Pengalaman Liqo, Keluarga Mengaji



Assalamualaikum Sahabat Smart Mom,

Alhamdulillah senang sekali di masa Covid-19 ini keluarga kami berkumpul di rumah dalam keadaan sehat. Abi sudah bekerja di rumah saja, tapi masih harus bolak-balik ke kantor karena mempersiapkan pelatihan online, maka menyiapkan videonya di lab kantor.

Selama di rumah saja, tentu mengalami anak-anak rewel, jenuh, bosan dan lainnya. Bagaimana sikap kita sebagai orang tua membujuk anak dan berkerjasama dalam memahami kondisi saat ini? Kenapa harus di rumah saja? Inilah menjadi ajang kami untuk memberikan pengertian kepada anak-anak. Bahkan perlu menceritakan pada zaman Rasulullah SAW pernah mengalami lockdown seperti ini.

Sore kemarin untuk pertama kalinya keluarga kecil kami mengadakan liqo keluarga atau mengaji bersama keluarga inti kami secara formal hehe... Jika selama ini Abi menasehati dengan cara santai, kemarin cukup formalitas karena kami melakukan urutan sebagai berikut :



1. Pembukaan
Abi membuka liqo keluarga ini dengan menjelaskan kenapa diadakan pertemuan ini. Kami melakukannya di ruang keluarga yang biasanya kami lakukan untuk makan bersama atau nonton TV bersama.

2. Pembacaan Ayat Suci Al-Qur'an
Kali ini Mas Faris tilawah mengenai surat Al Lukman, Abi menyimak dan Fatih juga ikutan membuka Al Qur'an. Berhubung Umi lagi haid, jadi hanya mendengar dan mendokumentasikan hihihi....

3. Acara Inti/ Nasihat orang tua
Abi membahas kandungan Surat Al-Lukman yang dibacaan Mas Faris sebelumnya dengan intinya begini :
1. Pesan kepada anak-anak untuk tidak meninggalkan sholat 5 waktu. Sekuat mungkin untuk sholat 5 waktu, bahkan dalam keadaan sakit atau pun kesulitan untuk bangun. Nasihat ini perlu disampaikan mengingat Faris sudah 14 tahun, sudah masuk baligh, sedangkan Fatih sudah usia 8 tahun dan kami sudah melakukan pembiasaan sholat 5 waktu sejak dini.

"Jangan sampai meninggalkan sholat dengan sengaja. Lakukan sholat dengan baik, janggan terburu-buru!" nasihat Abi.

2. Pesan kedua yang Abi sampaikan adalah untuk memuliakan orang tua terutama Ibu."Pesan Rasulullah SAW untuk memuliakan orang tua, terutama ibumu sampai 3x baru kepada ayah. Jangan membuat ibu menangis!" kata Abi. Mas Faris dan Fatih pun senyum-senyum, mungkin meningat Uminya pernah nangis kalau mereka suka berantem.

"Umi juga jangan salah omong. Omongannya adalah doa!" nasihat Abi. Aduh, jadi malu. Masih jauh banget nih dalam menjaga omongan kalau kesal dengan anak-anak, huhu... malah kalau bete malah ikutan ngomong istighfar tapi nadanya enggak banget, huhu....

4. Penutup
Acara kajian pekanan keluarga kami akhirnya ditutup dengan berdoa, berjabat tangan danmemeluk anak-anak. Kami berharap akan semakin baik lagi prilaku anak-anak dan kami sebagai orang tua.

Wow, liqo keluarga ini menjadi sebuah ajang mengikat hati-hati yang selama ini kami sibuk dan waktu khusus berkumpul sangat sulit. Kini lengkap berkumpul. Tapi, Aisyah kok enggak disebut? Stt... Aisyahnya lagi tidur!

Nah, bagaimana pengalaman keluarga, Moms? Pernah mengadakan mengaji bersama keluarga? Bukan mengaji bersama seperti arisan atau yasinan ya, tapi lebih ke tadabur ayat atau menasehati dalam kebaikan. 

Alhamdulillah ambil hikmahnya dengan di rumah saja, banyak kegiatan yang dapat dilakukan bersama keluarga. Yuk, share dong kegiatan apa saja yang membuat ruhiyah semakin kuat selama di rumah saja! Ditunggu ya ceritanya di kolom komentar!

1 komentar untuk "Pengalaman Liqo, Keluarga Mengaji"

  1. waah... liqo keluarga seperti ini mendekatkan hati masing2 anggota keluarga ya...

    BalasHapus

Terima kasih telah meninggalkan jejak. Mohon maaf komentar saya moderasi untuk menghindari spam. Mohon juga follow blog, Google +, twitter: @Naqiyyah_Syam dan IG saya : @naqiyyahsyam. Semoga silaturahmi kita semakin terjalin indah ^__^