan kadang hingga jam 4 sore. Apalagi harus membawa motor sendiri. Nah, saran para medis sangat diperlukan. Okelah, biaya kontrol mulai disiapkan dalam anggaran rumah tangga.

Ketiga: Merancang Pendidikan Untuk Janinku. Ya, sejak dinyatakan hamil. Aku mulai mencari buku-buku tentang kehamilan. Baik makanan yang pas untuk ibu hamil, senam hamil sampai metode melahirkan secara relaksasi hypnobirthing. Aku mempelajari metode-motode kehamilan yang bahagia.


Kenapa bahagia saat hamil?

 1. Kehamilan adalah sebuah keajaiban kuasa Allah, tentu bahagia sekalikan dipilih Allah dapat hamil?

2. Ketika hamil kata orang aku lebih cantik. Hehehe…mungkin ini aura ibu hamil ya?

3. Dapat perhatian lebih dari suami. Pas ingin makan pempek Palembang, aku langsung minta dibelikan dan ketika suami membawanya, aiiih…senangnya! Ya, pendidikan itu seperti menjaga kondisi hatiku agar tetap stabil, malu kan kalo aku cengeng,nanti menular ke janinku. Menjaga pikiran agar tetap optimis, walau ketakutan melahirkan sungsang masih membayangiku. Akupun mencoba menjaga sikap dan perbuatanku.



Hamil 2 bulan ke Jakarta kopdar dengan teman-teman FLP Bekasi
Kemana-mana bawa ransel besar isi makanan hahaha...biar ibu hamil enggak kelaperan :)

Berharap anakku kelak menjadi anak yang sholeh atau sholehah. Akupun tetap semangat beraktivitas di luar. Aku tetap mengisi beberapa pelatihan menulis dan bedah buku. Walau lokasinya cukup jauh dan membawa motor sendiri. Kukatakan pada janinku, “sehat ya, nak. Ummi mau ngajak bedah buku nih!” Alhamdulillah ketika hari H-nya badanku sehat, fresh dan acaranya sukses. Bahkan banyak yang memesan bukuku, Cinta Monyet Never Forget. Bahkan ketika aku harus ke Bandar Lampung dan menempuh 3 jam perjalanan di dalam bis. Aku susah sekali menahan pipis.

Kuajak terus janinku berdialog, “Sabar ya sayang, ntar lagi kita sampai kok,” atau ketika aku menahan diri untuk tidak minum pil anti mabuk. Maklum sebelumnya aku tak bisa pergi dengan mobil bila tanpa obat antimo. Sejak hamil, ajaib aku bisa menahan rasa muntah itu! Aku tak memakan obat anti mual, tapi bisa tidak muntah. Itu karena aku menerapkan ilmu hypnosis dan hpynoterapi untuk kehamilanku kali ini. Sambil berdialog dengan janinku, aku terus memberikan kata-kata postif pada diriku sendiri, “Ayo semangat, tidak mabuk kok!” terus….hingga sampai tujuan. 

Alhamdulillah hamil sehat dan bahagia tercapai. Bahkan ketika hamil anak kedua ini aku jalan-jalan ke Jakarta, Bandung, dan Bandar Lampung, lho! Kini anak keduaku sudah usia 4 tahun, sudah masuk PAUD dan Insya Allah Juli 2016 ini masuk TK.



Bersama anak keduaku, Fatih di usia 2 1 minggu

Nah, itulah pengalamanku saat hamil anak kedua. Hamil bahagia, sehat dan tetap beraktivitas. Serukan? Semoga pengalaman melahirkan normal anak kedua segera menyusul kutulis di blog ini.

Met beraktivitas sahabat Smart Mom :)


12 komentar untuk "Hamil Bahagia, Sehat dan Tetap Beraktivitas? Ini Rahasianya!"

  1. Ah sayang banget ya mak NAqi waktu ke Bekasi nggak ketemu aku...

    *Add balik dong :D

    BalasHapus
  2. kaget banget baca ini,mba naqy ternyata pernah mendarat di bekasi.Dan aku gak ketemuan.Nyaripintu ajaib doraemon buat ngulang lagi,hohoho mau ketemuan sama mba naqy juga. moga dilain waktu dan disaat yang tepat ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. waah betul, waktu itu ketemu teman2 FLP Bekasi bahagiaaa banget deh

      Hapus
  3. Alhamdulillah, hamil, melahirkan dan dikasih kesempatan mendidik anak itu anugerah ya mbak

    BalasHapus
  4. hamil tidak menghalangi untuk tetap beraktivitas ya mbak. Maaf aku baru bisa mampir mbak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mbk, tetap beraktivitas, karena hamil bukan penyakit :) kecuali ada halangan secara medis

      Hapus
  5. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  6. Aku lagi hamil kedua juga. Rasanya nano-nano

    BalasHapus
  7. Subhanallah mbak sangat menginspirasi, saya seorang guru dan sedang hamil mohon doanya agar bisa menjalankan kehamilan bahagia hingga tiba waktunya melahirkan, amiin

    BalasHapus
  8. Hamil memang selalu sarat dengan pengalaman aneka rupa, setiap bumil pasti punya cerita unik dan berbeda. hehehe :*

    BalasHapus

Terima kasih telah meninggalkan jejak. Mohon maaf komentar saya moderasi untuk menghindari spam. Mohon juga follow blog, Google +, twitter: @Naqiyyah_Syam dan IG saya : @naqiyyahsyam. Semoga silaturahmi kita semakin terjalin indah ^__^